Keesokan harinya, Ayla masih belum masuk sekolah. Kata Dinda sih, seharusnya dia sudah pulang dari Singapura. Katanya lagi, biasanya kalau medical check up cuma one day trip aja alias pagi pergi, malam hari juga udah sampai di Jakarta. Tapi, mungkin karena masih capek, Ayla memutuskan untuk istirahat di rumah.Pelajaran molekul-molekul kimia, selalu membuat Matari buntu. Dia tak yakin, nilai rapornya akan membaik semester ini. Semester lalu dia tak mendapatkan rangking sama sekali. Berbeda saat SMP, dia selalu mendapat peringkat 3 besar, kali ini saat SMA, mendapat rangking 10 saja susahnya bukan main.Dia harus puas di rangking 13, menyusul Hafis di bawahnya. Beno dan Praja masing-masing ada di rangking 20 dan 21. Sedangkan Dinda, tak lebih baik. Dia berada di rangking 25. Untuk Ayla, dia paling terbawah di antara teman-temannya.Dia berada di peringkat ke 34 dari 40 siswa. Hal yang tak membanggakan memang, tapi nyatanya Ayla tak mempermasalah
Baca selengkapnya