Share

SALING PUKUL

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2024-08-21 00:48:56

William melajukan mobilnya menuju kediaman Fang. Di sepanjang perjalanan Mayleen hanya terdiam, memikirkan kisah hidup kakaknya itu. Di kira sudah raih bahagia, ternyata kisahnya semakin pelik saja.

"Kita sudah sampai!" imbuh William membuyarkan lamunan istrinya itu.

Maylen pun segera melepas sabuk pengaman, membuka pintu mobil dan berlari masuk ke dalam. Melihat Fang Fang sedamg berbicara dengan kepala pelayan, Mayleen langsung menghampiri dan memeluk kakak iparnya itu seraya berkata, "Apa baik-baik saja!"

Fang Fang membalas pelukan Mayleen, tersenyum seraya berkata, "Tidak perlu khawatir, aku baik baik saja!"

"Eum... Niu Nuan... aku dengar dia pingsan?" tanya Mayleen.

"Iya, dokter sudah menangani, dia baik-baik saja. Aku pasti akan merawatnya dengan baik. Kau tidak perlu khawatir!" jawab Fang Fang

Fang Fang menyapa William yang sedari tadi berdiri di belakang Mayleen. "Di mana Kakak?" tanya Mayleen yang Menyadari jika suaminya itu hanya akan menjadi nyamuk diantara pembicaraan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MY CEO [Hate And Love]   BROS BERLIAN

    William mengejar taksi yang membawa Mayleen. Merasa diikuti, taksi itu pun membawa laju mobilnya dengan lebih kencang lagi. "Nona berpeganganlah!" Imbuh supir taksi.Mayleen langsung memegang pegangan tangan yang ada diatas kaca jendela pintu mobil. Sambil sesekali melihat ke mobil di belakangnya. Adrenalinnya terpacu, saat ini dia serasa seperti sedang dalam pacu balap mobil, hanya saja dia menjadi seorang penumpang.‘Bugh’ Mayleen terlempar ke samping. “Apa kau baik-baik saja?” tanya si supir taksi.“Aku baik-baik saja, teruskan saja!” imbuh Mayleen mendukung kebut-kebutan hari ini.Pikirnya bagus juga untuk melepas penat kecewa. Mayleen kembali duduk, kali ini dia berpegangan tangan dengan dua tangan agar lebih kuat, tidak terpental lagi ketika mobil menukik berbelok. “Dari mana datangnya supir ini, dia keren sekali dalam menyetir!” pikirnya lagi.William mulai merasa geram, merasa ditantang orang asing jelas membuat hatinya bertambah kesal. Pria asing yang saat ini sedang membawa

    Last Updated : 2024-08-21
  • MY CEO [Hate And Love]   DASAR WANITA BODOH

    Wajah Mayleen memerah dengan terbata dia mengucapkan, “Terima kasih!” lalu pergi masuk ke hotel.Professor Slump pun pergi meninggalkan hotel itu. Mayleen bertemu dengan asisten He yang sedari tadi menunggunya “Di mana Oliver?”“Di dalam!” jawab asisten He seraya mengambil kado dari tangan Nyonya Mudanya.Mayleen pun langsung masuk ke ballroom tempat pesta diadakan. Mencari-cari putranya lalu segera menghampiri. “Mama!” ujar Oliver sambil memeluk cium pipi Mayleen.“Maafkan mama karena datang terlambat, tadi Mama membungkus kado dulu!” imbuh mayleen sambil merapihkan rambut putranya itu.“Apa dia yang berulang tahun?” tanya Mayleen sambil menunjuk kepada seorang anak Perempuan yang memakai gaun paling cantik di antar mereka.Oliver mengangguk, Mayleen menggandeng tangan putranya itu seraya berkata, “Ayo kita beri selamat kepadanya!”Asisten He berjalan di belakang Nyonya muda dan Tuan Muda kecil sambil memegang hadiah yang tadi dibawa oleh Mayleen. “Ayo beri salam kepada temanmu!” imb

