Dan ternyata itu adalah Raya? Untuk apa dia kemari. Dan tau dari mana kalau aku sekarang disini."Haduhhh, tamu itu salam dulu kek, Permisi. Ini teriak-teriak kayak orang nggak punya adab." Aku berucap kesal."Hahahaha, kalau punya adab nggak akan jadi pelakor, Yang," sindir Yola."Iya, juga." Aku menimpali."Ada apa? Teriak-teriak di rumah orang." Yola bicara sinis."Aku nggak ada urusan sama kamu." Raya menunjuk ke arah Yola. Sahabatku itu tambah tertawa."Aku tak mau basa-basi, aku selaku istri Mas Andrian, ingin menuntut bagian atas penjualan rumah ini." Raya mengangkat wajahnya."Hah, situ waras?""Terserah, aku sekarang hamil anak Mas Andrian. Dan, anakku harus mendapat bagian yang sama." Teriak Raya.Hamil?"Kalau ngomong itu dipikir, mikirnya pake otak, jangan pakai pant*t. Darimana ceritanya … anak hasil melakor minta pembagian harta. Apalagi jelas-jelas Andrian udah nggak ada hak lagi atas rumah ini." Yola melangkah mendekat ke tempat Raya berdiri."Kamu, nggak usah ikut camp
Baca selengkapnya