“SIM, tentu saja aku punya!” imbuh Xu’er seraya mengambil dompetnya dan menunjukan SIM yang dia punya kepada pria yang sedang menuduhnya itu.“Ini kartu namakku, kirimkan tagihannya kepadaku nanti ya. Dan, aku benar-benar mohon maaf. Aku sedang terburu-buru!” imbuh Xue’er lagi seraya sedikit menundukan kepalanya, memintaa maaf. Pria yang tadi berdebat dengan Xu’er pun mengetuk jendela mobil kursi belakang, jendela kaca mobil pun perlahan terbuka. “Tuan, nona itu meninggalkan kartu namanya!”Pria yang sedari tadi duduk tenang di kursi belakang, mengambil kartu nama itu. “Xu’er!” imbuh pelannya.Xu’er pun tiba di kediaman Fang, “Nah, tampan kita sudah sampai!”Mereka pun turun dari mobil, Keduanya berdiri di depan mobil Xu’er. Bergeming, bersedekap tangan sambil memperhatikan bagian depan mobil yang terlihat ringsek. Keduanya pun menghela napas, sebuah suara membuyarkan lamunan keduanya.“Kalian sedang apa?” tanya Mayleen seraya ikut memperhatikan, dia pun langsung berteriak, “Astaga
Terakhir Diperbarui : 2024-05-25 Baca selengkapnya