    Last Updated : 2024-08-21
  • MY CEO [Hate And Love]   MENGUPAS UDANG

    Tuan Han langsung berlutut di depan William, memohon pengampunan untuk bisnis keluarganya. Nyonya Han melihat kepada Ketua komite sekolah. “Semua ini karena dia!”Merasa disalahkan Nyonya Wang pun menjadi panik, lalu dia berkata. “Kenapa jadi menyalahkan aku, aku tidak pernah membujukmu untuk menindas dia!”“Apa katamu!” imbuh Nyonya Han seraya ingin menampar Nyonya Wang namun ditahan oleh yang lainnya.Para ibu yang lain pun sekarang malah berbalik menyalahkan si Ketua Komite. “Ya jika bukan kau yang menghasut di awal, kami tidak akan menindas!”Para Ibu menganggukan kepalanya setuju dengan perkataan ibu itu. Mereka mulai ketakutan jika anak-anak mereka dikeluarkan dari sekolah, dan mengancam bisnis keluarga mereka. Dengan berbondong mereka pun langsung meminta maaf kepada Mayleen.Mayleen merasa tidak nyaman, lalu menarik istrinya itu menjauhi mereka. Mayleen melepaskan rangkulan tangan suaminya itu. “Lain kali kalian harus pandai melihat siapa kawan dan siapa lawan!”Dengan senyum

    Last Updated : 2024-08-21
  • MY CEO [Hate And Love]   BOLA PIJAR DI TATA SURYA

    Niu Nuan menganggukan kepalanya, Meski tidak ingin berada di posisi ini. Setidaknya dia aman berada di bawah perlindungan keluarga Fang. “Kakak, aku akan menjaga baik-baik bayi ini untuk kalian!”Fang Fang pun tersenyum dan memeluk istri kedua suaminya itu. Dalam hati dia merasa perlu untuk berbicara kepada suaminya itu. Sudah memastikan Niu Nuan memakan semua makanannya. Barulah dia mencari Li jancent.Suaminya itu tidak ada di rumah, Fang Fang pun pergi ke markas bamboo. Ini pertama kalinya dia menginjakan kaki di markas itu. “Nyonya ada di sini!” imbuh salah satu orang Li jancent.“Apa ada sesuatu yang terjadi di rumah?” tanya Li Jancent.“Tidak ada!” jawab bawahannya itu.Li jancent mengernyitkan alisnya, pintu ruangan pun terbuka. Melihat istrinya berdiri di sana dengan tatapan marah, dia mengibaskan tangannya memberi tanda kepada bawahannya agar segera pergi. Fang Fang melempar tas nya ke sofa lalu duduk sambil menyilangkan kakinya, “Apa kau lupa dengan kehamilan Niu Nuan!”Wa

    Last Updated : 2024-08-22
  • MY CEO [Hate And Love]   KITA IMPAS

    Bab 99“Kau hilang ingatan, tidak sadar dengan apa yang kau bicarakan ini!” imbuh Mayleen seraya ingin bergegas pergi. William langsung berlutut dan memeluk istrinya itu, “Kali ini aku tidak salah mengenali hatiku, tak peduli ingatanku hilang, yang aku mau hanya kau dan putra kita!” “Biarkan ingatanku menghilang dan berganti dengan ingatan indah tentang kita, tentang keluarga kecil kita. Tentang kau dan aku, dan anak-anak kita kelak!” imbuh William lagi. “Apa mau memberikan aku kesempatan?” tanya William sambil mendongak melihat Mayleen. Mayleen menggigit bibir bawahnya, dulu pria ini begitu membencinya dan sekarang dia malah memohon sambil berlutut. Dia memijit-mijit pelipisnya seraya berkata, “Bangunlah, tidak pantas seorang Tuan Muda sepertimu berlutut di hadapan wanita!”Mayleen memapah suaminya itu agar berdiri, sambil menghela napas. “Ini bukanlah sesuatu yang bisa diburu-buru. Eum… maksudku kau paham kan?” William langsung mengambil tangan Mayleen seraya berkata, “Asalkan

