Beranda / Thriller / Menikahi Roh / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Menikahi Roh: Bab 1 - Bab 10

13 Bab

GAGAL LAGI

Malam yang hening dengan semilir angin yang lembut membelai tubuh wanita bernama Reyna. Rasanya sudah tidak sabar menunggu hari esok. Semua orang telah tertidur lelap karena kelelahan untuk persiapan besok. Namun Reyna tetap antusias menunggu pagi yang indah tanpa merasa mengantuk.   "Semoga esok akan menjadi langkah terakhir aku gagal menikah. Fyuh!" terangnya penuh harap.   Ingin sekali Reyna tertidur walaupun hanya beberapa menit saja, tapi sulit sekali. Ia mencoba memutar lagu relaksasi untuk pengantar tidur.   Membaringkan tubuhnya di atas kasur yang empuk. Diiringi dengan suara musik, akhirnya wanita itu bisa terlelap dari segala penatnya. Mimpi-mimpi Reyna mulai muncul di benaknya. Semakin lama Reyna larut dalam ketenangan mimpi dalam tidurnya.   Saking terlelapnya Reyna, mentari yang muncul dari ufuk timur tidak ia rasakan. Pagi yang tentram itu hilang, karena suara gaduh beberapa orang.
Baca selengkapnya

INTERMEZZO

Reyna melirik ke sekitar untuk mencari sosok yang menjahilinya. Ia akhirnya menjadi kesal karena tidak mendapatkannya. Suasana semakin tegang karena hujan semakin deras. Angin kencang terus berhembus, dan diiringi gemuruh dari langit. Sehingga tetesan air hujan itu tak sengaja membasahi sebelah tubuhnya. "Hei ...," panggil seseorang tak kasat mata dengan parau sekali. Bulu kuduk Reyna semakin merinding mendengar bisikan seseorang. Tapi ia tidak berhasil menemukan wujudnya. Berkali-kali tubuh Reyna seperti merasakan dibelai oleh seseorang. Sayang dan nihil, perbuatan makhluk itu tidak berhasil Reyna tepis lebih cepat. Reyna merogoh ponselnya, harap-harap ia bisa mendapatkan ketenangan dan sedikit cahaya. Low battery, apes ponsel Reyna mati di saat Reyna membutuhkannya. "Aku suka sekali baumu ...," bisik sosok itu semakin membuat Reyna merinding tak karu
Baca selengkapnya

BONEKA HIDUP BARA

Setelah kepergian makhluk tak kasat mata itu, tiba-tiba langit diterangi kembali oleh cahaya bulan. Termasuk hujan deras yang menghalangi jalan Reyna berhenti begitu saja.  Malam yang semula riuh kini menjadi lebih tenang. Reyna memastikan kembali apa ada demit lain yang ingin mengganggunya. Melihat lagi tempat yang ia pijak, harap-harap gangguan sudah hilang bersama redanya hujan. 'Fyuh, aman. Harus buru-buru balik sekarang juga! Mumpung situasinya aman,' batin Reyna menggerutu seiring menyalakan mesin motornya itu. VRROOOMM Pergi secepat kilat menembus kabut yang mulai turun. Reyna berdecak kesal karena ada saja hal yang mengganggu langkahnya untuk pergi dari situ.  Sepanjang perjalanan Reyna mencoba waspada karena masih ketakutan mendapati penampakan aneh itu. Kabut semakin tebal menutup jalanan Reyna, nyali wanita ini benar-benar diuji.  Ia
Baca selengkapnya

