Home / Romansa / GANTENG-GANTENG PELIT / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of GANTENG-GANTENG PELIT: Chapter 11 - Chapter 20

64 Chapters

KONTRAKAN SEPULUH PINTU

 Hari berlanjut. Hubungan Sri dan Ali adem ayem saja. Sri yang santai dan tak pernah membahas apapun. Sedang Ali yang selalu menceritakan impiannya untuk menikah dan punya anak banyak dari Sri membuat hubungan mereka hambar bagi Sri. Namun tidak bagi Ali. Pemuda hitam manis itu betul-betul sudah jatuh hati.“Yang, main ke rumahku yuk!” ajak Ali sepulang kerja. “Ibu pingin ketemu dengan calon mantu,” godanya ditanggapi Sri dengan seulas senyum.Ketemu ibunya Ali? Kenapa takut? Toh ia juga ingin membuktikan ucapan Opik jika pacarmya itu satu keluarga memang pelit. Gadis itu juga penasaran dengan kontrakan yang selama ini digembar-gemborkan oleh pacarnya.“Boleh.” Sri mengiyakan.Keesokan harinya, selepas dzuhur Sri dijemput Ali dan menyambangi rumah Ali di kawasan Warakas. Gang sempit dan pemukiman padat merayap. Sebuah rumah besar dan indah memukau Sri. Pasalnya, Ali begitu pelan mengendarai motor saat di de
Read more

GOCAP

 Pagi yang cerah. Hari ini Srikandi berencana akan mengunjungi teman masa sekolahnya yang baru saja married dan ikut tinggal bersama suami di Cikarang. Maklum, sang suami adalah buruh pabrik.Jam sepuluh Sri sudah rapi. Namun Ali belum juga menampakan hidungnya. Di bawah pohon rindang, gadis Solo itu celingak-celinguk menanti sang pacar. Tak berapa lama sang pacar datang dengan naik ojek.“Makasih ya, Bang,” ujar Ali sebelum ojek berlalu.“Kok naik ojek? Motor kamu mana?” tanya Sri bingung.“Di rumah,” jawab Ali enteng.“Lho, kita kan mau ke Cikarang?”“Tahu,” jawab Ali lagi.” Ke Cikarangnya kita naik bus saja.”“Lha, bukannya lebih cepat kalau naik motor?” seru Sri membuat cowoknya garuk-garuk kepala.“Aku ga tahu jalan, Sayang. Takut nyasar nanti,” aku Ali membuat Sri menepuk jidatnya.'Hari gini, laki-laki ga t
Read more

COWOK MATRE

 Ali bin Sabeni. Pemuda kelahiran Jakarta, dua puluh tiga tahun silam. Lahir sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara. Dan menjadi anak laki satu-satunya dari pasangan Sabeni dan Romlah. Tamatan SMA Negeri dan sekarang bekerja sebagai karyawan di Departemen Store.Sabeni adalah juragan kontrakan dan tanah. Ia jago sebagai makelar tanah, jadi tak heran jika tanahnya ada di mana-mana. Namun semua harta yang dikumpulkan dari hasil makelar kini tinggal kenangan. Habis untuk berobat saat ia divonis menderita diabetes hingga meninggal dunia.Rumah besar yang dulu mereka sekeluarga tinggalipun harus terjual. Tersisa rumah dan kontrakan yang sudah dibagi adil kepada ketiga anaknya. Belum lagi beberapa tanah yang dijual paksa oleh kedua mantu Romlah yang memang ternyata pengangguran.Kini hanya tersisa rumah yang bisa dibilang kontrakan petak dan sepuluh kontrakan yang hanya terisi lima kamar. Semua itu menjadi hak milik Ali alias Al dengan syarat dia dan is
Read more

