Share

PLAKAT SAKRAL

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2024-05-16 00:42:57

Oliver membantu Niu Nuan untuk berdiri dan membawanya kembali duduk di sofa. Mereka berbincang sebentar sampai kepala pelayan memanggil dan mengatakan jika makan malam sudah siap. Mereka berempat pun pergi ke ruang makan.

Makan malam baru akan dimulai jika kepala keluarga telah tiba. Tidak menunggu lama Li Jancent pun masuk ke ruang makan. Ujung matanya menangkap siluet gadis buta yang sedang ikut duduk di meja makan. Alis pria itu sedikit menaik, ketika melihat rupa Niu Nuan yang sudah terlihat lebih bersih dan rapih dari waktu dia menemukan gadis itu.

Mereka pun menikmati makan malam dalam damai. Li Jancent menyudahi makannya. Dia meletakan sumpitnya. Lalu berkata sambil menatap kepada Fang Fang, “jadi bagaimana!”

“Kami sudah berdiskusi tadi. Dan, Kami sepakat untuk membantu Niu Nuan!” jawab Fang Fang.

“Membantu apa?” tanya Li Jancent.

“Kau akan mengantarnya untuk menemui Neneknya!” jawab Fang Fang,

Mendengar perkataan Istrinya itu sontak saja membuat pria itu menjadi terheran. “Bag
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MY CEO [Hate And Love]   KUNCI

    Pria itu pun bergeming, tidak menjawab dan memilih pergi. Claudius pun tidak banyak bertanya lagi seraya mempersilakan tamunya itu untuk pergi. Dari generasi ke generasi keluarga Chen telah diberitahu bahwa penjaga Plakat Sakral itu hanyalah dari Keluarga bermarga Li.Bangsawan Gu, menjadikan Keluarga Li sebagai juru kunci pemegang plakat itu. Tidak heran jika asisten para ahli waris keluarga datang dari keluarga Li. Karena memang tugas mereka adalah selalu mendampingi Keluarga Gu.Di luar kediaman Chen. sebuah mobil telah menunggu. Pria itu pun segera masuk ke dalam mobil “Tuan He, apakah sudah bisa?” tanya orang yang sedang duduk di kursi kemudi.“Tunggu sebentar lagi!” imbuh pria yang tengah memegang Plakat Sakral itu.Pada saat ini William memutuskan untuk menyelidiki semuanya sendiri. Keesokan paginya pria itu mengirim Robert pergi untuk mendampingi Reina. Membantu untuk menangani persiapan peluncuran Panda Fashion.Setelah asistennya itu pergi dia langsung menghubungi pengac

    Last Updated : 2024-05-17
  • MY CEO [Hate And Love]   TUJUH KELUARGA

    "Tujuh Keluarga!" gumam pelan Li Jancent. "ke mana orang tuamu?" selidik Li Jancent lagi. "Nenek bilang mereka pergi mencari ikan di laut, tapi tidak pernah kembali!" jawab sendu Niu Nuan. Melihat sepertinya gadis itu akan mulai menangis, maka Li jancent pun menyudahi pertanyaan. Dia berdiri seraya berkata, "Tunggu beberapa saat di sini, nanti kau akan diantar pulang"Mendengar perkataan Li Jancent, senyuman manis pun menghiasi wajah Niu Nuan. "Terima kasih, Tuan!" Wajah Li Jancent menyiratkan ketenangan ketika melihat senyuman gadis buta itu. Melihat Tuannya pergi, kepala pelayan membawa Niu Nuan ke kamar yang hanya terisi ranjang dan lemari. Fang Fang meminta kepada kepala pelayan agar menyingkirkan semua barang-barang yang berpotensi membahayakan Niu Nuan.Keesokan paginya, terjadi kehebohan di kediaman Fang. pagi-pagi sekali Xu'er dan tim agensi datang untuk menjemput Oliver. ini adalah penampilan perdana Oliver untuk melakukan sesi pemotretan. "Sarapan dulu,bayiku tidak bole

