Beranda / Romansa / Ajari Aku Salat / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Ajari Aku Salat: Bab 91 - Bab 100

222 Bab

Berhutang Penjelasan 1

“Silakan, Cucu Mantu. Kau istrinya Marc, maka ini milikmu.” Kakeknya Marc mempersilakan untuk dirinya mengatur pola makan di meja makan. Zahra langsung mengangkat piring untuk sang suami dilanjutkan punya sang kakek untuk diisi dengan makanan. ***Meyyis*** Setelah selesai makan, kekek mengajak Zahra dan Marc jalan-jalan keliling mension. Sebenarnya yang diajak Zahra. Namun Marc ikut juga. Ini pertama kali Zahra ke Prancin dan diperkenalkan dengan keluarganya. Tentu saja dia tidak tega jika Zahra harus sendiirian jalan-jalan dengan sang kakek. “Dengar cuicu mantu, kakek akan mengenalkanmu pada beberapa bunggawa di rumah ini. Kalian yang akan mewarisi seluruh kekayaan kakek nanti ketika kakek sudah tidak ada di dunia ini.” Seluruh pelayan dan juiga punggawa yang kebetukan papasan menghormat pada mereka. Zahra hanya tersenyum ke arah meeka saja. Mereka menunduk dnegan tangan kiri mereka berada di dad
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Berhutang Penjelasan 2

“Sebelahnya lagi, pengurus kebun belakang yang tadi kita kunjungi.” Deretan pria berseragam dengan rompi dan topi koboi. Zahra menarik napasnya tipis agar tidak terlihat. Kemudian terus dan terus satu persatu larikan itu. Hingga yang larikan terakhir pekerja membersihkan rumah.  Ya Tuhan, siapa sebenarnya suaminya? Mengapa dia bisa sampai memiliki pekerja sebanyak ini hanya untuk mengurus rumah mereka. Zahra masih belum jelas menjawab pertanyaan pikirannya. Ini terlalu mendadak baginya.   ***MEYYIS*** “Saya Zahra istri dari Tuan Muda Marc Elroy Allard, mohon bimbingannya. Saya dari Indonesia.” Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Zahra. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Sesi perkenalan selesai Tuan Caesar menyuruh Zahra dan Marc untuk menempati kamarnya. Mereka berdua masuk ke dalam kamar. Zahra makin terbelalak melihat ruangan kamarnya. Sangat luas dengan sentuhan warna hit
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Gejolak Perasaan Jason 1

“Dasar bos kurang kerjaan. Apa coba cepat!” Jason tidak sabar untuk mendengar mandat dari sang atasan. Sehingga Marc tersenyum bangga. Memang selalu gertakan yang mempan untuk membujuk sahabatnya tersebut. Kalau sudah masalah pekerjaan, dia lagsung siap. Walau bosanya itu kadang menyuruh yang aneh-aneh.`  ***Meyyis*** “Saya Zahra istri dari Tuan Muda Marc Elroy Allard, mohon bimbingannya. Saya dari Indonesia.” Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Zahra. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Sesi perkenalan selesai Tuan Caesar menyuruh Zahra dan Marc untuk menempati kamarnya. Mereka berdua masuk ke dalam kamar. Zahra makin terbelalak melihat ruangan kamarnya. Sangat luas dengan sentuhan warna hitam putih mendominasi. Ruangan itu malah mirip dengan rumah. Rumahnya saja, tidak seluas itu. “Hubby, ini kamar kita?” tanya Zahra masih tidak percaya. “I
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Gejolak Perasaan 2

