Duka merundung Ali. Pemuda cool itu hanya memandang sayur asem, sambel terasi dan ikan asin yang dimasak hampir tiap hari oleh ibunya. Romlah, merasa sedih dengan keadaan sang anak yang sedang patah hati.“Kok, ga dimakan, Al?” tanya Romlah saat makanan yang ia masak masih utuh.“Ga selera, Nyak,” jawab Ali malas-malasan.“Kamu masih mikirin Amoy ya?” Pertanyaan Romlah hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh anaknya.“Mungkin kamu dan Amoy memang tidak jodoh,” nasihat Romlah menghibur sang anak. “Nanti juga nemu yang lebih baik dari Amoy.”“Tapi, aku tuh cinta mati ma Amoy, Nyak,” kilah Ali. “Udah orangnya cantik, tajir dan wangi lagi.”Romlah tak menyahuti ucapan sang anak. Ia malah mengambil nasi dan menumpukinya dengan sayur asem, sambel dan ikan asin. Lalu menyantapnya dengan lahap sehimgga membuat air liur Ali menetes.Ali yang awa
Baca selengkapnya