Beberapa detik setelahnya aku tertawa kecil dan menggeleng tak percaya. "Kakek dan nenek pasti bercanda. Aku tau kalian pasti pura-pura tidur kayak dulu waktu kalian marah sama Frel. Kalian nggak mau bicara sama aku, kan?" Aku menengadah dan mengerjapkan mataku sesaat, lalu kuusap kasar sisa air mata dengan punggung tanganku. "Oke, Frel minta maaf. Aku tadi udah bentak kalian, nggak mau menuruti semua permintaan kalian. Frel ngaku salah. Frel nyesel. Frel janji setelah ini nggak bakalan bentak kalian lagi, Frel nggak bakalan marah lagi, Frel nggak bakalan pergi lagi, Frel nggak akan bandel lagi, Frel akan turutin semua ucapan kalian. Sekarang, kalian nggak marah sama Frel lagi, kan? Ayo, sekarang kalian bangun." Ketakutan mulai menyergapku tatkala tak ada pergerakan sekecil apa pun dari kakek dan nenek. "Kek? Nek? Ayo, bangun." Aku menggoyang-goyangkan
Baca selengkapnya