Home / Urban / MY CEO [Hate And Love] / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of MY CEO [Hate And Love]: Chapter 81 - Chapter 90

117 Chapters

FILOSOFI TEH

William mengikuti langkah Paman pertamanya,masuk ke rumah lalu duduk di kursi. Memperhatikan meski rumah ini sederhana namun tertata rapi dan terlihat elegan. Paman pertama pergi ke dapur, dan menyeduh teh.Tak berapa lama, Paman pertama keluar dengan set lengkap minum teh yang terbuat dari porselen mahal, berikut potnya dan peralatan lainnya yang terlihat mahal. “Nah, ini adalah teh terbaik yang Paman punya, aku harap kau menyukainya!”Paman pertama mulai meracik teh dalam teko dengan cekatan dan luwes, lalu menuangkan teh dalam gelas keramik kecil. “Ayo, minum selagi hangat!” imbuh Paman pertama seraya menyodorkan gelas keramik itu kepada William.William mengangguk dengan patuh mengambil dan menyesapnya dalam satu kali sesapan. Merasa kesegaran langsung menjalar di tubuhnya, kedua mata William pun langsung berbinar. “Wah, ini enak sekali!” pujinya.William merasakan sensasi rasa teh yang sedikit manis dan rasa yang lembut, juga seperti merasakan campuran aroma bunga, buah, madu da
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

ANAK-ANAK KITA

BAB 82 Mayleen Asisten He mengangguk, lalu bergegas masuk ke mobilnya untuk mengikuti mobil Tuannya. Kali ini William meminta Asistennya itu untuk tinggal di kediaman Gu. Ada banyak hal yang ingin dia dengar dari Asisten nomor satunya itu. Mereka pun tiba di kediaman Gu."Di mana Nyonya?" Hal pertama yang William tanyakan begitu sampai. "Di kamar baru Tuan Muda Oliver!" Jawab si pelayan. William memberikan jasnya kepada si pelayan, lalu bergegas pergi ke kamar Oliver. Dia pun masuk, melangkah ke ranjang Oliver. Hatinya berdesir ketika melihat dua orang terpenting di hidupnya terpulas sambil berpelukan. Sungguh pada saat ini adalah hari terindah baginya. Tanpa dia sadari butiran air bening dari matanya terjatuh di ujung mata. Wiliam pun ikut merebahkan diri di ranjang yang memamg bisa menampung tiga orang. Lalu dia ikut memeluk putranya seraya memejamkan mata. Lama terpisah, mana rela dia melepaskan momen indah seperti ini. Sementara itu, Asisten He sedang menyesap kopi di dapur.
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

MEMINJAM UANG

Berdasarkan penyelidikan di tubuh Lisa terdapat zat yang sangat berbahaya. Bukan narkotika, tapi zat ini bisa membuat halusinasi. Zat ini juga bisa mengakibatkan hilangnya kesadaran selama berharui-hari jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Bahkan Penggunaan berulang dapat menghadirkan risiko serius, mulai dari keracunan hingga bahkan dapat berujung pada kematian.“Apa hubunganmu dengan semua ini, mengapa memberitahukan soal ini kepadaku?” tanya serius William kepada Tuan Muda Chen.“Seorang kenalan lama datang mencariku dan meminta bantuan!” jawab santai Tuan Muda Chen.William mengernyitkan alisnya, “Apa keluarga Gu kami mengengalnya?”“Bisa iya bisa juga tidak!” jawab Tuan Muda Chen.“Anggap saja mereka adalah pelindung keluarga!” jawab Tuan Muda Chen lagi.“Apa kau mengenalnya?” tanya William penasaran.Asisten He, sedikit menggelengkan kepalanya. Tuan Muda Chen pun berdiri dan berkata. “Aku tidak mengenalnya, aku hanya mengabulkan sebuah permintaan atas sebuah perjanjian
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