    Last Updated : 2024-05-21
  • MY CEO [Hate And Love]   SIM

    Terlihat sedikit keraguan di wajah Li Jancent, “Aku pikir itu bukan ide bagus!”“Oh ayolah, apa kau ingin dia dijual lagi diluaran sana!” imbuh Fang Fang meyakinkan suaminya itu lagi.Li Jancent pun menghela napas, lalu melihat Mayleen sedang memeluk Niu Nuan dengan lembut, itu terlihat seperti seorang kakak yang sedang menenangkan adik kecilnya. Teringat jika dia hanyalah anak adopsi dari keluarga Li. Maka pada akhhirnya dia menyetujui permintaan istrinya itu.Fang Fang langsung memeluk suaminya itu, “Terima kasih… terbaik!”Dia pun langsung menghampiri Mayleen dan Niu Nuan, seraya berkata, “Kau akan tinggal bersama kami, mau kan?”“Kami keluarga Fang, akan menjagamu dengan baik!” bujuk Fang Fang agar Niu Nuan bersedia ikut dengan mereka.“Nenek?” tanya Niu Nuan dengan suara sengau sedikit gemataran.“Pemakamannya akan diurus dengan baik!” jawab Fang Fang.Mayleen memapah, membantu Niu Nuan berdiri seraya berkata, “Ayo, kita pulang!”Sepanjang perjalanan Niu Nuan masih saja menangis

    Last Updated : 2024-05-23
  • MY CEO [Hate And Love]   PUTUSKAN KONTRAK

    “SIM, tentu saja aku punya!” imbuh Xu’er seraya mengambil dompetnya dan menunjukan SIM yang dia punya kepada pria yang sedang menuduhnya itu.“Ini kartu namakku, kirimkan tagihannya kepadaku nanti ya. Dan, aku benar-benar mohon maaf. Aku sedang terburu-buru!” imbuh Xue’er lagi seraya sedikit menundukan kepalanya, memintaa maaf. Pria yang tadi berdebat dengan Xu’er pun mengetuk jendela mobil kursi belakang, jendela kaca mobil pun perlahan terbuka. “Tuan, nona itu meninggalkan kartu namanya!”Pria yang sedari tadi duduk tenang di kursi belakang, mengambil kartu nama itu. “Xu’er!” imbuh pelannya.Xu’er pun tiba di kediaman Fang, “Nah, tampan kita sudah sampai!”Mereka pun turun dari mobil, Keduanya berdiri di depan mobil Xu’er. Bergeming, bersedekap tangan sambil memperhatikan bagian depan mobil yang terlihat ringsek. Keduanya pun menghela napas, sebuah suara membuyarkan lamunan keduanya.“Kalian sedang apa?” tanya Mayleen seraya ikut memperhatikan, dia pun langsung berteriak, “Astaga

    Last Updated : 2024-05-25
  • MY CEO [Hate And Love]   PERUNTUNGAN EMAS

    “Kau belum memberikan penawarnya?” imbuh Liu Jie.Tubuh pria itu terlihat lemas, berkeringat dan wajahnya sangat pucat. Li Jancent memang berniat menyiksanya sedikit lebih lama, karena kemarin Liu Jie dengan beraninya menargetkan Mayleen. “Ah maaf, sedang sedikit ada urusan penting, jadi belum sempat mengirimkan!”Li Jancent meminta kepala pelayan membawakan kotak kecil yang ada di laci meja kerjanya. Pada saat ini terdengar samara ada suara ketukan, Niu Nuan terlihat sedang berjalan di samping halaman depan. Gadis buta itu berjalan dengan tongkatnya.Suara tongkat Niu Nuan terdengar semakin jelas, Merasa di depannya ada ramai orang dia pun berhenti melangkah. Liu Jie langsung saja berkata, “Apa kau mengambil gadis buta itu sebagai simpananmu?”“Jaga bicaramu, aku tidak segan membuatmu mati!” ancam Li Jancent.Niu Nuan berbalik badan, baru jalan beberapa langkah dia malah tersandung sampai terjatuh. Li Jancent langsung saja mengampiri dan membantunya berdiri. “Apa yang kau lakukan mal

