Beranda / Urban / Married at First Sight? / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab Married at First Sight?: Bab 111 - Bab 120

127 Bab

111. Ujian Cinta

Clarabelle menatap pria tampan itu, yang masih tersenyum dengan cerah, sampai bibir Clarabelle sedikit menganga. Rita pun sama terkejutnya, setengah melotot dia memandang ke arah pria itu. "Jordan?" ujar Rita. "Ya, aku senang, Lala memberi aku ide untuk memulai sesuatu yang baru di sini. Aku bisa dekat dengannya sekaligus bekerja." Jordan melangkah mendekat. Matanya tidak lepas terarah pada Clarabelle. "Mommy! Can I take this?" Andrew memanggil Rita. Rita segera mendekati anaknya. Dia menolongnya membeli coklat yang Andrew mau. Jordan tersenyum lebar. Berdekatan begitu rupa, Clarabelle merasa dadanya berdegup kencang. Masih ada sedikit rasa takut, tapi dia sadar, debaran itu karena rasa rindu yang terus menggelitik hatinya. "Aku tidak akan pernah membiarkan kamu jauh. Kita sudah berjanji akan sama-sama, dalam pernikahan ini hingga maut memisahkan." Mata tegas dan bagus itu menatap kedua bola bening Clarabelle. Sebaliknya Clarab
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-14
Baca selengkapnya

112. Kabar Baik Atau Buruk?

Mobil mewah itu berhenti di toko besar milik Rita dan Simon. James turun dari dalamnya, diikuti Susan. James sengaja mengajak Susan bersamanya untuk mengurus bisnis yang dia akan mulai dengan Rita dan Simon. Terlebih lagi, James akan mempertemukan Susan dengan Clarabelle. Misi yang lain juga harus dia tuntaskan, menyatukan lagi Jordan dan Clarabelle."Wow, menarik sekali berada di sini, Tuan." Susan terkesan dengan toko besar milik Rita dan Simon."Yup. Karena itu, aku menyambut baik usul Nerry sekalipun awalnya kukira hanya iseng. Ayo, Susan, kita sudah ditunggu." James mendahului Susan. Dia berjalan bukan masuk ke dalam toko, tetapi ke sisi lain yang mengarah ke kantor Simon dan Rita.Tepat masuk ke dalam kantor, Nerry menyambut James dan Susan. "Good day, Mr. James Hayden!" Senyum Nerry ceria. Wajahnya penuh semangat memandang pada James. Namun, saat dia melihat wanita cantik di sisi James, aura wajahnya sedikit berubah. Seketika senyum Nerry men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-15
Baca selengkapnya

113. Luapan Hati yang Rindu

James dan Susan sampai. Keduanya makin terkejut saat tiba di toko Jordan, ketika membaca nama yang terpampang di sana."Lala and Joy? Can you believe it?" James menggeleng-geleng sambil tersenyum."Ini luar biasa. Tuan Jordan benar-benar mengejutkan." Susan mengikuti James melangkah masuk ke dalam toko itu.Pegawai menyambut mereka dengan ramah. Saat tahu jika yang datang adalah James, mereka dengan cepat memanggil Jordan. Jordan muncul dengan wajah serius. "Kenapa muka kamu? Tegang sekali," sapa James."Tidak, hanya ada kesalahan kecil di belakang. Tapi bikin kesal juga," jawab Jordan. Ketika melihat ada di situ, mata Jordan melebar seketika. "Kamu di sini? James, kamu bawa Susan?""Kamu terlalu kejam. Tidak mau memberi nomor Lala. Terpaksa aku ajak Susan. Kamu mau aku bawa Granny atau Mommy ke sini?" James mengerling dengan senyum di ujung bibir."Selamat bertemu lagi, Tuan Jordan." Susan menyapa. Senyum tipis terurai di wajah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-17
Baca selengkapnya

