Nyanyian yang Naima gunakan sebagai nada dering masih menggema di kesunyian kamar kost 3 x 3 meter persegi itu. Tiara dan Ajeng masih memberikan tatapan mengintimidasi, “Angkat, Nai!” Tiara memberi perintah, gadis itu memang sedikit galak. Naima menekan tombol hijau, berharap suaminya tidak mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya kedua sahabatnya itu tahu. Duh, kenapa mereka kepo sekali sih!! “Ya, Yang!” jawab Naima, memperhatikan Ajeng yang bergerak mendekatinya. Dan ikut menempelkan telinga pada ponselnya. Naima terkekeh dalam hati. Menarik ponsel dan menekan tombol speaker. “Babe, aku dan Viran mendadak harus ke Bandung. Kamu mau ikut?” tanya Albe di seberang sana. Naima menatap Tiara dan Ajeng, mereka hanya mengendikkan bahu. “Pulang hari atau menginap, Yang?” balas Naima, ia masih ingin bersama sahabatnya. Ingin pergi ke mall, ke SPA dan aktivitas perempuan pada umumnya. Semenjak tinggal di rumah Albe, suaminya itu selalu memanggil jasa SPA ke kediamannya. Supaya Naima tidak
Read more