TAMU TAK DIUNDANG

Perkenalan singkatnya dengan Bara menjadi pertanda yang sangat buruk untuk Reyna. Kejutan kecil dari perkenalan teman beda dunianya selalu menghiasi persinggahan Reyna.  Semenjak kejadian itu Reyna banyak sekali mendapatkan tanda-tanda dari makhluk halus yang tertarik dengan baunya. Reyna benar-benar terganggu dan risih oleh tingkah mereka sehingga ia banyak menarik diri dari dunia luar. Bahkan wanita ini tak bisa merasakan ketenangan hidup. Diamnya Reyna adalah kebisingan yang sesungguhnya. Reyna yang masih belum terbiasa selalu berhasil dibuat frustasi. Keheningan yang selama ini Reyna jaga akhirnya sirna. Pancingan Bara itu berhasil membuat Reyna melangkah lebih dekat bersamanya. Ketenangan dan iman Reyna mulai goyah karenanya. Sehingga Bara bisa memanggil seluruh temannya untuk mengganggu Reyna sesuka hati. Sampai-sampai Reyna sangat merindukan tidur nyenyak tanpa diganggu. Ketika ingin tert
Baca selengkapnya

HANYA MILIKKU

Gelagat Reyna semakin lama semakin aneh. Setiap hari ibunya selalu melihat sikap asing Reyna. Ia terkadang mendapati putrinya sedang berbicara sendiri. Namun ia ragu untuk menegur anaknya itu.Ia tidak ingin anaknya merasa tidak nyaman dengan kekhawatiran yang berlebihan itu. Ibu Reyna mencoba berpikir positif atas tingkah anaknya. Bisa saja Reyna sedang ada kerjaan sebagai pemain peran dan dituntut untuk mendalami peran yang tersakiti mungkin?Wanita paruh baya itu membuang jauh praduga buruk yang bisa membuat Reyna sakit hati. Tapi tetap saja dihadapkan kembali akan pilihan yang membingungkan. Kalau ia tidak bertanya, ia tidak akan mengetahui apa yang sebenernya dialami Reyna. Dan jika ia bertanya bisa saja putrinya akan menutup diri lebih jauh. Perang batin terjadi begitu saja dalam sukma ibu Reyna. Antara ragu tapi ia masih perduli dengan kondisi anak semata wayangnya. Tidak ingin Reyna larut lagi seperti dulu karena perihal gagal menikah.Di sisi lain ia ju
Baca selengkapnya

MENJADI KEKASIH

"Bagaimana aku bisa yakin dengan kata-katamu? Jika suatu saat nanti kau akan meninggalkanku seperti yang lain?" tanya Reyna sendu.    Reyna menunduk pilu, ia masih ragu dengan pilihannya itu. Sepintas ingatannya kembali pada masa lalu yang menyesakkan hati. Reyna tidak ingin masuk ke dalam lubang kesakitan untuk kesekian kali. Reyna memalingkan wajahnya yang gusar itu, karena tak ingin dilihat lemah oleh lawan bicaranya.    Terseok-seok, Bara berusaha menenangkan kegusaran hati Reyna. Ia memeluk lembut Reyna yang dirundung sedih tak berakhir. Dan tak sengaja Bara diantarkan kembali pada kutukan yang terjadi pada calon suami Reyna. Ya, kutukan yang membuat sesiapapun bisa gila.    Dimana hari kebahagiaan itu harus sirna karena kutukan Bahulaweyan. Berat rasanya menerima hal tersebut dengan akal sehat. Tapi inilah realita. Sehingga kutukan itu mengantarkannya pada Reyna dan tertaut hati pada hal yang tak laz
Baca selengkapnya

LOST

"Cinta itu buta. Aku menyayangimu tanpa alasan apapun Reyna," seru Bara. Dan tanpa Reyna sadari langkah kakinya sudah berhenti di sebuah rumah mungil yang hangat dan menenangkan hati. Bara membuka pintu rumah yang sudah usang itu perlahan. Reyna mencium bau kayu mahoni sebagai penyambutan selamat datang. Tanpa basa basi Bara menarik paksa Reyna untuk masuk ke dalam kamarnya. Reyna benar-benar terhipnotis dengan suasana dan sosok Bara yang sangat manis. Suasana malam yang sejuk, dengan kondisi minim cahaya membuat Reyna terlena dengan nafsu yang lama sekali ia redam. Bara mendorong Reyna untuk tertidur di atas kasur yang empuk dengan posisi yang menggairahkan. Memburu dengan kecupan mesra, Bara melucuti pakaian Reyna sehelai demi sehelai.  Berkali-kali Bara menelan salivanya, tapi seni dengan nafsu ini terlalu sayang untuk dilewatkan sedetik saja. Kenikmatan yang selalu Bara tunggu di waktu yang tepat sekali. Akhirnya Bara berhasil menak
Baca selengkapnya