114. Buka Pintu Hatimu

"Lala, dia pasti menunggu minuman hangat. Biar aku yang antar pada Jordan," Susan mengangkat cangkir dan siap membawa ke depan. Beberapa langkah, Susan berbalik dan kembali. "Kenapa? Dia lebih bagus dibiarkan saja. Terserah apa yang dia mau. Benar, kan?" ujar Clarabelle. Susan memandang Clarabelle. "Dia suami kamu. Kamu yang antar ke sana. Ayo," kata Susan. Dia memberikan cangkir pada Clarabelle. "Susan ...." "Hanya memberi minuman saja. Lalu cepatlah balik. Ada yang aku mau ceritakan." Susan mendesak Clarabelle. "Huuffhh ...." Kesal muncul di hati Clarabelle. Namun, dia pergi juga membawa cangkir itu ke ruang depan. Jordan berdiri di dekat pintu.  "Kamu mau pulang?" tanya Clarabelle. Jordan dengan cepat menoleh. Dia melihat Clarabelle dengan cangkir di tangan. "Ah, ya ... salju sedikit reda, kukira ....." Jordan tidak meneruskan kata-katanya. "Minuman hangat? Terima kasih." Segera Jordan menghampiri C
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-18
Baca selengkapnya

115. Hari Tak Terlupakan

Susan merasa aneh. Tidak biasanya James tidak mengaktifkan ponselnya. Sekalipun kadang agak lama memberi respon, tapi ponsel pria itu selalu aktif."Apa ada sesuatu, ya?" Susan memandang Clarabelle."Jangan berpikir yang buruk dulu. Mungkin dia ada pertemuan penting. Jadi gimana? Kamu mau tinggal di sini atau ....""Aku pergi dengan taksi saja. Tidak apa-apa. Besok aku akan datang lagi," sahut Susan. Dia berdiri, merapikan bajunya, lalu melangkah ke ruang depan.Clarabelle ada di belakangnya. "Sampai kapan kamu dan James di sini?""Paling lama dua hari lagi aku akan balik. Aku sudah rindu Lorenz." Susan tersenyum. Dia membayangkan kekasihnya yang manis dengan hidung bangir yang bagus."Kalian makin serius?" tanya Clarabelle."Dia tidak mau lama-lama, ingin segera menikah. Tapi aku ...." Susan memandang Clarabelle. "... aku tidak akan menikah, jika belum menemukan kamu, Lala.""Ah, Susan ...." Hati Clarabelle berdenyut. Rasa ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-19
Baca selengkapnya

116. Memenuhi Janji

Dokter dan perawat di ruangan itu senyum-senyum melihat tingkah James dan Nerry. Mereka mengira kedua orang itu adalah pasangan kekasih.  "Ah, bisakah kita pulang? Aku takut salju kembali turun." Nerry segera mengalihkan pembicaraan. Dia tidak ingin makin salah tingkah."Well, okay." James maju mendekat di sebelah ranjang. Dia bersiap menggendong Nerry lagi."Aku bisa, Tuan. Aku jalan saja, pasti bisa." Nerry menolak. Dia hanya berpegangan pada lengan James, lalu mencoba berjalan. Tertatih-tatih dan tampak kesakitan. Dengan cepat James mendekat, memeluk dari sisi kanan. Tidak ada pilihan, Nerry menerima pertolongan James. "Dokter, Suster, terima kasih." James menoleh ke belakang, tersenyum. Kemudian fokus lagi membantu Nerry menuju ke mobil.Nerry melirik ke jam tangan yang dia kenakan. Hampir setengah sembilan malam. Dan dia merasa lapar. Refleks tangannya memegang perutnya yang berkeruyuk. James melirik Nerry dan ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-20
Baca selengkapnya

117. Mimpi yang Jadi Nyata

Bukan hanya wajah Nerry yang memerah. Telinga dan dadanya terasa panas. Dibarengi debaran jantung yang melanda makin kuat bagai gelombang pantai. Nerry merasa tangannya sedikit gemetar. "Tuan ...." Lirih suara yang terdengar dari bibir bagus Nerry. "Aku tahu kamu akan terkejut dengan kata-kataku." James meneruskan lagi. "Mungkin kamu akan mengira aku main-main, aku ingin mempermainkan kamu, atau kamu merasa hanya jadi alat karena aku ingin memenuhi janjiku." Nerry tidak bergerak. Dia menatap lurus pada James, tidak tahu harus bereaksi apa. "Aku bukan bocah baru gede, bukan juga pria yang suka bermain hati. Aku tidak akan sembarangan mengajak seorang wanita menjalani hubungan khusus. Aku pernah menikah, lalu ...." "Carol ...." Entah kenapa nama itu meluncur begitu saja di bibir Nerry. James menatap Nerry. Cukup kaget, Nerry menyebut nama mantan istri James. "Maaf, Tuan. Aku, aku pernah membaca artikel tentang Tuan. Maaf ...." Ne
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-20
Baca selengkapnya