    Last Updated : 2024-08-26
  • MY CEO [Hate And Love]   JODOH DARI SEMESTA

    “Mama Ayo!” teriak Oliver dari balik bahu kuat Papanya.Mayleen menghela napas, lalu dia pun mau tak mau membawa William pergi bersamanya. Berkendara beberapa saat, Mereka pun sampai di toko. Ketiganya mulai memilih-milih hadiah. “Yang ini saja!” imbuh William.“Kakak ipar tidak menyukai waran merah muda!” jawab Mayleen.“Oh kalau begitu yang ini saja!” Imbuh William lagi.“Bibi tidak terlalu suka boneka!” Kali ini oliver yang menjawab.William meletakan lagi bonekanya, berpikir betapa dekat hubungan dari keluarga istrinya itu. Selama ini dia tidak pernah turun tangan membeli hadiah. Biasanya dia akan meminta assitennya untuk memilih dan membeli lalu mengirimkan.Mayleen melihat wajah William berubah menjadi sedikit muram, dia pun langsung berkata, “Pilihkan pernak-pernik untuk pesta kecilnya saja!” imbuh Mayleen.William pun mengangguk, lalu dia memisahkan diri dari Oliver dan Mayleen. Dengan semangat dia mengambil pernak-pernik yang menurut dia lucu dan unik. “Ini… Ini juga… ini jug

    Last Updated : 2024-08-28
  • MY CEO [Hate And Love]   TIGA HARI

    Oliver terlihat sudah mulai mengantuk, William pun langsung menggendongnya, “Saatnya kita pulang, tidur di rumah saja!”Mayleen mengambil jaket dan tasnya, memeluk Fang-Fang seraya sekali lagi mengucapkan, “Selamat mengulang hari kelahiran!”Setelah kepergian William dan yang lainnya. Tiba-tiba saja Fang Fang jatuh pingsan. “Sayang!” imbuh Li Jancent langsung menangkap tubuh istrinya itu.“Apa yang terjadi, ada apa dengan Kakak?” tanya Niu Nuan dengan raut wajah panik.Li Jancent memberi tanda kepada pelayan untuk membawa Niu Nuan. Sementara itu, dia pergi ke kamar utama. Dia merebahkan Fang Fang, “Bukankah sudah sehat, kenapa kambuh lagi!”Li jancent mengahangatkan tangan istrinya yang terasa dingin, lalu mencium-cium tangannya. Fang Fang pun membuka matanya. “Maafkan aku…!”“Kau sedang meminta maaf untuk apa?” tanya Li Jancent seraya merapihkan anak rambut yang menempel di pipi Fang Fang.“Maafkan aku karena selalu membuatmu khawatir!” imbuh Fang Fang lagi.“Tidak merepotkan, tidak

    Last Updated : 2024-09-14
  • MY CEO [Hate And Love]   JERAT DI PABRIK TUA

    Mayleen dan Fang Fang menyusuri lorong-lorong pusat perbelanjaan yang ramai, penuh warna, dan hiruk pikuk. Hari itu, mereka berencana membeli perlengkapan bayi untuk Niu Nuan, istri kedua Li Jancent. Hubungan mereka tetap hangat meskipun situasi keluarga yang rumit.“Bagaimana menurutmu, Mayleen? Ini terlalu imut, bukan?” Fang Fang mengangkat baju bayi kecil berwarna pastel, sambil tersenyum.Mayleen tertawa kecil, “Tentu saja, Niu Nuan pasti akan menyukainya. Bayi itu akan terlihat seperti malaikat.”Sementara mereka sibuk memilih-milih barang, ada sekelompok orang yang memperhatikan mereka dari kejauhan. Dengan tampang dingin dan langkah yang terencana, mereka bergerak diam-diam, mengikuti setiap gerakan Mayleen dan Fang Fang. Kelompok ini bukan penculik biasa, mereka sudah mempersiapkan penculikan ini sejak lama, dengan tujuan khusus: Li Jancent.Di saat yang sama, Li Jancent sedang mencari-cari si pengusa tua. . Li Jancent, yang selalu teliti dan hati-hati, tidak menyadari bahwa k

