Beranda / Romansa / Rahasia Cinta / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Rahasia Cinta: Bab 31 - Bab 40

66 Bab

The k2

Harshad sedang menonton film di lantai bawah, ada Bryan dan Danu yang sedang membahas pekerjaan di depannya. Harshad terkikik sendiri menyadari ada yang lucu antara Bryan dan Danu. Dia tidak tahu sejak kapan dua orang itu berbicara santai, tapi dia menyukainya.“Udah-udah, kerjaan ini besok aja. Sekarang temenin saya nonton film,” kata Harshad menutup map yang ada di atas meja.Spontan Bryan melongo lama, dia menoleh menatap dalam Harshad. “Lu baik-baik aja, kan?” tanya Bryan. Harshad memandang bergantian Danu dan Bryan. Apa yang salah?“Laporan ini dibutuhkan besok, Tuan Muda.” Danu angkat bicara. Setelahnya Bryan mengangguk setuju.“Sudahlah, aku sudah muak dengan kertas-kertas itu,” balas Harshad santai tapi tersenyum. Lalu Bryan mengangkat sebelah alisnya sebagai tanda pasrah.“Sudahlah, Dan. Lagipula laporan itu juga dia yang mempertanggung jawabkan,” kata Bryan. Tangannya bergerak me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-02
Baca selengkapnya

Saya Diminta Untuk Menjaga Kalian

Anya menunggu Harshad dengan tidak tenang. Tangannya sibuk menghancurkan camilam di sebelahnya. Berubah menjadi butiran-butiran kecil. Tidak tahu apa yang dia khawatirkan, tapi dia memang sangat khawatir kalau nanti tiba-tiba Harshad kehilangan moodnya.Menurutnya, Harshad itu jarang sekali badmood. Tapi sekali badmood pasti meruntuhkan pertahanan dia buat songong di depan Harshad. Karena dia panik saat Harshad mendiamkan dirinya.***Dua orang sudah tersungkur di belakang Jane karena bogem yang dilemparkan oleh Anton. Yang paling kesal saat ini adalah Anton. Karena dia sudah yakin dan membanggakan kinerjanya pada Jane. Tapi nyatanya, anak buah yang dia bangga-banggakan malah membuatnya kecewa.Sedangkan Jane hanya melipat tangannya tanpa ekspresi apapun di wajahnya. “Aku benci kegagalan!” ucap Jane lirih tapi tajam. Dia mendongak menatap Anton, Sekretaris yang mengatur semua ini.“Saya minta maaf, Tuan. Saya tidak mengira kalau N
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-03
Baca selengkapnya

Bintang

“Tidak, Bu. Kalau Ibu ingin Harshad pulang, setidaknya beri alasan yang jelas. Karena di sini Harshad bukan sedang bermain-main,” ucap Harshad di telepon.“Ibu tidak mau tahu, Harshad. Kamu harus pulang segera!!”Tuuut... Tuuut...Harshad mendecak, tangan kirinya menghantam keras tembok di sampingnya. Juga mengacak rambutnya frustasi.“Harshad,” panggil Anya setelah lumayan lama laki-laki itu belum kembali. Dia berjalan dari ruang tengah tempat mereka nonton film tadi sampai kolam renang, tapi benar-benar tidak menemukan siapa-siapa.Hanya ada beberapa penjaga yang mendapat bagian malam. Anya sebal, dia mendongak melihat balkon lantai dua. Lampu di sana baru saja mati, bisa saja Harshad berada di sana.Dia memilih diam berdiri di pinggiran kolam renang. Anya selesai mengganti bajunya karena ketumpahan cokelat panas tadi. Dan sekarang dia hanya mengenakan hot pants pendek berwarna hitam dan kemeja putih ked
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-05
Baca selengkapnya

