Arini menghela nafas panjang. Ia melirik ke arah Saka yang tersenyum senang ke arahnya."Biasanya aku sangat sebal, kesal melihat senyumnya itu, tapi sejak senyum itu hilang beberapa hari ini, entah kenapa hatiku terasa nyaman melihatnya tersenyum seperti itu," gumam batin Arini seraya membalas senyum manis yang tertoreh di depannya."Ya sudah! Kalo dokter ingin ikut. Kami pergi dulu ,ya, Yah, Bu. Assalamu'alaikum," kata Arini dengan wajah yang begitu ceria.Seperti biasanya, tanpa ijin terlebih dahulu Arini menarik tangan Saka untuk mengajaknya pergi. Tapi, langkah kakinya terhenti saat Saka yang juga berpamitan dengan kedua orangtuanya."Ayah, ibu, saya juga permisi. Assalamu'alaikum," kata Saka yang membuat kedua mata indah Arini tak berhenti mengerjap. Arini terkejut, terperangah mendengar panggilan saka pada kedua orangtuanya."Kenapa dia memanggil ayah dan ibu ...," kata batin Arini terhenti."Ayo!" ajak Saka membuyarkan l
Terakhir Diperbarui : 2022-01-09 Baca selengkapnya