Semua Bab Pendekar Pedang Api: Bab 131 - Bab 140
167 Bab
Ch. 131 - Perlakuan yang Menyakitkan
Nyamuk-nyamuk yang mengganggu tidur siangnya lebih menarik daripada tangisan Wu Zhao. Wu Zhao pergi sambil terus membungkukkan badan di sepanjang jalan. Xiao Long hampir tertawa melihat laki-laki itu. Seperti orang yang baru saja diselamatkan dari jurang, Wu Zhao tak pernah berhenti berterima kasih.Laki-laki itu berhenti di tengah perjalanan. Dia berlari ke pondok di mana Xiao Long dan Han berada. Namun tak melihat mereka di mana pun. "Aku lupa menanyakan nama mereka!"Perjalanan Han dan Xiao Long kembali berlanjut, mereka harus segera mencapai kota sebelum malam turun. Karena di pemukiman warga yang begitu jauh satu sama lainnya di sini, tidak ada siapa pun yang membangun rumah penginapan.Xiao Long dan Han berjalan di satu rumah, langkah mereka berhenti saat melihat kerumunan orang tengah gaduh membicarakan satu hal yang menarik. Memang bagi sebagian rakyat jelata, membicarakan kasus dan berita-berita hangat merupakan hiburan t
Baca selengkapnya
Ch. 132 - Pecundang dan Pengecut
"Seharusnya dari awal aku tak usah mempercayai manusia!"Han pergi begitu saja dari sana.Satu nyawa kembali melayang, prajurit lainnya mundur tak ingin mengalami nasib sama seperti teman mereka. Xiao Long menarik caping penutup kepalanya, dia memakai topeng rubah yang pernah diberikan Han agar wajahnya tidak bisa dikenali. Lalu masuk ke dalam pertarungan melawan siluman itu. Hampir malam, Xiao Long baru saja menumbangkan siluman singa itu. Rakyat berduyun-duyun melihat wujud siluman tersebut sambil berbicara. Tak percaya akan datang bencana seperti hari ini. Di hutan mangsa buruan memang sudah menipis wajar saja binatang buas turun mencari makanan. Walikota mengatakan dia akan mengatasi masalah jni agar tak terjadi lagi ke depan. Semua orang berterima kasih pada Xiao Long, bahkan beberapa memberikannya uang. Xiao Long merasa tak pantas menerima itu.Semua pujian, rasa hormat dan perlakuan baik tersebut hanya omong kosong b
Baca selengkapnya
Ch. 133 - Pelabuhan Kota Goufu
Pelabuhan di Kota Goufu tampak lebih ramai oleh para pengangkut barang, setiap bulannya bahan makanan masuk. Tak ada yang lebih mahal dari harga rempah, sehingga hampir di setiap tong kayu diisi oleh barang-barang itu. Mereka akan tidak berniat menyeberangi laut di depan sana. Hanya saja Xiao Long mendapatkan kabar bahwa orang yang mereka cari bekerja sebagai pengangkut barang. Karena saat ini kemampuan bela diri di Kekaisaran Qing tidak ada harganya, semua peran telah diambil oleh prajurit Kekaisaran. Sebab itu, pendekar yang Xiao Long cari yang semula merupakan petarung tiba-tiba berlumuran dengan keringat. Satu bahunya menopang tong kayu. Tampaknya sedang tidak bisa diajak bicara.Xiao Long dan Han menunggu Jun Shuiyang selesai dengan pekerjaannya. Saat laki-laki itu menerima upah dari majikan barulah mereka mendekat."Nama Anda Jun Shuiyang?""Kalau kau ingin menagih utang, aku tidak bisa membayarmu sekarang! Pergilah!" Jun Shuiyang mengibaskan tangannya seb
Baca selengkapnya
Ch. 134 - Aliansi Pembunuh
