Home / Urban / MY CEO [Hate And Love] / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of MY CEO [Hate And Love]: Chapter 91 - Chapter 100

117 Chapters

SALING PUKUL

William melajukan mobilnya menuju kediaman Fang. Di sepanjang perjalanan Mayleen hanya terdiam, memikirkan kisah hidup kakaknya itu. Di kira sudah raih bahagia, ternyata kisahnya semakin pelik saja. "Kita sudah sampai!" imbuh William membuyarkan lamunan istrinya itu. Maylen pun segera melepas sabuk pengaman, membuka pintu mobil dan berlari masuk ke dalam. Melihat Fang Fang sedamg berbicara dengan kepala pelayan, Mayleen langsung menghampiri dan memeluk kakak iparnya itu seraya berkata, "Apa baik-baik saja!" Fang Fang membalas pelukan Mayleen, tersenyum seraya berkata, "Tidak perlu khawatir, aku baik baik saja!" "Eum... Niu Nuan... aku dengar dia pingsan?" tanya Mayleen. "Iya, dokter sudah menangani, dia baik-baik saja. Aku pasti akan merawatnya dengan baik. Kau tidak perlu khawatir!" jawab Fang Fang Fang Fang menyapa William yang sedari tadi berdiri di belakang Mayleen. "Di mana Kakak?" tanya Mayleen yang Menyadari jika suaminya itu hanya akan menjadi nyamuk diantara pembicaraan
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

BROS BERLIAN

William mengejar taksi yang membawa Mayleen. Merasa diikuti, taksi itu pun membawa laju mobilnya dengan lebih kencang lagi. "Nona berpeganganlah!" Imbuh supir taksi.Mayleen langsung memegang pegangan tangan yang ada diatas kaca jendela pintu mobil. Sambil sesekali melihat ke mobil di belakangnya. Adrenalinnya terpacu, saat ini dia serasa seperti sedang dalam pacu balap mobil, hanya saja dia menjadi seorang penumpang.‘Bugh’ Mayleen terlempar ke samping. “Apa kau baik-baik saja?” tanya si supir taksi.“Aku baik-baik saja, teruskan saja!” imbuh Mayleen mendukung kebut-kebutan hari ini.Pikirnya bagus juga untuk melepas penat kecewa. Mayleen kembali duduk, kali ini dia berpegangan tangan dengan dua tangan agar lebih kuat, tidak terpental lagi ketika mobil menukik berbelok. “Dari mana datangnya supir ini, dia keren sekali dalam menyetir!” pikirnya lagi.William mulai merasa geram, merasa ditantang orang asing jelas membuat hatinya bertambah kesal. Pria asing yang saat ini sedang membawa
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

DASAR WANITA BODOH

Wajah Mayleen memerah dengan terbata dia mengucapkan, “Terima kasih!” lalu pergi masuk ke hotel.Professor Slump pun pergi meninggalkan hotel itu. Mayleen bertemu dengan asisten He yang sedari tadi menunggunya “Di mana Oliver?”“Di dalam!” jawab asisten He seraya mengambil kado dari tangan Nyonya Mudanya.Mayleen pun langsung masuk ke ballroom tempat pesta diadakan. Mencari-cari putranya lalu segera menghampiri. “Mama!” ujar Oliver sambil memeluk cium pipi Mayleen.“Maafkan mama karena datang terlambat, tadi Mama membungkus kado dulu!” imbuh mayleen sambil merapihkan rambut putranya itu.“Apa dia yang berulang tahun?” tanya Mayleen sambil menunjuk kepada seorang anak Perempuan yang memakai gaun paling cantik di antar mereka.Oliver mengangguk, Mayleen menggandeng tangan putranya itu seraya berkata, “Ayo kita beri selamat kepadanya!”Asisten He berjalan di belakang Nyonya muda dan Tuan Muda kecil sambil memegang hadiah yang tadi dibawa oleh Mayleen. “Ayo beri salam kepada temanmu!” imb
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