    Last Updated : 2024-10-02

Latest chapter

  • MY CEO [Hate And Love]   SEBUAH AKHIR

    Li Jancent berjalan perlahan keluar dari markas geng Bamboo, merasa seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya mulai terangkat. Udara malam terasa lebih segar, dan untuk pertama kalinya, dia bisa merasakan harapan untuk masa depan yang berbeda. Namun, di balik rasa lega itu, ada juga kekhawatiran yang terus menghantui pikirannya.Apakah dia benar-benar bisa melepaskan dirinya dari kehidupan kelam yang selama ini ia jalani? Dan lebih dari itu, apakah ia bisa membangun hubungan yang tulus dengan Niu Nuan, wanita yang ia jaga lebih karena janji daripada cinta?Keesokan harinya, suasana di rumah sakit terasa tegang namun penuh harapan. Li Jancent duduk di ruang tunggu, memandang jam di dinding yang seolah bergerak begitu lambat. Operasi transplantasi kornea Niu Nuan sedang berlangsung, dan meski ia berusaha tetap tenang, kegelisahannya tak bisa disembunyikan. Pikirannya melayang ke masa depan, membayangkan saat Niu Nuan membuka matanya dan bisa melihat dunia dengan jelas, bisa melih

  • MY CEO [Hate And Love]   MASIH TERASA CANGGUNG

    Hari Ini Li Jancent berdiri di sudut kamar rumah sakit, memandang Niu Nuan yang duduk di ranjang dengan raut wajah sedikit gugup. Hubungan mereka masih terasa canggung meski ia selalu berusaha memperlakukannya dengan baik. Dia tahu bahwa perasaannya pada Niu Nuan bukanlah cinta, melainkan sebuah bentuk tanggung jawab dan janji yang pernah ia buat pada Fang Fang—wanita yang baru saja wafat, yang dulu adalah bagian penting dalam hidupnya.Li Jancent berdiri dengan tatapan kosong. Ia tersenyum kecil, meski terlihat ada keraguan di matanya. Namun, dia berusaha menenangkan Niu Nuan.” Aku tahu, ini pasti berat untukmu," katanya lembut.Niu Nuan mengangguk pelan, mencoba memberikan senyum yang tulus meskipun sulit. Li jancent pun berkata lagi "Kau tidak perlu sungkan. Aku di sini karena aku ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik untukmu."Suasana di antara mereka kembali hening. Niu Nuan tahu bahwa Li Jancent selalu ada di sampingnya, namun ia juga merasakan jarak yang tidak kasat ma

  • MY CEO [Hate And Love]   TERTANGKAP

    Berita tentang tertangkapnya Anton menyebar dengan cepat kepada William dan Li Jancent Meskipun mereka semua merasa lega, ada perasaan yang lebih mendalam di hati mereka akhirnya, setelah semua ketegangan dan ancaman yang mereka hadapi, mereka bisa merasa sedikit amanWilliam menatap Li Jancent, matanya berbinar. “Jadi… kita benar-benar bebas sekarang?” imbuhnya sembari berdiri di balkon rumah sakit. Mereka berbicara santai tapi serius.Li Jancent mengangguk sambil tersenyum kecil. “Ya, dia tidak akan kembali lagi. Anton sudah di tangan orang yang tepat, dan dia tidak akan punya kekuatan untuk melawan balik.” Li menghela napas panjang. Seolah-olah beban yang selama ini menekan dirinya perlahan mulai menghilang.Li jancent yang sedang berdiri di sebelah William juga tampak lega, tetapi ada sedikit kecemasan di wajahnya. "Meskipun Anton sudah tertangkap, apakah kita benar-benar aman? Maksudku, dunia ini selalu penuh dengan bahaya yang tak terduga."William menghela napas, menenangkan d

