“Meski enggak ada ngapa-ngapain di klub itu, tetap aja kamu melihat perempuan-perempuan di sana,” gerutu Sahara, kembali berbaring dan membelakangi Roy. “Aku tidak harus pergi ke klub untuk melihat perempuan, Sayang. Aku melihat perempuan di dekatku setiap hari. Kamu, ibuku, Rini, Clara, Letta—" “Itu beda,” potong Sahara, kembali menepuk tangan Roy yang sedang mengusap perutnya. “Zheng Huang adalah pemilik proyek yang sedang kami kerjakan. Itu perusahaan penanaman modal asing yang harus kami maksimalkan untuk kemungkinan kerja sama berikutnya. Lagipula tidak setiap hari Huang meminta diajak minum. Dia juga tidak tinggal di negara ini. Aku menemaninya hanya sampai dia mabuk dan tak sadarkan diri. Tidak mungkin aku meminta staf biasa menemaninya. Dia pemilik tower yang sedang kami bangun. Aku sudah memiliki segalanya. Kamu, calon bayi kita … kamu sudah memberiku sebuah kelua
Baca selengkapnya