MODAL NIKAH

 Hari ini Nur mentraktir kedua sahabatnya di Bebek Kaleyo. Sepertinya ada hal yang ingin disampaikan gadis keturunan Jawa-Sunda ini.“Ada apa sih? Sepertinya senang banget?” tanya Wulan sudah tak sabar menunggu.Yang ditanya hanya senyam-senyum tanpa kata. Makin membuat penasaran kedua sahabatnya.“Kasih tahu dong! Jangan cuma senyam-senyum doang,” gerutu Sri.“Aku dilamar,” seru Nur sambil memamerkan cincin indah di jemari manisnya.“Beneran Nur?” Wulan memastikan dengan wajah berbinar. Sedang Sri mulutnya terbuka, tak bisa menutupi rasa bahagianya.“Iya, bener,” jawab Nur mengangguk dan terus tersenyum."Selamat ya!” Wulan dan Sri memeluk erat sahabatnya yang sebentar lagi jadi istri orang.“Kalian nanti datang ya!” pinta Nur.“Pasti,” jawab Wulan langsung. “Nanti aku ke sana bareng Sri pakai mobil Bang Somad.&r
Read more

TRAGEDI HELM

 Wajah Ali terlihat kusut saat mampir ke warung milik Dadang. Tampak warung itu sepi. Biasanya jadi tempat mangkal teman-temannya bareng sang pacar.“Yang lainnya pada ke mana?” tanya Ali sesudah meneguk minuman dingin dari show cash warung.“Pada main ke kos pacarnya,” jawab Dadang. “Mungkin lagi pada indehoy kali.”“Terus cewek loe mana?” “Gue baru saja putus,” jawab Dadang lesu.“Kok bisa?” tanya Ali penasaran.“Dia dijodohkan sama orang tuanya.” Jawaban Dadang membuat tawa Ali meledak-ledak.“Nasib kita sama dong, Bro.” Ali menepuk-nepuk pundak temannya. “Sama-sama ditinggal married sama pacar.”“Emang Sri nikah juga sama orang lain?” Dadang menebak karena penasaran.“Bukan.” Ali mengibaskan tangan. “Dulu, Amoy kan ninggalin gue nikah sama cowok lain,” ujar
Read more

DOMPET DI JOK MOTOR

 Ali menyimpan semuan hal-hal penting di dompet lusuhnya. Mulai dari STNK Motor, BPKP motor yang baru saja lunas. KTP, ATM, BPJS dan tentunya juga uang tunai. Satu kebiasaan Ali sedari dulu, ia selalu menyimpan dompet di jok motor biar aman. Apalagi saat sedang jalan dengan pacar, tentu aman jika beralasan, “Maaf ya Sayang, dompetku ketinggalan di jok motor.”Off hari ini Ali tak janjian dengan Sri padahal hari inipun ceweknya libur kerja. Sudah beberapa minggu ini, mereka memang tak punya jadwal off bersama. Rasa rindu yang menderu, membuat Ali melajukan motor Revonya ke kosan Sri. Berharap sang kekasih sedang santai dan mereka bisa bermesraan di kamar kos.“Tok…tok..tok, asaalamualaikum.” Ali memberi salam.Tak berapa lama Sri membuka pintu. Tampak gadisnya sudah cantik dengan rambut dikucir kuda, celana jeans dan kaos cowok sehingga lekuk tubuhnya tak terlihat.“Kamu mau ke mana?” tanyanya p
Read more

KATAKAN PUTUS

 Ali masuk ke rumah tanpa semangat. Mukanya kusut mengundang tanda tanya Romlah yang sedang asyik nonton sinetron.“Kenapa loe, Al?” tanyanya lansung melongok ke luar rumah karena tak mendengar suara motor anaknya. “Motor loe mana?”“Ilang, Nyak,” jawabnya lesu.“Ilang?” pekik Romlah  kaget setengah lemas. “Kok bisa?”“Iya, ilang di mall saat nganterin Sri belanja.”“Terus, sudah dilaporin ke polisi belum?”“Sudah, Mak. Semoga cepat diusut nih kasus,” harapnya.“Lagian ngapain sih loe pakai acara nganterin pacar loe shoping ke mall? Kan begini kejadiannya?” Romlah menyalahkan sang anak.“Namanya pingin pacaran, Nyak,” kilah Ali.“Tapi malah dapet apes,” seloroh Romlah.“Ya, mau gimana lagi, Mak. Namanya musibah,” jawab Ali pasrah.“Kamu janga
Read more

