Kencana POV Suara teko panas yang tengah mendidih begitu ricuh cukup untuk membangunkan kawanan kucing milik tetangga di luar rumah. "Apa yang mau kamu buat di pagi buta Ken?,"tanya seorang gadis pirang yang memunculkan wajah dengan garis halus bekas bantal menjalar."Bisakah kau cuci dulu wajahmu dan sikat gigi dulu?,"Tidak. Kalimat itu tidak terlontar dari bibir ku. Hanya tertahan memenuhi kerongkongan saja. "Ken?,"ulang Nacita. "Bubur,"ucapku tanpa berusaha menambahkan kata yang ku rasa sudah cukup panjang. "Ouh. Bagi ya Ken. Aku malas lagi memasak masakan apapun sekarang,"ucap Nacita."Hmn,""Nah gitu dong. Oiya Ken, Elina tadi malam chat aku. Karena katanya kamu nggak bisa dihubungi sama sekali. Elina mau tanya tugas Pak Hanif. Kamu sudah kerjakan?,"tanya Nacita. "Sudah,"ucapku memindahkan air panas ke mangkuk. "Haruskah kamu bertanya Nacita? Dia itu Batari Kencana Had"Cukup,"ucapku tak ingin mendengar nama itu terdengar
Last Updated : 2021-10-16 Read more