  • MY CEO [Hate And Love]   HAMIL

    Li Jancent berdiri di koridor rumah sakit, matanya tertuju ke arah ruangan tempat Mayleen berada. Di dalam, William tampak gelisah, berdiri di samping ranjang istrinya yang masih terlihat lemas. Li Jancent tidak pernah melihat adik iparnya begitu panik, begitu cemas. Biasanya William adalah orang yang tenang, selalu penuh perhitungan. Tapi malam ini, semuanya berubah. Tak lama kemudian, william menemui dokter yang baru saja masuk ke ruangan dengan wajah tenang namun penuh arti. "Tuan Gu, kami telah mendapatkan hasil tes Mayleen." William segera menghampiri, wajahnya penuh kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Dok? Ada apa dengan istriku?" Dokter itu tersenyum kecil. "Sebenarnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Nyonya Gu baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan dan... ada kabar baik." William mengerutkan kening, mencoba mencerna kata-kata dokter. "Kabar baik? "Ya," jawab dokter sambil melirik berkas di tangannya. "Selamat, Tuan Gu. Istri Anda hamil." Seketika, seluruh dunia William

  • MY CEO [Hate And Love]   BERBAGI KURSI

    "Apa sekarang kita harus mundur?" tanya Bear, nadanya tegas tapi menyiratkan rasa takut yang mulai menghantui dirinya. William menatap Li Jancent yang masih memandang Anton dan sosok misterius di sebelahnya. Di matanta, ada kebimbangan yang jelas. “Tidak,” jawab Li dengan dingin, tanpa mengalihkan pandangannya. "Kita tidak bisa mundur sekarang. Jika kita biarkan mereka pergi kali ini, tidak ada yang tahu kapan mereka akan menyerang lagi," imbuh Li Jancent lagi "Tapi kita kehabisan waktu!" William membalas, matanya berkeliaran ke arah ledakan yang masih membara di belakang mereka. Setidaknya mereka merasa lega karena Mayleen dan Niu Nuan sudah aman berada dibawah perlindungan asisten He. Sementara itu, perdebatan pun berlanjut kembali. “Jangan bodoh,” potong Bear, mendekatkan diri ke Li jancent. "Ini bunuh diri! Kita bahkan tidak tahu siapa orang itu. Dia bisa saja lebih berbahaya dari Anton," imbuh Bear berapi-api. Li Jancent hanya mengeraskan rahangnya, berusaha menyusun rencan

  • MY CEO [Hate And Love]   SERANGAN BALIK

    “Kita diserang dari dua sisi!” seru William, suaranya terdengar tenang meskipun situasi semakin mencekam.Mayleen menggenggam erat tangan Niu Nuan yang masih pingsan di sebelahnya, sementara Bear dan anggota tim lain bersiap menghadapi serbuan dari musuh yang sudah mulai mendekat.Jendela-jendela van bergetar oleh desingan peluru yang diarahkan ke mobil mereka, untung saja kaca jendela dan bagian mobil lainnya dibuat anti peluru, meski begitu tetap saja menciptakan suasana semakin tak terkendali.“Kita harus keluar dari sini, atau kita akan jadi daging panggang!” teriak Bear sambil mengokang senapan otomatisnya.“Kita tidak bisa melawan mereka di sini,” kata Li Jancent, tatapannya tajam ke arah William. “Apakah ada jalan keluar lain?”William menggertakkan giginya. “Tidak ada yang mudah. Mereka sudah mengepung kita.”Suara desingan itu semakin intens, membuat mereka semua berjongkok dan berlindung. Lalu, dengan cepat dan tak terduga, Li Jancent meraih benda yang sama yang dipakai oleh