MANTAN PACAR

 Ali sibuk merapikan celana jeans yang habis diacak-acak oleh ibu-ibu atau perempuan yag suka barang diskonan. Seorang wanita cantik, berok mini menghampirinya dengan senyum.“Hay, Al,” sapanya hangat.Ali mendongak lalu membalas senyuman itu. Tak percaya cewek yang dulu pernah di hati itu menghampirinya.“Gimana kabar?” imbuhnya lagi.“Baik,” jawab Ali senyum-senyum.  “Kamu sendiri?”“Baik,” jawab si gadis dengan memainkan kaki. “Sudah makan siang belum?”Ali melihat jam di pergelangan tangan. Waktu sudah menunjukkan waktu makan siang. Dia tersenyum dan menggeleng.“Makan siang yuk!” ajak si gadis. “Aku yang traktir,” tuturnya kemudian membuat mereka bergegas meninggalkan Departemen Store.Tak berapa lama hidangan tersaji di meja. Dengan lahap diselingi obrolan mereka menikmati makan siang.“Gimana kab
Read more

JOMBLO BERJAMAAH

 Seminggu kemudian Ali sudah bisa beraktivitas kembali meski belum sesempurna sebelumnya. Saat bekerja, jalannya masih pincang. Untuk pergi kerjapun harus diantar jemput Dadang.Bersyukur selepas magrib Amoy selalu berkunjung ke rumah Ali dengan membawa banyak makanan dan buah. Memastikan Ali rutin minum obat dan mengganti perban Ali. Jelas hal itu membuat Ali tersanjung. Begitupun dengan Romlah, begitu senang jika cewek keturunan Cina itu ke rumah.“Neng Amoy perhatian banget sama Al,” ujar Romlah mengomentari Amoy dengan hati-hati mengganti perban di kaki Ali.“Biasa saja Bu,” jawab Amoy merendah.“Aduh Enyak jadi tersanjung deh ada yang perhatian banget sama anak Enyak.” Ujarnya. “Apalagi kalau ke rumah bawa banyak makanan dan buah.”“Biar Al cepat sembuh, Bu. Makan buah dan teratur minum obat, bisa mempercepat masa penyembuhan.“Andai pacar Al sebaik neng Amoy, past
Read more

MASA PALING INDAH

 Putus dengan Ali adalah momen paling indah dalam hidup Sri. Bagaiman tidak? Akhirnya ia bebas hidup dalam  kepura-puraan. Pura-pura mencintai pacar. Pura-pura tidak risih dengan keromantisan Ali. Dan pura-pura tidak makan hati dengan kepelitan sang pacar.Langkah kaki Sri begitu ringan menjalani hari-hari jomblonya kembali. Lebih fresh dan segar dalam melayani customer. Jelas itu menguntungkan dirinya. Omset penjualan susunya melebihi target.“Sudah pulang Sri?” sapa Wulan saat Sri melintas kamar kosnya yang terbuka.Sri masuk ke kamar sahabatnya yang tampak berantakan. Tumpukan baju sudah siap masuk ke koper. Begitupun barang-barang yang dianggap penting.“Kamu mau pulang kapan?” tanya Sri.“Besok pagi, sama kakakku dari Tangerang,” sahut Wulan.“Nur sudah nikah. Seminggu lagi kamu nikah,” ujar Sri senang. “Tapi maaf, aku ga bisa datang,” ujar Sri sedih.&
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status