MENGUPAS UDANG

Tuan Han langsung berlutut di depan William, memohon pengampunan untuk bisnis keluarganya. Nyonya Han melihat kepada Ketua komite sekolah. “Semua ini karena dia!”Merasa disalahkan Nyonya Wang pun menjadi panik, lalu dia berkata. “Kenapa jadi menyalahkan aku, aku tidak pernah membujukmu untuk menindas dia!”“Apa katamu!” imbuh Nyonya Han seraya ingin menampar Nyonya Wang namun ditahan oleh yang lainnya.Para ibu yang lain pun sekarang malah berbalik menyalahkan si Ketua Komite. “Ya jika bukan kau yang menghasut di awal, kami tidak akan menindas!”Para Ibu menganggukan kepalanya setuju dengan perkataan ibu itu. Mereka mulai ketakutan jika anak-anak mereka dikeluarkan dari sekolah, dan mengancam bisnis keluarga mereka. Dengan berbondong mereka pun langsung meminta maaf kepada Mayleen.Mayleen merasa tidak nyaman, lalu menarik istrinya itu menjauhi mereka. Mayleen melepaskan rangkulan tangan suaminya itu. “Lain kali kalian harus pandai melihat siapa kawan dan siapa lawan!”Dengan senyum
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

BOLA PIJAR DI TATA SURYA

Niu Nuan menganggukan kepalanya, Meski tidak ingin berada di posisi ini. Setidaknya dia aman berada di bawah perlindungan keluarga Fang. “Kakak, aku akan menjaga baik-baik bayi ini untuk kalian!”Fang Fang pun tersenyum dan memeluk istri kedua suaminya itu. Dalam hati dia merasa perlu untuk berbicara kepada suaminya itu. Sudah memastikan Niu Nuan memakan semua makanannya. Barulah dia mencari Li jancent.Suaminya itu tidak ada di rumah, Fang Fang pun pergi ke markas bamboo. Ini pertama kalinya dia menginjakan kaki di markas itu. “Nyonya ada di sini!” imbuh salah satu orang Li jancent.“Apa ada sesuatu yang terjadi di rumah?” tanya Li Jancent.“Tidak ada!” jawab bawahannya itu.Li jancent mengernyitkan alisnya, pintu ruangan pun terbuka. Melihat istrinya berdiri di sana dengan tatapan marah, dia mengibaskan tangannya memberi tanda kepada bawahannya agar segera pergi. Fang Fang melempar tas nya ke sofa lalu duduk sambil menyilangkan kakinya, “Apa kau lupa dengan kehamilan Niu Nuan!”Wa
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

KITA IMPAS

Bab 99“Kau hilang ingatan, tidak sadar dengan apa yang kau bicarakan ini!” imbuh Mayleen seraya ingin bergegas pergi. William langsung berlutut dan memeluk istrinya itu, “Kali ini aku tidak salah mengenali hatiku, tak peduli ingatanku hilang, yang aku mau hanya kau dan putra kita!” “Biarkan ingatanku menghilang dan berganti dengan ingatan indah tentang kita, tentang keluarga kecil kita. Tentang kau dan aku, dan anak-anak kita kelak!” imbuh William lagi. “Apa mau memberikan aku kesempatan?” tanya William sambil mendongak melihat Mayleen. Mayleen menggigit bibir bawahnya, dulu pria ini begitu membencinya dan sekarang dia malah memohon sambil berlutut. Dia memijit-mijit pelipisnya seraya berkata, “Bangunlah, tidak pantas seorang Tuan Muda sepertimu berlutut di hadapan wanita!”Mayleen memapah suaminya itu agar berdiri, sambil menghela napas. “Ini bukanlah sesuatu yang bisa diburu-buru. Eum… maksudku kau paham kan?” William langsung mengambil tangan Mayleen seraya berkata, “Asalkan
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

JODOH DARI SEMESTA

“Mama Ayo!” teriak Oliver dari balik bahu kuat Papanya.Mayleen menghela napas, lalu dia pun mau tak mau membawa William pergi bersamanya. Berkendara beberapa saat, Mereka pun sampai di toko. Ketiganya mulai memilih-milih hadiah. “Yang ini saja!” imbuh William.“Kakak ipar tidak menyukai waran merah muda!” jawab Mayleen.“Oh kalau begitu yang ini saja!” Imbuh William lagi.“Bibi tidak terlalu suka boneka!” Kali ini oliver yang menjawab.William meletakan lagi bonekanya, berpikir betapa dekat hubungan dari keluarga istrinya itu. Selama ini dia tidak pernah turun tangan membeli hadiah. Biasanya dia akan meminta assitennya untuk memilih dan membeli lalu mengirimkan.Mayleen melihat wajah William berubah menjadi sedikit muram, dia pun langsung berkata, “Pilihkan pernak-pernik untuk pesta kecilnya saja!” imbuh Mayleen.William pun mengangguk, lalu dia memisahkan diri dari Oliver dan Mayleen. Dengan semangat dia mengambil pernak-pernik yang menurut dia lucu dan unik. “Ini… Ini juga… ini jug
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