Gue Akan Bunuh Elu, Bryan Alexis

Anya tersenyum saat bangun tidur tadi, matanya langsung terbuka lebar mengingat kejadian tadi malam. Dia membuka selimutnya dan berlalu mandi.Kolam renang yang dihiasi lampu warna-warni sebagai maskotnya itu tampak hangat. Terlebih lagi di dalamnya ada dua insan yang tidak tahu waktu.Tepat pukul sebelas malam, Anya dan Harshad berencana masuk ke kolam renang untuk bermain air. Jika saja Bryan melihat ulah mereka, bisa dipastikan kalau Bryan akan menyebut dua orang itu sebagai musuhnya.Bagaimana tidak. Sudah lama Harshad menghindari kolam renang karena setiap berada di kolam renang dia selalu dihantui rasa bersalah pada ayahnya. Tapi sekarang, mereka bermain air seperti tidak ada waktu lain saja.“Sini!” ujar Harshad menarik Anya agar mendekat ke arahnya. Lampu pinggir kolam sudah dimatikan oleh anak buah Harshad yang bertugas jaga, itu memang instruksi dari sang tuan muda.“Bukankah kau sudah lama tak menyentuh kolam renang?&rd
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-06
Baca selengkapnya

Sesuatu

Bryan keluar dari kamar Harshad dengan pandangan kosong, Danu segera bertanya."Apa semua baik-baik saja, Tuan?" tanya Danu. Bryan hanya mengubah pandangan matanya yang kosong."Kenapa kamu nggak bilang kalau ada Anya di dalam?" jawaban Bryan membuat Danu yakin kalau sekretaris Bryan baru saja melihat adegan baru."Maaf, Tuan. Saya kira tidak akan terjadi masalah meskipun Nona Anya ada di kamar Tuan Muda.""Ah sudahlah. Lagipula memang Harshad belum pernah seperti itu, ayo turun!"Selama perjalanan turun dari lantai atas Bryan terus berpikir kalau Harshad sudah benar-benar bisa melupakan semua yang pernah terjadi di masa lalu. Kalau memang iya seperti itu berarti bagus, mengingat Harshad yang sangat sulit untuk diajak bertemu dokter berkonsultasi tentang traumanya. Harshad juga tidak pernah menceritakan traumanya kepada ibunya dan siapapun kecuali orang-orang yang ada di New York menemaninya. Bryan tahu semuanya tentang Ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-10
Baca selengkapnya

Pembicaraan Bryan dan Harshad

Setelah menyelesaikan sarapannya, Harshad langsung keluar dari ruang makan untuk mencari Bryan. Melihat ruang kerjanya yang kosong, dia berpikir Danu sudah berangkat ke kantor. Di depan pintu utama Harshad berdiri sembari membenarkan kancing kemejanya, beberapa penjaga sudah berdiri di tempat mereka seperti biasa, hanya saja ada satu kejanggalan yang mengganggu mata Harshad sampai bibirnya tertarik ke atas sedikit.Bryan mengelap kaca spion mobilnya sambil bernyanyi kecil, bukannya menyuruh orang lain malah Bryan sendiri yang melakukan. Kalau saja Doni ada di sini pasti Doni adalah orang yang pertama kali tidak setuju melihat Bryan melakukan itu."Loh, masih belum berangkat?" tanya Anya melihat bayangan Harshad dari kaca batas ruang tamu dan ruang tengah."Bentar lagi, nunggu Bryan selesaiin kerjaannya," balas Harshad sambil sedikit memelankan suaranya."Owhh, aku pengen keluar, Shad."Harshad menoleh ikut duduk di samping Anya, "Aku nggak ngelaran
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-13
Baca selengkapnya

Persiapan Pulang

Pagi hari di Indonesia, sudah dua tahun ini Doni tidak pulang ke Indonesia. Ada yang harus dia selesaikan di New York bersama dengan sekretaris Bryan dan kepala keamanan. Dua tahun ini merupakan tahun yang berat bagi tuan muda mereka, banyak yang harus mereka urus untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Harshad.Sebenarnya dia tahu maksud tuan muda meminta dia yang lebih dulu pergi ke Indonesia. Di Tanah Air masih ada ibunya yang harus dia jaga, dan juga Harshad sudah menganggap ibu Doni sebagai keluarga barunya.“Selamat pagi, Tuan Doni,” sapa Helen yang baru keluar dari kamarnya.“Pagi, Nyonya.” Doni tersenyum, dia mengambil alih kopi di tangan Helen.“Saya dengar putri saya sedang bersama Tuan Muda Akandra, Tuan. Apa benar?” tanya Helen.“Benar, Nyonya. Apa anda sudah mengetahui siapa itu Tuan Muda Akandra?” tanya Doni. Helen menggeleng pelan. Dia memang pernah mendengar tentang Akandra Grup. Tapi ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-14
Baca selengkapnya

