"Kau masih mencintaiku, kan?"Steve berbalik, tersenyum menatap wajah sendu Lynn."Aku mencintaimu!" ujar Steve.Di kamar, Steve membolak-balik lembar buku bacaannya tanpa minat membacanya. Pikirannya kini berada jauh dari tempatnya. Seseorang bersetelan hitam, Steve bertemu dengannya di tempat yang sama. Namun, tak mungkin secara kebetulan berada pada empat tempat yang sama dengan tempat yang Steve dan Lynn kunjungi hari itu.Bahkan di tempat yang jauh dari keramaian, terdengar mustahil jika bukan dia seorang penguntit, menguntit Steve dan Lynn.Steve mengecap bibirnya, menutup kasar buku bacaannya lalu berpindah ke ranjangnya. Kedua tangannya berada di belakang kepalanya, kakinya saling menyilang, tatapanna menatap hampa langit-langit kamarnya hingga dia jatuh tertidur.Steve terbangun lebih awal—mendahului alarmnya— bahkan fajar saja masih belum menampakkan diri. Steve beralih duduk di kursi, meraih buku kiriman dari si
Read more