    Last Updated : 2024-05-25
  • MY CEO [Hate And Love]   TORNADO, POHONG, RANTING

    BAB 71 MAYLEENWilliam masuk ke ruang meeting, Tapi, hanya mengatakan lima kata saja, “Pertahankan Oliver, apa pun caranya!”Pria itu berbalik pergi, meninggalkan tim departemen marketing yang sedikit tercengang, Karena ini pertama kali dalam hidup mereka mengalami rapat dalam waktu singkat, tidak sampai satu menit.“Apa yang kalian lihat, ayo mulai bekerja!” imbuh Reina yang sebenarnya juga merasa bingung.Reina langsung mengejar langkah William ke ruangan. “Apa yang terjadi?”“Apa mereka membatalkan perjanjian dengan Panda Fashion?” tanya Reina berpura-pura khawatir dalam hati dia sebenarnya merasa senang. Tapi, tidak ingin menunjukannya di depan William.“Aku sudah menolaknya!” imbuh tegas William.“Eum… soal itu, bukankah sebenarnya akan menguntungkan Perusahaan kita?” tanya Reina.“Maksudku, kita sudah mendapatkan keuntangan 20 miliar, ditambah uang penalti dari mereka. Bukankah itu namanya sangat menguntungkan!”“Gu Corporation tidak kekurangan uang!” jawab William dengan acuh t

    Last Updated : 2024-05-26
  • MY CEO [Hate And Love]   GEMPA

    Ketika lampu dinyalakan, lampu terlihat berkedap kedip. “Ayo kita lekas pergi dari sini!”William menggenggam erat tangan Mayleen. “Hei, kau mau apa!” tanya Mayleen bingung.Tidak menjawab, William terus menarik agar Mayleen mengikuti langkahnya. William berdiri di depan tombol jika terjadi keadaan darurat. Dia pun segera menekan tombol itu. Gaungan kencang pun terdengar.Mendengar itu, staff pengawasan keselamatan kerja di Resor Surga segera mengambil Tindakan Evakuasi, sementara yang lain mengecek keadaan darurat apa yang sedang terjadi. Pada saat ini Mayleen menghempaskan tangan William.“Apa kau sudah gila?” hardik marah Mayleen.“Mengapa kau tekan bel-nya?” hardik Mayleen lagi.“Akan ada gempa!” imbuh William lagi.“Gempa apa!” imbuh Mayleen sembari bertelak pinggang.“Akan terjadi!” imbuh William, seraya menarik tangan Mayleen lagi.Baru saja berjalan beberapa langkah, tiba-tiba tubuh keduanya tidak seimbang. Mayleen hampir saja terjatuh. William langsung menangkap tubuh Mayleen

    Last Updated : 2024-05-29
  • MY CEO [Hate And Love]   MENIDURI WANITA LAIN

    Mayleen menoleh, melihat kesayangannya sudah pulang, dia langsung saja berdiri dan melangkah untuk memeluknya. “Mengapa lama sekali baru pulang!”“Paman bilang aku harus berlatih keras, untuk bisa melindungi Mama dari orang jahat!” Imbuh Oliver sembari menepuk-tepuk punggung Mayleen.Hati Mayleen terasa meleleh, “Oh manis sekali!” imbuh Mayleen sambil mengacak-acak rambut putrannya itu. Pada saat ini ponsel di atas nakas berdering. Mayleen pun segera menjawabnya. “Sayang, kita akan terbang ke Paris!” imbuh Xu’er.“Paris! Untuk apa?” tanya Mayleen.“Tentu saja mendampingi Oliver!” jawab Xu’er.“Oliver… kami tidak ada rencana pergi ke sana!” imbuh Mayleen lagi.“Jadwal kerja Olliver baru saja keluar! Panda Fashion akan melebarkan sayapnya ke Paris!” jelas Xu’er.“Tapi, bagaimana dengan sekolahnya?” kata Mayleen bingung.“Grup Gu, akan mengaturnya!” jawab Xu’er lagi.“Kau juga bersiaplah, kau juga harus ikut!” umbuh Xu’er mengingatkan.“Hah, aku ke Paris!” gumam pelan Mayleen sambil me