Sebuah Rencana

Pukul 22.20 Harshad dan Bryan baru sampai di penthouse nya. Bryan langsung masuk ruang kerja karena ada beberapa hal yang perlu dia bereskan. Sedangkan Harshad langsung naik ke kamarnya untuk mandi dan meluruskan otot-otot tubuhnya yang menegang akibat seharian duduk.Lampu rumah itu tidak pernah padam, meskipun malam telah larut, rumah itu tetap terang benderang seperti ada pesta. Danu belum bisa istirahat, dia yang bertugas memastikan rencana Bryan berjalan dengan lancar. Dia sedang berada di markas tersembunyi intel Akandra grup.Harshad melepaskan jas yang menempel di badannya, dia ingin segera mengguyur tubuhnya dengan air hangat dan membilasnya dengan sabun kesukaannya. Setelah masuk kamarnya, matanya menyipit. Sejak kapan lampu di kamarnya tidak berfungsi? Kenapa bisa mati?Laki-laki itu menyampirkan jasnya di lengan kirinya. “Kok bisa mati, sih?” ucap Harshad sambil bertepuk tangan dua kali. Dan lampu menyala otomatis.Harshad langsung
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-17
Baca selengkapnya

Mengelabui

Keberangkatan dan kepulangan Harshad memang sudah ditunggu oleh para musuhnya. Bahkan tidak hanya sekali mata Harshad bertemu dengan pandangan orang yang mengintainya.Namun dengan tenang Harshad berjalan seperti tidak terjadi apa-apa. Karena memang sudah dia duga sebelumnya. Dan jika dilihat lagi dengan teliti, mana mungkin petugas bandara menggunakan jasa yang berlambang pedang dan trisula. Bukankah seharusnya gambar pesawat, ya?“Take off 15 menit lagi, Shad.” Bryan memberi tahu. Harshad mendongak dan mengangguk.“Danu ada di sini, gue tinggal dulu,” tambah Bryan.“Iya, be careful.”“Trust me.” Selanjutnya Bryan mengganti pakaian resminya dengan kaos hitam dan manset berwarna navy. Tak lupa dengan topi dan masker hitam untuk menutupi dirinya. Dan benar saja, dia bisa menghindari awasan para anak buah Gala.Bryan kembali ke penthouse, sedangkan Harshad, dia baru saja mengirim pesan pada Anya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya

Keberangkatan Kedua

Anya menenteng tasnya dengan bahagia, di belakangnya ada Bryan yang senantiasa waspada dengan keadaan sekitar dan dalam kondisi apapun. Dulu dia sangat ingin menegur Bryan yang terlalu waspada pada pada apapun, tapi ternyata sekarang dia juga menjadi hal yang benar-benar dijaga oleh Bryan. “Gue titip Anya, Bro,” ucap Harshad sembari menepuk bahu Bryan. “Lu jaga dia baik-baik kayak lu jaga gue, understand?”“Iye, Shad. Bisa ngelindungin Anya sampe Indonesia adalah sebuah hal baru untuk gue, mana ada selama ini gue jagain cewek orang, iya, kan?” jawab Bryan serius tapi melucu di akhirnya. “Bego, lagian kapan elu punya cewek?”“Sebenernya gue mampu cari cewek, secara gue itu tampan, kaya, mapan, kan idaman banget gue, ye kan?”“Iye, songong terus sono!”“Ya lagian elu, gue itu udah nutup telinga lama-lama gara-gara gue mesti dibilang pacar elu. Cuman buat ngelindungin elu dan buat elu sembuh dari trauma elu. Semua ini buat elu, Boys,” cecar Bryan mengang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status