SERATUS JUTA

Mayleen tidak kehabisan akal, dulu dia adalah seorang marketing yang handal jadi keahlian membujuk sampai menuju sepakat adalah keahlian. “Bagaimana jika aku bilang, aku bisa menghasilkan puluhan ribuan dollar dalam tiga bulan untuk Grup Gu!”Mayleen merasa percaya diri karena dulu sudah sering mendapatkan target tinggi dari William, dan dia berhasil bahkan pernah melampaui. Tadinya dia berpikir untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Tapi, urung karena pasti dengan mudah William akan membuatnya dipecat meski itu bukanlah perusahaan William. Karena itu dia memutuskan untuk bekerja di Grup Gu.William menutup majalah yang sedari tadi dia buka tapi tidak dibaca. Dia melemparkan majalah itu ke atas meja sambil berkata, “$20.000!”“Oh ya ampun angka itu lagi!” pikir Maylen lalu segera menjawab, “Ok, sepakat!” imbuhnya sambil mengulurkan jabat tangannya.“Satu bulan!” William menambah katanya.“$20.000! dalam waktu satu bulan maksudmu?” tanya Mayleen sambil mengernyitkan alisnya.William
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

FOTO PERNIKAHAN REKAYASA

Nyonya Wang melihat isi dalam mobil yang Mayleen bawa. Kaca mobil itu bening bersih, sehingga apa yang ada di dalamnya terlihat dengan jelas. Dengan nada sombong, Nyonya wang berkata, “Apa kau berdagang sayuran?”Mayleen menoleh ke mobilnya dan melihat belanjaan rumah hari ini masih ada di dalam mobil yang dia bawa tadi. “Itu bukan urusanmu!” jawab Mayleen mulai ketus.Nyonya Wang berpikir bahwa Mayleen adalah seorang wanita simpanan, bagaimana mungkin bekerja hanya sebagai seorang pedagang sayur tapi tadi pagi malah bisa mentrafser uang sebesar seratus juta hanya dengan sekali telpon saja. Dengan raut wajah merendahkan Nyonya Wang kembali berkata. “Apa kau mampu membayarnya?”Mayleen menaikan alisnya dan memasang wajah yang tidak kalah arogannya, bahkan lebih seraya berkata, “Bukankah sudah pernah kita buktikan!”Mendengar jawaban Mayleen Nyonya Wang semakin yakin jika Mayleen memang memiliki Sugar Daddy. Mayleen melihat sepertinya wanita itu sedang memikirkan siasat licik lagi, de
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more

KATALOG CINCIN

Makan malam berjalan layaknya sebuah keluagra, meskipun ada Niu Nuan. Fang Fang menempatkan satu pelayan di sisi selir suaminya itu. Xu’er dan Mayleen saling melempar pandang, Mayleen sedikit mengangkat bahunya. Tanda belum mengerti situastinya. Setelah makan malam, para pria bermain catur sebentar. Oliver ikut dengan mereka, Sementara Mayleen langsung menarik kakak iparnya itu. “Ada apa dengan Niu Nuan?” tanya heran Mayleen yang melihat sepertinya gadis itu mendapatkan perlakuan yang Istimewa. Xu’er menganggukan kepalanya, merasakan hal yang sama seperti Mayleen, “Iya betul, sepertinya ada sesuatu yang terlihat janggal!” Fang Fang tersenyum lalu berkata, “Lain kali kau harus memanggil Niu Nuan, sebagai Kakak Ipar!” “Apa… dia kakak iparku?” imbuh Mayleen. Xu’er sama terkejutnya, “Sejak kapan?’ “Kalian jangan membencinya, ini semua atas permintaanku!” jelas Fang Fang Melihat Mayleen dan Xu’er menuntut penjelasan lebih detail, mau tak mau Fang Fang mengatakan alasannya. Setelah m
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

MEMBUANG RACUN

William membolak balik katalog cincin itu. Lalu dia menutupnya tanpa mengatakan pilihan cincin yang mana yang akan dipilih. Dia mengeluarkan ponselnya, “Di mana?” tanyanya kepada Mayleen.“Mau menjemput Lionel!” jawab Mayleen.“Tunggu aku di sana!” imbuh William lagi seraya menutup sambungan ponselnya.“Ei, ada apa dia mau ikut menjemput bersama!” pikir Mayleen seraya menatap layar ponselnya yang menggelap. Di sekolah, jam pelajaran telah usai. Mayleen dan Oliver berdiri di halaman belakang sekolah menunggu William datang. Tidak ingin menarik perhatian jadilah Mayleen menunggu di halaman belakang sekolah.Mayleen melirik jam tangannya seraya bergumam pelan. “Mengapa lama sekali!”Terlihat mobil sport berhenti di depan mereka, William sedikit menurunkan kaca jendela mobilnya. Mayleen menengok ke kanan dan ke kiri. Memastikan tidak ada yang melihat dia segera menggandeng Oliver untuk naik ke mobil berwarna gelap itu.“Ada apa mencari kami?” tanya Mayleen kepada William.“Ingin makan b
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