    Last Updated : 2024-06-03

Latest chapter

  • MY CEO [Hate And Love]   SEBUAH AKHIR

    Li Jancent berjalan perlahan keluar dari markas geng Bamboo, merasa seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya mulai terangkat. Udara malam terasa lebih segar, dan untuk pertama kalinya, dia bisa merasakan harapan untuk masa depan yang berbeda. Namun, di balik rasa lega itu, ada juga kekhawatiran yang terus menghantui pikirannya.Apakah dia benar-benar bisa melepaskan dirinya dari kehidupan kelam yang selama ini ia jalani? Dan lebih dari itu, apakah ia bisa membangun hubungan yang tulus dengan Niu Nuan, wanita yang ia jaga lebih karena janji daripada cinta?Keesokan harinya, suasana di rumah sakit terasa tegang namun penuh harapan. Li Jancent duduk di ruang tunggu, memandang jam di dinding yang seolah bergerak begitu lambat. Operasi transplantasi kornea Niu Nuan sedang berlangsung, dan meski ia berusaha tetap tenang, kegelisahannya tak bisa disembunyikan. Pikirannya melayang ke masa depan, membayangkan saat Niu Nuan membuka matanya dan bisa melihat dunia dengan jelas, bisa melih

  • MY CEO [Hate And Love]   MASIH TERASA CANGGUNG

    Hari Ini Li Jancent berdiri di sudut kamar rumah sakit, memandang Niu Nuan yang duduk di ranjang dengan raut wajah sedikit gugup. Hubungan mereka masih terasa canggung meski ia selalu berusaha memperlakukannya dengan baik. Dia tahu bahwa perasaannya pada Niu Nuan bukanlah cinta, melainkan sebuah bentuk tanggung jawab dan janji yang pernah ia buat pada Fang Fang—wanita yang baru saja wafat, yang dulu adalah bagian penting dalam hidupnya.Li Jancent berdiri dengan tatapan kosong. Ia tersenyum kecil, meski terlihat ada keraguan di matanya. Namun, dia berusaha menenangkan Niu Nuan.” Aku tahu, ini pasti berat untukmu," katanya lembut.Niu Nuan mengangguk pelan, mencoba memberikan senyum yang tulus meskipun sulit. Li jancent pun berkata lagi "Kau tidak perlu sungkan. Aku di sini karena aku ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik untukmu."Suasana di antara mereka kembali hening. Niu Nuan tahu bahwa Li Jancent selalu ada di sampingnya, namun ia juga merasakan jarak yang tidak kasat ma

  • MY CEO [Hate And Love]   TERTANGKAP

    Berita tentang tertangkapnya Anton menyebar dengan cepat kepada William dan Li Jancent Meskipun mereka semua merasa lega, ada perasaan yang lebih mendalam di hati mereka akhirnya, setelah semua ketegangan dan ancaman yang mereka hadapi, mereka bisa merasa sedikit amanWilliam menatap Li Jancent, matanya berbinar. “Jadi… kita benar-benar bebas sekarang?” imbuhnya sembari berdiri di balkon rumah sakit. Mereka berbicara santai tapi serius.Li Jancent mengangguk sambil tersenyum kecil. “Ya, dia tidak akan kembali lagi. Anton sudah di tangan orang yang tepat, dan dia tidak akan punya kekuatan untuk melawan balik.” Li menghela napas panjang. Seolah-olah beban yang selama ini menekan dirinya perlahan mulai menghilang.Li jancent yang sedang berdiri di sebelah William juga tampak lega, tetapi ada sedikit kecemasan di wajahnya. "Meskipun Anton sudah tertangkap, apakah kita benar-benar aman? Maksudku, dunia ini selalu penuh dengan bahaya yang tak terduga."William menghela napas, menenangkan d

