Pov Rasha "Mas, sarapan mana? Aku sudah lapar." Nayla terus berteriak sejak tadi sehingga menciptakan keributan yang memekakkan telinga. "Mas ini sudah jam delapan loh dan istrimu itu hanya tiduran saja. Dasar pemalas!"Telingaku sungguh panas. Dia terus mencibir Ainun, yang jelas di sini dia lah yang salah. Kenapa terus menyalahkan Ainun?Tak ingin mendengarnya terus mencibir istriku, aku memilih meninggalkan dia lalu menuju dapur. Tentu saja untuk membuatkannya mie instan."Mau kemana, Dek?" tanyaku saat mendapati Ainun yang sudah berpakaian rapi."Jemput Naura," jawabnya singkat."Dek, kenapa belum masak? Mas sangat lapar," keluhku berharap Ainun.akan luluh.Ainun melirik sekilas pada meja makan yang tampak kosong. Sepertinya harapanku sia-sia. Ainun tak mereapon sedikitpun.Tiba-tiba Nayla keluar dengan tampang permusuhan. Aku tahu, signal permusuhan akan dimulai. "Huh, enak ya. Sudah bangunnya telat, nggak masak, eh .... Enak-enakan mau keluyuran. Wanita macam apa dia itu," c
Read more