Semua Bab We need your love Morgan: Bab 1 - Bab 10

15 Bab

1.Tak kenal tak sayang (Morgan)

Morgan menyeka keringatnya. Tenggorokannya seperti tercungkil "Akhirnya tugasku memuaskan tante itu selesai juga. Aku sudah tidak tahan mencium aroma tubuh tante tua itu." Morgan membuka lemari es dan mengambil satu kaleng minuman ringan berupa air lemon dingin dan meneguknya tanpa jedah. "Arghh...! rasa eneg ku sudah mulai hilang," ucapnya lagi. sambil kembali menyeka keringat pada bagian tubuhnya yang bidang. Morgan meraih kemejanya yang rapih tergantung lalu memakainya dengan cepat. Dia tidak boleh terlihat tidak rapih saat tamunya akan pulang. Suara hentakan sepatu hag tinggi mulai terdengar menghampiri Morgan. "Good job Morgan! Hari ini kamu bisa memuaskan saya sampai level 7." Jemari tante tua itu meraba dada bidang Morgan dan tangan kiri tante tua itu memegang sebuah amplop coklat yang cukup tebal. "Ini sayang. Kamu pantas mendapatkannya. Bulan depan tante mau yang
Baca selengkapnya

2.Pasti bereaksi bila diserang duluan.

Morgan melakukan pekerjaannya, kali ini dia harus lembur agar ada tambahan selain dari gajinya. Manager hotel merasa kasihan akan keadaan Morgan saat ini. Manager hotel menyuruh Morgan agar mengantarkan pesanan makan malam untuk kamar 303. Penghuni kamar itu adalah pelangganan tetap hotel tempatnya bekerja. Penghuni kamar tersebut tidak tanggung-tanggung memberikan uang tip kepada cleaning service yang mengantarkan makan malamnya."Morgan. Kamu saja yang mengantar pesanan ini kekamar PIV 303! Aku yakin pelanggan hotel kita itu akan memberikan uang tip yang besar untuk mu. Aku harap itu bisa menambah biaya pengobatan Michele." Perintah Edy Manager hotel disitu."Terimakasih pak. Anda sudah sering membantu saya bahkan selalu meminjamkan saya uang," ucap Morgan berterimakasih dan terharu atas kebaikan Managernya itu."Itu tidak banyak, saya harap kamu tidak perlu mengembalikan uang yang kamu pinjam. Anggap saja saya memberikan uang jajan bulanan untuk Michele," sah
Baca selengkapnya

3.Seperti mendapatkan serangan Fajar.

Tante Monik menyodorkan tumbler Cofee cream yang baru saja dibelinya dari coffee shop rumah sakit. "Minumlah dulu agar kamu lebih tenang sayang." Monik menyerahkan tumbler berisi coffee hangat kepada Morgan. "Terimakasih tante," ucap Morgan sopan.  "Kamu tidak usah sungkan. Jadi sudah berapa lama Michele menderita penyakit kronis ini," tanya tante Monik penasaran. "Semenjak dia lahir. Saya tidak pernah absen untuk pengobatannya. Karena itulah saya bekerja keras mengumpulkan biaya untuk pengobatannya. Selama ini kondisinya selalu stabil." Jelas Morgan. Terpancar kesedihan dimatanya.  Monik menjamah bahu Morgan, "Kamu bersabar yah, tante liat Michele itu anak yang kuat." Monik mencoba membesarkan hati Morgan.  "Seharusnya saya tidak membawanya keluar untuk berjalan-jalan. Pasti ini tak akan terjadi pada Michele," sesal Morgan menyalahkan dirinya.  "Sssutt... Kamu jangan menyalahkan dirikamu sayang!" jemari telunjuk Mo
Baca selengkapnya

4. Dikejar cewek gila.

"Jangan! tante," ucap Morgan sambil menahan jemari tante Monik yang hampir menyusup memasuki celana jeans yang dipakai Morgan. Monik menyingkirkan tangan Morgan yang menahan jemari tangan Monik, "Aku sedang mengajari mu sayang untuk bisa bekerja disini!" Ucap Monik yang sudah tidak sabar sejak tadi menunggu Morgan agar agresif. Morgan segera menjauh dan menghempas pelan tubuh tante Monik yang sudah dipangkunya. "Apa maksud tante? Apa pekerjaan yang tante maksud aku tidak mengerti?!" sahut Morgan bingung sambil mengancing kembali kemeja yang sudah dibuka perlahan oleh tante Monik. "Sayang, hanya pekerjaan seperti inilah kamu bisa mendapatkan uang dengan cepat. Hanya dengan memberikan kepuasan kepada kami para wanita yang butuh kehangatan dari lelaki tampan dan perkasa seperti kamu!" ucap tante Monik sambil mengecup daun telinga Morgan. Membuat Morgan hampir teransang lagi. "Aku tidak bisa tante. Ini pekerjaan kotor!" Se
Baca selengkapnya