  • MY CEO [Hate And Love]   HAMIL

    Li Jancent berdiri di koridor rumah sakit, matanya tertuju ke arah ruangan tempat Mayleen berada. Di dalam, William tampak gelisah, berdiri di samping ranjang istrinya yang masih terlihat lemas. Li Jancent tidak pernah melihat adik iparnya begitu panik, begitu cemas. Biasanya William adalah orang yang tenang, selalu penuh perhitungan. Tapi malam ini, semuanya berubah. Tak lama kemudian, william menemui dokter yang baru saja masuk ke ruangan dengan wajah tenang namun penuh arti. "Tuan Gu, kami telah mendapatkan hasil tes Mayleen." William segera menghampiri, wajahnya penuh kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Dok? Ada apa dengan istriku?" Dokter itu tersenyum kecil. "Sebenarnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Nyonya Gu baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan dan... ada kabar baik." William mengerutkan kening, mencoba mencerna kata-kata dokter. "Kabar baik? "Ya," jawab dokter sambil melirik berkas di tangannya. "Selamat, Tuan Gu. Istri Anda hamil." Seketika, seluruh dunia William

  • MY CEO [Hate And Love]   BERBAGI KURSI

    "Apa sekarang kita harus mundur?" tanya Bear, nadanya tegas tapi menyiratkan rasa takut yang mulai menghantui dirinya. William menatap Li Jancent yang masih memandang Anton dan sosok misterius di sebelahnya. Di matanta, ada kebimbangan yang jelas. “Tidak,” jawab Li dengan dingin, tanpa mengalihkan pandangannya. "Kita tidak bisa mundur sekarang. Jika kita biarkan mereka pergi kali ini, tidak ada yang tahu kapan mereka akan menyerang lagi," imbuh Li Jancent lagi "Tapi kita kehabisan waktu!" William membalas, matanya berkeliaran ke arah ledakan yang masih membara di belakang mereka. Setidaknya mereka merasa lega karena Mayleen dan Niu Nuan sudah aman berada dibawah perlindungan asisten He. Sementara itu, perdebatan pun berlanjut kembali. “Jangan bodoh,” potong Bear, mendekatkan diri ke Li jancent. "Ini bunuh diri! Kita bahkan tidak tahu siapa orang itu. Dia bisa saja lebih berbahaya dari Anton," imbuh Bear berapi-api. Li Jancent hanya mengeraskan rahangnya, berusaha menyusun rencan

  • MY CEO [Hate And Love]   SERANGAN BALIK

    “Kita diserang dari dua sisi!” seru William, suaranya terdengar tenang meskipun situasi semakin mencekam.Mayleen menggenggam erat tangan Niu Nuan yang masih pingsan di sebelahnya, sementara Bear dan anggota tim lain bersiap menghadapi serbuan dari musuh yang sudah mulai mendekat.Jendela-jendela van bergetar oleh desingan peluru yang diarahkan ke mobil mereka, untung saja kaca jendela dan bagian mobil lainnya dibuat anti peluru, meski begitu tetap saja menciptakan suasana semakin tak terkendali.“Kita harus keluar dari sini, atau kita akan jadi daging panggang!” teriak Bear sambil mengokang senapan otomatisnya.“Kita tidak bisa melawan mereka di sini,” kata Li Jancent, tatapannya tajam ke arah William. “Apakah ada jalan keluar lain?”William menggertakkan giginya. “Tidak ada yang mudah. Mereka sudah mengepung kita.”Suara desingan itu semakin intens, membuat mereka semua berjongkok dan berlindung. Lalu, dengan cepat dan tak terduga, Li Jancent meraih benda yang sama yang dipakai oleh