"Mari ikuti aku, kita akan menemui empat kawanku yang lain."Jarak tempat tinggal teman-temannya tidak begitu jauh. Mereka adalah penduduk asli Kota Goufu. Jun Shuiyang membawa keduanya melewati jembatan pendek yang di bawahnya dialiri sungai jernih. Di tempat itu hidup ikan koi berbagai warna, membuatnya terlihat indah. Warga Kota Goufu sangat suka kebersihan, tak heran meskipun di sini sangat ramai, tapi sepanjang jalan hampir tidak ada sampah bertaburan. Mereka tiba di sebuah halaman seorang pendekar pedang, tempatnya sangat khas layaknya rumah pendekar di mana terdapat tempat berlatih pedang. Satu kuda dan tempat memanah. Terlihat seorang laki-laki baru saja keluar dari rumah. Dia hidup sebatang kara di sana, tak mau menikah sampai tetangganya setiap hari menggunjing.Langkah laki-laki itu tertahan saat melihat Jun Shuiyang telah berdiri di dekat pintu pagar, wajahnya terlihat sumringah."Hei, masih hidup kau, Zei Yu?!""Ck, pergilah kalau
Baca selengkapnya
Ch. 135 - Pulau Terapung
"Dia pindah dari kelompok Zirah Hitam?""Cih, kelompok itu dibuat hancur-hancuran semenjak utusan prajurit datang. Sayangnya mereka tidak membunuh pemimpin mereka. Namanya Gui Liang. Dia punya julukan Cakram Es. Hati-hati kalau berurusan dengannya."Du Rong menghabiskan minumannya sekali tenggak. Dia menunggu respon dari Xiao Long seperti apa karena yang mengundang mereka ke sini adalah Xiao Long "Jika tugas kita untuk membayar orang seperti Gui Liang kurasa bayaran ini setara dengan kepalanya.""Mata Jelaga, kau menyewa kami untuk menyingkirkan anak buahnya? Hanya itu?""Aku ingin mengambil kepala Gui Liang dengan tanganku sendiri."Jawaban itu membuat lima laki-laki dewasa di depannya tersenyum."Semangat muda yang bagus. Beginilah jiwa Petarung.""Rasanya seperti kembali pada saat muda dulu."Tian Wei sebenarnya tahu sedikit tentang tempat persembunyian Aliansi Pembunuh. Mereka adalah sekelompok pendekar yang hidup
Baca selengkapnya
Ch. 136 - Ramuan Obat
Rumah Zei Yu ramai oleh perbincangan, tak ada yang memedulikan Han yang sampai tertidur pulas di tengah-tengah keributan mereka. Sekembalinya dari rumah, Tian Wei mengatakan dia menemukan kekacauan kediaman seorang prajurit terpandang. Terdengar pula kabar prajurit itu tewas dalam satu malam pembantaian termasuk dengan para pengawal dan juga pelayan-pelayannya. Tak ada yang tahu pasti siapa yang telah melakukan kejahatan keji seperti itu, tapi banyak orang-orang kota mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan oleh Aliansi Pembunuh.Selain merampok para pelaut dan kapal-kapal penumpang, Aliansi Pembunuh juga sering terlibat pembunuhan para budak-budak pemerintah seperti prajurit. Alasannya sendiri tidak ada yang mengetahui. Namun kematian prajurit kali ini cukup membuat Walikota serius menanggapinya. Baginya, keberadaan prajurit adalah hal terpenting di dalam Kota Goufu. Terbunuhnya salah satu prajurit elit seperti ini hanya akan membuat masyarakatnya ketakutan. Maka
Baca selengkapnya
Ch. 137 - Senjata yang Sama
Berbagai tanaman obat direbus bersamaan, tapi ada begitu aroma yang tidak dikenali Zei Yu. "Apa ini?""Obat untuk menyembuhkan luka luar.""Aku tidak pernah melihat yang seperti ini ..." Zei Yu mengambil sendok untuk mencicipinya, tapi Xiao Long langsung menghadang."Jangan sekarang. Ini masih beracun.""Hah?" Tak percaya, Zei Yu terperangah. Padahal Xiao Long bilang sendiri itu adalah obat, dan mengapa obat itu membawa racun di dalamnya. Itu sungguh tidak masuk akal, apalagi jika Xiao Long berniat memberikan racun itu padanya.Tanpa banyak basa-basi Xiao Long mengeluarkan bunga teratai hijau. Tanaman itu agak berbeda dari tanaman kebanyakan. Brguna untuk menetralisir racun hingga ke titik paling rendah. Dan obat-obatan yang dibuatnya itu adalah tanaman berbahaya yang biasanya tumbuh di sekitar pemakaman.Ada beberapa tanaman yang dapat menghisap energi spiritual sehingga mereka memiliki kandungan tersendiri. Bisa berbahay