“Dasar bos kurang kerjaan. Apa coba cepat!” Jason tidak sabar untuk mendengar mandat dari sang atasan. Sehingga Marc tersenyum bangga. Memang selalu gertakan yang mempan untuk membujuk sahabatnya tersebut. Kalau sudah masalah pekerjaan, dia lagsung siap. Walau bosanya itu kadang menyuruh yang aneh-aneh.`***MEYYIS*** Jason terdiam mendengar penuturan Marc. Dia berpikir mungkin sekian detik untuk menerima tawaran itu. Jika dia menolak, maka sama aja bunuh diri. Kalau ada masalah, paling juga dirinya yang kena getahnya. Lebih baik dia terima yang sudah tahu medannya, sehingga kalau ada maslah lebih mudah membereskannya. “Apa rencanamu?” Jason sedang berada di rumah Ziya sekarang. Baru saja dia berbincang-bincang dengan ayahnya Ziya. Dia kemudian ke depan. Ada perasaan suka ketika ayahnya Ziya membicarakan tentang Islam. Hanya saja ada perasaan takut yang menjalar. “Lo lihat bursa saham.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Gejolak Perasaan Jason 3

“Gila! Kenapa gue jadi salah tingkah begini, sih? Berapa kali gue ngadepin cewek? Tidak semanis ini? Ternyata Marc benar   jika menyukai wanita baik-baik akan rasanya berbeda dari permpuan-perempuan lain. Ah, mengapa harus terjebak kecanggungan seperti ini?” Batin Jason bergejolak. Ada rasa yang tidak bisa di sajikan dalam larikan puisi atau diwakilkan dengan kata-kata mutiara. Ini terasa sangat indah namun penuh misteri. Jason dan Ziya mesih saling melirik hingga selesai makan malam. Setelah itu mereka bercengkarama di ruang tengah. Jason memilih untuk keluar melihat suasana luar. Hatinya tidak menentu setelah memandang senyum Ziya. Ruben benar. Wanita ini sangat mempesona. Demikian batin Jason. Namun dia tidak berharap terlalu banyak sebab Ziya tentu memiliki standar sendiri yang tentu saja tidak ada pada dirinya. Sebab jason hanya orang yang tidak memiliki iman seperti yang dikatakan oleh Marc tempo hari. “Mas,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Galau 1

“Mas, kenapa di sini?” tanya Ziya. Jason menoleh. Dia tersenyum untuk menetralkan perasaannya yang semakin bergejolak.***Meyyis*** Jason melirik ke arah layar. Ternyata itu dari Marc. Ayahnya Ziya menatap ke arah Jason, melihat lelaki itu kelihatannya bingung. Apakah harus mengangkat atau membiarkan saja. “Diangkat saja, Jas. Nanti kalau penting malah kasihan.” Tentus aja penting, Marc yang menelpon. Memang bener-bener punya bos satu itu. Nggak tahu apa kalau sedang usaha. Demikian batin Jason mengegrutu. Tapi wajah Jason tersenyum dan mendial tombol hijau ke atas. “Halo, ada apa, Marc?” tanya Jason dengan sedikit enggan. “Ada apa? Kamu belum memberiku laporan, berani-beraninya tanya ada apa?” Marc diseberang sana meradang. “Iya, sebentar aku kirim linknya. Jadi bos jangan galak-galak nanti sudah jodohnya, eh, udah dapet, ya? Hehehe.&rdquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Galau 2

“Mas Jason belum tidur? Apa kakak dapat nomor Waku dari Kak Zahra? Maaf, ya baru balas. Aku jarang aktifkan data.” Bagai mendapat durian runtuh. Dia sangat bahagia Wanya di balas oleh Ziya. “Iya tidak apa-apa. Aku segera tidur.” Masa bodoh, yang penting dia selangkah lebih maju.   ***MEYYIS*** `Marc menutup teleponnya. Dia hanya bisa mendengus saja. Pokoknya selesai hukuman, dia harus balas dendam saat buka puasa. Marc akan meminta haknya sampai tujuh kali. Biarkan saja istrinya itu tidak bisa jalan. ‘Kan tinggal digendong saja. Marc yang jahil sudah menyiapkan hal itu. “Sayang, sudah dong ngambeknya? Kamu tahu nggak semalem dede kecilnya menangis nggak kamu timang.” Zahra ingin tertawa tapi dia tahan. Pokoknya kali ini suaminya harus diberi pelajaran. Usilnya kelewatan banget sudah. “Aku sudah tidak marah, tapi tetep hukuman berl
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Kesan Romantis Jadi Meringis

