"Arini, wanita yang kemarin?" tanya Aura memastikan.Aura tersenyum sinis saat Devian menganggukkan kepala. Ia tak habis pikir jika suaminya membiarkan Arini, orang yang begitu ia benci selalu bersama dengan mantan kekasihnya."Enak banget jadi Arini itu, mengasuh Alya sambil berduaan dengan saka," kata batin Aura menegak salivanya dengan paksa. Rasa tak rela di dirinya mulai meronta-ronta. Entah kenapa, ia sangat tak rela jika Arini menggantikan posisinya di hati Saka.Di kantin, Arini terdiam mengingat dan merenung kembali perkataan dari direktur rumah sakit kepadanya."Arini Ardelia, mulai besok kamu langsung bekerja untuk merawat Alya dan kamu tidak perlu datang ke rumah sakit ini lagi," tutur pak Grag, selaku direktur utama rumah sakit.Jika aku merawat Alya besok, berarti hari ini adalah hari terakhirku bekerja dengan dokter saka! kata batin Arini menatap ke arah kotak makan yang ada di depannya.Dokter saka, aku pasti akan merindukanm
Read more