118. Tanyakan Hatimu

Malam berganti. Pagi menyapa. Setelah malam yang diguyur salju, matahari ternyata mau menampakkan diri.Clarabelle bersiap. Minggu terakhir sebelum kemudian akan libur musim dingin. Dengan mantel tebal, syal, sarung tangan, dan penutup kepala, Clarabelle meninggalkan rumah. Mobil Jordan sudah menunggu di depan gerbang rumah. Pria tampan itu berdiri di dekat mobil dengan senyum yang mempesona."Good morning, Babe ...," sapa Jordan.Clarabelle melangkah mendekat. "How are you? And our baby?" Jordan memandang dengan matanya yang bagus,"Baik." Clarabelle menjawab datar. Selalu."Masuklah, hari semakin dingin." Jordan membukakan pintu untuk Clarabelle.Clarabelle masuk ke dalam mobil. Jordan menutup pintu dan segera berjalan memutar, masuk dari pintu sebelah, dan duduk di belakang setir mobil. Perlahan kendaraan itu melaju menuju ke sekolah tempat Clarabelle mengajar.Tidak ada yang bicara. Sesekali Clarabelle melirik Jordan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-21
Baca selengkapnya

119. Terima Kasih

James menajamkan tatapannya. Dua bola mata indah dan lentik milik Nerry berair. Apa yang dia risaukan? Mengapa justru gadis itu jadi bersedih? "Nerry, ada apa? Aku sungguh-sungguh dengan niatku. Aku tidak akan mempermainkan kamu. Aku janji ...." "Bukan itu. Maafkan aku," sahut Nerry. James menutup mulutnya. Dia lebih baik mendengar yang Nerry akan utarakan padanya. Mungkin memang dia terlalu cepat meminta Nerry menjadi kekasihnya apalagi masuk dalam pernikahan. Rasanya sama saja dengan kisah Jordan dan Clarabelle. "Mengenal Tuan secara langsung, punya momen bersama, buat aku ... seperti mimpi. Ga masuk akal. Tuan tiba-tiba muncul di depanku. Semua hari-hariku berubah seketika." Nerry mulai mengungkapkan yang sedang berkecamuk di dalam hatinya. James menunggu. Dia tahu Nerry belum selesai. "Jujur, aku jika sungguh bersama Tuan nanti, seperti cinderella. Dari hidup sederhana masuk dalam sebuah istana. Apakah aku bisa, Tuan? Apakah aku cu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-22
Baca selengkapnya

120. Don't Go, Please Stay

Mobil Jordan oleng. Clarabelle mendekap dadanya dengan rasa takut mencuat begitu cepat. Mobil hampir saja bertabrakan. Jordan sigap kembali ke posisi dan mengendalikan setir. Untung, dia mampu menghindar sehingga tabrakan tidak terjadi. "Ya Tuhan ...." Clarabelle masih merasakan dadanya berdetak begitu cepat karena rasa kaget.  Jordan sudah kembali menguasai kendaraannya. Tapi dia juga sama terkejutnya. Berulang kali dia mengambil nafas dalam, menenangkan diri. "Sorry, I am sorry," kata Jordan tanpa melihat CLarabelle. Dia fokus menyetir. Clarabelle tidak menjawab. Dalam hati dia bersyukur, tidak terjadi kecelakaan. Dia tidak bisa membayangkan jika benar tabrakan terjadi. Bukan hanya dia dan Jordan yang celaka, tetapi bayi mungil di rahimnya juga. Hening. Sisa perjalanan hingga ke toko Jordan, tidak ada yang bicara. Jordan memarkir kendaraannya, langsung masuk ke garasi. Clarabelle kembali memegang pipi Jordan, lalu ke lehernya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status