“Wow! Menakjubkan!” Zahra sampai berkaca-kaca. Marc memeluknya, kemudian mencium keningnya dengan mesra. Melihat istrinya bahagia, membuat dirinya sangat bangga dan bahagia.***Meyyis*** Zahra belum curiga saat beebrapa menit pertama suasana di menara Eiffel sepi. Dia masih berjalan-jalan saja, menikmati pemandangan. “Yang di televisi itu mungkin karena saat sebelum pandemi kali, ya? Tapi sesepi ini? Menyedihkan sekali.” Sampai di bawah menara tepat, terdapat meja dengan dua kursi. Hanya ada lilin-lilin kecil yang mengitarinya. Bunga-bunga membentuk waru mengelilingi meja kursi tersebut. Tiba-tiba lampu mati. Lilin-lilin kecil tadi berubah menjadi banyak dan di bawa oleh banyak orang pula yang berseragam seperti pengiring pengantin. Sepanjang  jalan sampai mentok ke arah menara tiba-tiba ada karpet yang membentang dengan kanan kiri berisi orang pria dan wanita yang juga membawa bunga dan lilin merah. &ldqu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-29
Baca selengkapnya

Kesan Romantis Jadi Meringis 2

Marc mengatakannya selalu sambil terus membawa tubuh itu. Karena dari tadi hanya konsentrasi pada wajah dan mata Zahra, sehingga tidak sadar jika antara lantai yang dia injak dan di depannya berjenjang. Dia terpeleset dan keduanya terjatuh kembali.  Brug ... “Au, sakit.” Zahra mengeluh.  “***MEYYIS*** Marc terkejut dengan pekikan Zahra, juga dengan gerakan jatuh mereka. Lelaki itu langsung bangkit dan memeriksa kekasih halalanya tersebut. Dia sangat khawatir dengan kejadian itu. Tapi Zahra malah tertawa atas kejadian itu. Dia masih terlentang dan terus tertawa. Padahal Marc cemas setengah matai. “Sayang, kamu baik-baik saja? Mana yang sakit?” Marc duduk dan memeriksa seluruh tubuh Zahra. Memang kelihatannya dia tidak apa-apa. Zahra memukul pelan paha sang suami kemudian berhenti tertawa dan menutup wajahnya ketika menoleh ke arah para partisispa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-29
Baca selengkapnya

Pulang 1

“Kali ini, jangan jatuh lagi ya, Hubby?” Mereka berdua tertawa mengingat kejadian semalam. Ah, lihatlah wajah-wajah partisipan semalam. Mau tertawa, takut Marc marah. Tidak tertawa, sangat lucu. Mungkin setelah mereka masuk kamar, tawa mereka pecah. ***Meyyis*** Hari yang di janjikan Marc pulang, adalah hari ini. Dia tidak naik pesawat komersial. Sebelumnya dia sudah diskusi dengan sang istri. Bahwa nanti yang akan mengurusi perusahaan Raehan yaitu dirinya. Ada rahasia besar rupanya yang ingin Marc selidiki. Di samping satu rahasia besar Marc yang ingin menghancurkan Raehan dan memberi kejutan mutlak pada Zoya yang sudah berani menyentuh miliknya. Jangan pernah mencari masalah dengan seorang Marc Elroy Allard karena akibatnya akan sangat fatal. “Jas, gue segera take off. Tepat waktu sampai Indo. Jemput gue jangan sampai telat!” Marc dengan mode serius menelpon Jason sambil menggenggam tangan sang istri. J
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
23
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status