Tidak banyak hal yang bisa Anastazja harapkan, termasuk pengharapannya sendiri. Kini, di hadapannya terdapat sebuah monumen buatan tangan dengan ukiran bertuliskan ‘Yang Selalu Berada dalam Kenangan Kami, Fleur Alastor’. Anastazja terdiam sejenak, lalu memutuskan berdoa untuk ketenangan sosok yang sedang tertidur dengan damai, Fleur Alastor. “Aku tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaan ini. Rasanya rindu, sepi, dan gundah menjadi satu. Satu yang aku tahu, kehilangan seseorang yang mencintai dan sangat kita cintai akan memberikan dampak besar bagi kita semua. Kau juga begitu kan, Sean?” Anastazja menepuk-nepuk dadanya yang terasa perih. Ia tahu, tubuh Sean mengenali segalanya. Termasuk perasaan sedih akan kepergian ibunya. Anastazja teringat hari di mana ia dan Aldephie kehilangan sosok ayah.
Last Updated : 2021-11-22 Read more