MEMBAHAS RASA

Di lantai bawah, di meja kasino, Paman Gu nampak terlihat sedang merasa senang karena dia baru saja menang banyak. Sementara di lantai atas, Reina sedang tersiksa. Bukan hanya dijual pada satu pria hidung belang, namun juga ke beberapa pria. Selesai satu, yang satunya masuk. Begitu seterusnya. Sampai-smpai Reina berharap lebih baik dia mati saja saat ini juga.Permainan ranjang pun selesai, rasa sakit menusuk sampai masuk ke tulang, seakaan membuat tulang itu menjadi lunglai tidak bisa menopang tubuhnya. Reina seperti mayat hidup, tubuhnya tidak bergerak, kedua matanya memandang ke langit-langit kamar, butiran air bening pun terjatuh di ujung matanya.Pada awalnya karena tidak ingin kehilangan kekayaan, Reina berinisiatif mengikuti Paman Gu. Tapi, siapa sangka malah mendapatkan petaka hidup yang jauh lebih suram dari kehidupan lamanya. Pada saat ini terdengar pintu kamar dibuka, Paman Gu masuk ke kamar dengan dua orang staff wanita.“Mandikan dia!” imbuh paman Gu sembari menyelipkan b
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

PORSELEN BULAT

William menoleh kepada asisten He lagi, “Selesaikan semuanya tanpa sisa!”Asisten He menganggukan kepalanya, sekarang saatnya memotong semua kebahagian Paman Gu. Keesokan harinya pria tua itu tengah bersiap untuk pergi bermain judi lagi. Sebelum pergi dia mencium gadis yang masih terlelap di ranjang lalu mengeluarkan tambahan bayaran, memberi uang tip atas kerja kerasnya ketika memuaskan dirinya.Paman Gu pergi ke dapur dan duduk di meja makan. Seperti janjinya hari ini dia telah menyiapkan makanan yang enak dan lezat untuk Reina. Bahkan dia menyendokan semangkuk sup hangat untuk wanita itu. “Makanlah, agar tidak mudah sakit. Kau harus sehat!”Bukannya senang, tapi Reina malah memberikan tatapan marah dan menjijikan kepada paman Gu. Dalam benaknya pria tua itu melakukan semua ini agar supaya dirinya cepat pulih supaya dia bisa menjualnya kembali pada pria hidung belang.Merasa muak tapi tidak bisa melarikan diri, benar-benar membuat Reina merasa frustasi dalam jarring jebakan yang di
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

OTAKNYA BENAR-BENAR BERGESER

“Sayang!” panggil William dengan nada sedih. “Apa kau sangat membenciku?” tanya pria itu dengan wajah sedih sembari menarik pinggul ramping istrinya dan mendekatkan ke tubuhnya, menyisakan jarak seinci saja diantara wajah mereka.“Jika aku bilang aku lupa ingatan apa kau akan memaafkanku?” tanya William sembari menyandarkan kepalanya di bahu Mayleen. “Kau ini benar-benar mabuk berat, lupa ingatan apanya!” imbuh mayleen sembari memapah William ke kamar utama. Dengan susah payah, Mayleen pun berhasil merebahkan suaminya itu di ranjang. Maylen bertelak pinggang sembari mengatur napsnya yang sedikit tersengal seraya menatap kepada suaminya yang baru saja meringkuk seperti udang yang menyusut ketika masuk ke penggorengan panas. Mayleen terpaku ketika melihat ada air mata terjatuh disudut mata William. Dia pun bersimpuh di sisi ranjang, menegaskan penglihatannya. “Dia benar-benar menangis!” imbuhnya seraya mengusap air mata William. Merasakan sentuhan halus di wajahnya, William membuka
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status