“Sakit?” tanya Roy. Pertanyaan paling manusiawi selama tiga belas tahun terakhir dalam hidupnya. Bisa-bisanya dia merasakan iba pada gadis yang sedang berada di bawah tubuhnya. Roy melihat kelopak mata Sahara mengerjap, memicingkan matanya dengan kerut kesakitan. Gadis itu mengigit bibir bawahnya. “Aku benci Om. Aku nggak mau melakukan ini sekarang. Aku nggak nyaman. Jangan paksa aku,” isak Sahara, memukul lengan Roy berkali-kali. “Aduh,” pekik Sahara, mengangkat kepalanya dan melihat kejantanan Roy mencoba mendorongnya. “Sakit?” gumam Roy pada dirinya sendiri. Tangisan Sahara membuat kepalanya berdenyut. Kenapa dia harus merasa kasihan? Dia bahkan tak ada menyakiti tubuh gadis itu. Dia hanya mau menidurinya dengan cara yang benar. Bagi seorang perawan katanya memang menyakitkan di awal. Tapi selebihnya Sahara akan bisa menikmati. “Lain kali aja, Om,” tangis Sahara. “Sentuh,” pinta Roy. “Ini
Last Updated : 2021-11-05 Read more