  • MY CEO [Hate And Love]   BEAR

    Ketika asap mulai mereda, siluet besar seorang pria muncul dari pintu darurat yang sudah terjatuh ke lantai. Li Jancent menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas. “Siapa itu?” gumamnya, tangan masih menggenggam erat pistol yang baru saja dia rebut dari salah satu penjaga.Pria itu melangkah keluar dari asap, wajahnya penuh dengan tekad. Itu adalah salah satu orang William, seorang pria yang dikenal dengan panggilan "Bear." Nama itu bukan tanpa alasan—tubuhnya besar dan kekar seperti seekor beruang, dan di tangannya dia membawa sebuah senapan otomatis.“William, kalian semua baik-baik saja?” teriak Bear sambil berlari mendekat.“Bear!” seru William, senyum lega melintas di wajahnya. “Kau datang tepat waktu.”Bear menatap Li Jancent, Mayleen, dan Niu Nuan yang masih tak sadar dalam gendongan. “Kelihatannya kalian butuh sedikit bantuan.”Anton, yang sebelumnya teralihkan, kini menegakkan tubuhnya kembali, senyum dingin muncul di wajahnya. “Jadi, kalian berpikir bantuan kecil ini bisa

  • MY CEO [Hate And Love]   JALAN MENUJU BAWAH TANAH

    Namun, sebelum Anton bisa mengambil langkah lain, suara keras dari arah pintu masuk membuat semua orang menoleh. Sekelompok pria dengan pakaian seragam taktis lengkap menyerbu masuk, bergerak dengan cepat dan terlatih. Dalam hitungan detik, mereka telah melumpuhkan para penjaga Anton dan mengepung pria itu. “Menyerahlah!” teriak salah satu dari mereka, yang ternyata adalah asisten He. Tim ini adalah bantuan yang sudah dipanggil William sebelumnya. Anton menoleh dengan tatapan marah, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Dengan perlahan, dia mengangkat tangannya, menatap dingin ke arah Li Jancent dan kawan-kawannya. "Kalian pikir ini sudah berakhir? Ini baru permulaan." “Diam kau!” seru salah satu anggota tim William sambil memaksa Anton berlutut, lalu memborgol tangannya. Sementara itu, William yang tampak lega dengan kedatangan asisten He, mendekat ke Li Jancent. “Orang-orangku sudah di sini,” ujar William sambil menepuk bahu Li Jancent. “Tapi kita belum selesai. Niu Nuan...

  • MY CEO [Hate And Love]   BAYANG-BAYANG YANG MENGINTAI

    Li Jancent merasakan keringat dingin merembes di tengkuknya saat sekelompok preman itu memenuhi ruangan. Jian berdiri tegar di sampingnya, sorot matanya tajam, tetapi Li Jancent tahu pria itu tidak menyangka situasi ini akan berubah secepat itu.Mayleen tampak panik, matanya melirik ke arah William yang sedang menggenggam erat tangannya. Waktu terasa melambat, dan keheningan menyergap ruangan dalam ketegangan. Pria yang memimpin kelompok itu mendekat, senyum lebar masih menghiasi wajahnya, seolah-olah dia sudah mengantisipasi setiap langkah yang diambil Li Jancent dan kawan-kawannya.Pria itu adalah sosok yang belum mereka pernah lihat di balik layar, seorang pengatur yang kini muncul di depan mereka. “Selamat datang,” pria itu berbicara dengan nada licin. “Kalian datang jauh-jauh untuk menyelesaikan misteri ini, bukan?”Li Jancent merasakan darahnya mendidih, tetapi dia berusaha tetap tenang. “Siapa kau? Apa maumu?”tanyanya, meskipun jauh di dalam hati, dia sudah memiliki dugaan yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status