MENGHELA NAPAS SEKEJAP

"Mau pergi kemana, Sayangku?" tanya Bara sambil memegang erat lengan Reyna.  Reyna mencoba melawannya dengan melepaskan cengkraman Bara. Bukannya terlepas, tulang lengan Reyna remuka karena Reyna berusaha melarikan diri. Meringis kesakitan, Reyna berusaha bangkit dan berlari sekuat tenaga. Belum sembuh luka lengannya, kini ia harus mendapati sosok yang diagungkan olehnya menjadi jelemaan iblis mengerikan. Reyna ketakutan setengah mati karena wujud Bara mulai berubah. Ia berusaha menendang Bara dan berlari secepat mungkin.  Namun itu sia-sia, karena setiap Bara menjentikan jarinya Reyna kembali dalam pelukannya. Reyna meraung meminta pertolongan. Tapi itu hanyalah membuang-buang tenaganya saja. Reyna menghela napas panjang, ia sangat kelelahan tak bisa melawan lagi. Hanya bisa terkulai lemas dalam pangkuan Bara yangmana tubuhnya semakin membesar. Reyna tak bisa mengusik lagi untuk melawan. S
Baca selengkapnya

HEART BREAK

Hari-hari berlalu menjadi minggu dan bulan. Tampak Reyna telah kembali menjadi manusia normal tanpa gangguan apapun-sementara waktu. Badannya memang normal, namun hatinya terasa lebih hampa dari sebelumnya. Baru pertama kali ia merasakan hal ini. Dan ia tak pernah dapatkan dari saudara sesamanya bangsa manusia.   Tetap saja Reyna tak bisa hidup normal seperti sebelumnya. Kejadian di luar itu membangun asumsi buruk bagi Bu Allen. Sebisa mungkin Reyna harus bisa lepas dari jerat kaum satanis. Ia masih yakin bahwa Bara mengincar mereka jika lengah. Tanpa b**a-basi pasca cerita yang keluar dari mulut Reyna, Bu Allen semakin ekstra menjaga Reyna.   Walaupun Reyna tak sepenuhnya berkata jujur, dengan segenap tenaganya Bu Allen takan pernah memberi celah sekecil apapun. Sehingga hal-hal sepele termasuk membiarkan Reyna mengurung diri di kamar, sekarang menjadi urusannya. Ia tak ingin kejadian di masa lalu terulang kembali. Hanya Reyna yang dimiliki
Baca selengkapnya

BUKAN ASA YANG HILANG

"Ibu lebih baik mati kalau kamu nekat pilih Bara sebagai calon suamimu. Apa kamu udah putus asa sama anugerah dari Allah? Ibu enggak akan pernah kasih restu kalau kamu tetap pilih Bara. Do'a ibu selalu menyertaimu, Reyna ...," lirih Bu Allen menyesal karena ini juga ada sangkut pautnya dengan masa lalu.  Ia menyesal karena terbuai dengan rayuan anggota penyangkalan keyakinan itu. Menghela napas panjang karena mulai sebal dan kesal. Bu Allen berusaha menghibur Reyna dengan mencarikan lagi seorang pria sebagai calonnya. Bukannya senang, Reyna semakin membenci ibunya saat itu juga. Manik mata Reyna menatap lekat.  "Reyna ini udah gede, Bu. Kalau ibu enggak pernah setuju dengan pilihan Reyna. Setidaknya hargai keputusan Reyna untuk saat ini!" decit Reyna sebal dan beranjak dari kamarnya. Kenapa lancang sekali Bu Allen melemparkan kata-kata itu. Andai saja ia tahu asal muasal menerima kutukan karena ulah Bu Allen. M
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status