TIGA HARI

Oliver terlihat sudah mulai mengantuk, William pun langsung menggendongnya, “Saatnya kita pulang, tidur di rumah saja!”Mayleen mengambil jaket dan tasnya, memeluk Fang-Fang seraya sekali lagi mengucapkan, “Selamat mengulang hari kelahiran!”Setelah kepergian William dan yang lainnya. Tiba-tiba saja Fang Fang jatuh pingsan. “Sayang!” imbuh Li Jancent langsung menangkap tubuh istrinya itu.“Apa yang terjadi, ada apa dengan Kakak?” tanya Niu Nuan dengan raut wajah panik.Li Jancent memberi tanda kepada pelayan untuk membawa Niu Nuan. Sementara itu, dia pergi ke kamar utama. Dia merebahkan Fang Fang, “Bukankah sudah sehat, kenapa kambuh lagi!”Li jancent mengahangatkan tangan istrinya yang terasa dingin, lalu mencium-cium tangannya. Fang Fang pun membuka matanya. “Maafkan aku…!”“Kau sedang meminta maaf untuk apa?” tanya Li Jancent seraya merapihkan anak rambut yang menempel di pipi Fang Fang.“Maafkan aku karena selalu membuatmu khawatir!” imbuh Fang Fang lagi.“Tidak merepotkan, tidak
last updateLast Updated : 2024-09-14
Read more

JERAT DI PABRIK TUA

Mayleen dan Fang Fang menyusuri lorong-lorong pusat perbelanjaan yang ramai, penuh warna, dan hiruk pikuk. Hari itu, mereka berencana membeli perlengkapan bayi untuk Niu Nuan, istri kedua Li Jancent. Hubungan mereka tetap hangat meskipun situasi keluarga yang rumit.“Bagaimana menurutmu, Mayleen? Ini terlalu imut, bukan?” Fang Fang mengangkat baju bayi kecil berwarna pastel, sambil tersenyum.Mayleen tertawa kecil, “Tentu saja, Niu Nuan pasti akan menyukainya. Bayi itu akan terlihat seperti malaikat.”Sementara mereka sibuk memilih-milih barang, ada sekelompok orang yang memperhatikan mereka dari kejauhan. Dengan tampang dingin dan langkah yang terencana, mereka bergerak diam-diam, mengikuti setiap gerakan Mayleen dan Fang Fang. Kelompok ini bukan penculik biasa, mereka sudah mempersiapkan penculikan ini sejak lama, dengan tujuan khusus: Li Jancent.Di saat yang sama, Li Jancent sedang mencari-cari si pengusa tua. . Li Jancent, yang selalu teliti dan hati-hati, tidak menyadari bahwa k
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

MISI PENYELAMATAN

William memutus sambungan ponselnya, lalu meminta asisten He agar membatalkan bala bantuan. "Kuncinya!" pinta William kepada asisten He.Dengan sigap asistennya itu pun langsung mengeluarkan kunci mobil yang dipinta oleh Tuannya itu.William dan Li Jancent bertemu di sebuah lokasi aman di kota untuk menyusun strategi. Keduanya duduk berhadapan, di atas meja terdapat peta kota dan beberapa dokumen terkait kelompok kriminal yang kemungkinan terlibat.“Menurut informan, pabrik tua itu dijaga ketat. Mereka tahu kalau kita akan mencoba sesuatu,” jelas Li Jancent, menunjukkan titik lokasi di peta."Ada beberapa penjaga di pintu depan dan belakang. Jika kita masuk tanpa rencana matang, kita akan langsung ditangkap."William menatap peta dengan serius, menganalisis setiap jalur dan kemungkinan. “Kita perlu membuat gangguan.”“Apa kau bisa menyerang dari sisi lain untuk menarik perhatian mereka. sementara, aku masuk diam-diam dari pintu samping. Nah ini! Ada jalur air di sini,” kata Li Jancent
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status