  • MY CEO [Hate And Love]   BEAR

    Ketika asap mulai mereda, siluet besar seorang pria muncul dari pintu darurat yang sudah terjatuh ke lantai. Li Jancent menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas. “Siapa itu?” gumamnya, tangan masih menggenggam erat pistol yang baru saja dia rebut dari salah satu penjaga.Pria itu melangkah keluar dari asap, wajahnya penuh dengan tekad. Itu adalah salah satu orang William, seorang pria yang dikenal dengan panggilan "Bear." Nama itu bukan tanpa alasan—tubuhnya besar dan kekar seperti seekor beruang, dan di tangannya dia membawa sebuah senapan otomatis.“William, kalian semua baik-baik saja?” teriak Bear sambil berlari mendekat.“Bear!” seru William, senyum lega melintas di wajahnya. “Kau datang tepat waktu.”Bear menatap Li Jancent, Mayleen, dan Niu Nuan yang masih tak sadar dalam gendongan. “Kelihatannya kalian butuh sedikit bantuan.”Anton, yang sebelumnya teralihkan, kini menegakkan tubuhnya kembali, senyum dingin muncul di wajahnya. “Jadi, kalian berpikir bantuan kecil ini bisa

  • MY CEO [Hate And Love]   JALAN MENUJU BAWAH TANAH

    Namun, sebelum Anton bisa mengambil langkah lain, suara keras dari arah pintu masuk membuat semua orang menoleh. Sekelompok pria dengan pakaian seragam taktis lengkap menyerbu masuk, bergerak dengan cepat dan terlatih. Dalam hitungan detik, mereka telah melumpuhkan para penjaga Anton dan mengepung pria itu. “Menyerahlah!” teriak salah satu dari mereka, yang ternyata adalah asisten He. Tim ini adalah bantuan yang sudah dipanggil William sebelumnya. Anton menoleh dengan tatapan marah, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Dengan perlahan, dia mengangkat tangannya, menatap dingin ke arah Li Jancent dan kawan-kawannya. "Kalian pikir ini sudah berakhir? Ini baru permulaan." “Diam kau!” seru salah satu anggota tim William sambil memaksa Anton berlutut, lalu memborgol tangannya. Sementara itu, William yang tampak lega dengan kedatangan asisten He, mendekat ke Li Jancent. “Orang-orangku sudah di sini,” ujar William sambil menepuk bahu Li Jancent. “Tapi kita belum selesai. Niu Nuan...

  • MY CEO [Hate And Love]   BAYANG-BAYANG YANG MENGINTAI

    Li Jancent merasakan keringat dingin merembes di tengkuknya saat sekelompok preman itu memenuhi ruangan. Jian berdiri tegar di sampingnya, sorot matanya tajam, tetapi Li Jancent tahu pria itu tidak menyangka situasi ini akan berubah secepat itu.Mayleen tampak panik, matanya melirik ke arah William yang sedang menggenggam erat tangannya. Waktu terasa melambat, dan keheningan menyergap ruangan dalam ketegangan. Pria yang memimpin kelompok itu mendekat, senyum lebar masih menghiasi wajahnya, seolah-olah dia sudah mengantisipasi setiap langkah yang diambil Li Jancent dan kawan-kawannya.Pria itu adalah sosok yang belum mereka pernah lihat di balik layar, seorang pengatur yang kini muncul di depan mereka. “Selamat datang,” pria itu berbicara dengan nada licin. “Kalian datang jauh-jauh untuk menyelesaikan misteri ini, bukan?”Li Jancent merasakan darahnya mendidih, tetapi dia berusaha tetap tenang. “Siapa kau? Apa maumu?”tanyanya, meskipun jauh di dalam hati, dia sudah memiliki dugaan yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status