Baca selengkapnya
Ch. 138 - Dia itu Pengkhianat
"Tapi benda sejenis itu hanya diproduksi di Kekaisaran Wei.""Cih," decih Han sambil tertawa miring. "Duduk manis di sini dan habiskan waktu kalian untuk berbicara sampai berbusa.""Oi, bocah! Kau mau ke mana?"Tidak ada jawaban sama sekali hingga akhirnya Han menghilang dari pandangan mereka. Tian Wei mendecak gusar, Jun Shuiyang hanya bisa terpaku dan sisanya saling berpandangan. "Aku akan menajamkan pedangku selagi mereka pergi. Apa pun informasi yang kalian dapatkan langsung beritahu. Kita belum tahu pasti bagaimana muka musuh kita. Entah hanya ikan teri atau justru hiu besar. Aku pergi dulu."*"Apa katamu?!"Suara gebrakan meja mengintimidasi Du Rong yang berdiri kaku. Gemetar mulai menguasai kedua tungkai kakinya. Dengan kepala menunduk ketakutan, Du Rong melanjutkan."Saya tidak bermaksud apa pun." Siapa pun yang berhadapan dengan prajurit berwajah besi seperti laki-laki di depannya a
Baca selengkapnya
Ch. 139 - Kayu yang Terapung
Membutuhkan waktu beberapa hari untuk melatih prajurit, terutama mereka yang mengaku belum pernah dilatih untuk bertarung di laut lepas. Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba, beberapa kapal yang telah disiapkan bersender di pelabuhan Kota Goufu. Tangan kanan walikota Goufu berdiri di ujung pelabuhan. Kedua tangan dilipat ke belakang sambil memperhatikan jeli tiap-tiap barisan prajurit yang masuk ke kapal. Giring-giring dibarengi langkah kaki bersusulan. Meskipun dirinya berusaha untuk fokus di depan sana, akan tetapi lelaki itu tetap saja gelisah."Bagimu malam ini adalah malam pertaruhan, bukan?"Dia menoleh cepat, tiba-tiba mendapati Mata Jelaga sudah ada di sampingnya. Tentu saja hal itu sangat membuatnya terkejut. Dan lebih dari itu, pertanyaan tadi membuatnya tak habis pikir."Apa maksudnya?""Anda mempertaruhkan banyak prajurit demi melawan Gui Liang. Dan jika misi malam ini gagal, mungkin nama Anda bisa ikut tercor
Baca selengkapnya
Ch. 140 - Sekawanan Bertopeng Serigala
Apungan kayu muncul di atas permukaan air laut, bergerak mengikuti irama ombak kecil yang membawanya ke tepi laut. Badai telah lama berlalu, menyisakan garis-garis gelap di langit yang muram. Sedangkan awan gelap masih bergerak-gerak lamban, menyingkir menyisakan rintik gerimis yang perlahan menghilang.Misi menghancurkan Aliansi Pembunuh di Laut Terapung mulai menemukan titik buntu, mereka tak menemukan satu pulau pun yang terapung dalam jarak jauh sekalipun. Zei Yu yang berdiri di anjungan kapal mendecih, sejauh mata memandang masih nihil. Tak ada apa pun yang dapat dilihatnya selain laut luas yang terbentang jauh, tidak ada bayangan pegunungan atau sesuatu pun. Perairan laut Kota Goufu memang seluas yang dibicarakan orang-orang."Kita tidak bisa berlama-lama lagi, atau semua rencana akan kacau.""Melapor, Tuan. Kami baru saja menemukan satu tempat tak bertuan di sebelah timur."Zei Yu membalikkan badannya, berjalan di atas kapal sembari menengok ke arah yang dimaksud prajurit itu.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status