5. Bikini cadangan Karlos.

Morgan menyisir rambut Michele. Wajah putrinya itu sedikit pucat."Papa kemarin kemana? Michele tidak melihat papa. yang ada hanya bibi Febe," tanya Michele sambil melilit-lilit pita berwarna pink miliknya. "Papa sedang mencari pekerjaan tambahan nak," Ucap Morgan sambil menelan ludahnya karena dia bingung harus memberi menjawaban apa kepada Michele. Morgan mengikatkan pita pink itu pada rambut Michele yang panjang hitam dan lurus. Morgan sangat piawai memakaikan Michele pita, sepertinya dia sudah terbiasa mendandani rambut putrinya itu. "Putri papa sudah rapih, cantik dengan pita berwarna pink," tukas Morgan dan menyodorkan cermin kecil kehadapan Michele dan Michele tersenyum manis melihat dirinya yang cantik di cermin. Morgan mengenggam jemari tangan Michele dan mengecup kening putrinya."Michele tidak takut kan menjalani operasi nanti?" tanya Morgan cemas. Karena anak seumur Michele harus merasakan namanya meja ope
Baca selengkapnya

6.Bukan uang haram

Satu persatu pekerja PSK diperkenalkan kepada Morgan. "Ada satu lagi anak PSK club ini, dan sekarang ini dia sedang berlibur bersama pelanggan yang menyewanya dengan full. Kemungkinan besok dia pulang, namanya Jaxi. Kamu harus banyak bertanya kepada Jaxi. Dia Psk paling digemari disini. Mungkin nanti kamu bisa menggantikan kepopulerannya," ucap Monik sambil tersenyum penuh arti.  Morgan seperti mengenal nama yang barusan disebutkan tante Monik. Dia merasa nama itu sangat tidak asing ditelingannya. Nama itu seperti nama kakak seniornya, waktu Morgan masih kuliah dulu. Tetapi Morgan tidak berani menduga jika belum melihat wajah Jaxi langsung. Apakah itu Jaxi yang dia kenal, atau hanya memiliki nama yang sama.  Tante Monik mengajak Morgan untuk melihat kamar istrihatnya. PSK tidak diharuskan tinggal disana tetapi kamar yang disediakan club juga sering digunakan untuk mereka bekerja selain dihotel. Tergantung kemauan pelanggan, mereka ingin bercinta di
Baca selengkapnya

7. Tamu yang hyper.

Ini hari pertama Morgan mulai melayani tamunya. Monik mengirim pesan kepada Morgan kalau nanti jam satu siang dia harus melayani tamu yang bernama tante Friska. Dalam aturan Club para PSK tidak boleh banyak berbicara kepada pelanggan. Tugas mereka hanya melayani saja dan tidak boleh menceritakan masalah hidupnya atau seluk beluk kehidupannya. Semua penuh rahasia, hubungan yang terjadi hanyalah hubungan penjual dan pembeli. Hubungan antara psk dan pelanggannya. Morgan berangkat tepat waktu. Dia juga sudah mengundurkan diri dari hotel tempatnya bekerja. Sesampai di club, Morgan langsung bersiap-siap didalam kamarnya. Pelayan yang mengurus kamar para psk sudah menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan mulai dari minyak Jaitun, alat kontrasepsi, tissu dan peralatan mandi sudah disiapkan untuk para pelanggan. Bahkan Club menyediakan koki khusus untuk memasak makanan pesanan para tamu yang lapar sehabis bercinta. Masih sisa sepuluh menit dari kedatangan tante Friska,
Baca selengkapnya

8.Minta Mama Baru

"Happy birthday to...you..." Prokk...Prokk...Prokk...Suara tepukan tangan berkumandang setelah menyanyikan lagu ulang tahun untuk Michele. Morgan mencium dan memeluk Michele. Begitu pun bibi Febe turut mengucapkan selamat kepada Michele dan berdoa untuk kesehatannya. "Selamat ulang tahun ya sayang. Bibi hanya bisa membuat kan kamu shyal berwarna pink ini sebagai hadiah," bibi Febe langsung melilitkan shyal tersebut ke leher Michele. Agar Michele tetap merasa hangat di musim penghujan ini. "Michele harus mengucapkan apa kepada bibi?" Ujar Morgan mengajarkan putrinya. "Terimakasih bibi, Michele senang sekali sama warnanya" ucap Michele sambil tersenyum manis. Michele mengambil kado yang ada didalam kotak kue ulang tahunnya. "Ini apa pah?" tanya Michele penasaran. "Itu tadi diberikan tante pelayan toko kue,tempat papa membeli kue ulang tahun kamu. Tante itu juga mengucapkan ulang tahun untuk Michel
Baca selengkapnya

9. Pecah perawan Dosennya sendiri

Morgan telah standby dikamar. Tante Tita mulai memasuki kamar yang dipandu oleh petugas Club. 'Memang dasar! Para wanita-wanita pemburu kenikmatan. Bahkan disaat mati lampu saja mereka tidak mau membuang waktu' Sungut Morgan dalam hatinya. "Hallo, selamat datang tante Tita!" sapa Morgan dalam remangnya lampu kamar. "Nama kamu Morgan? Seperti nama salah satu mahasiswa saya dulu. Suara kamu juga hampir sama dengannya?" Sahut Tante Tita. Sesat Morgan menelan salivanya karena takut. Sepertinya tante Tita mulai mencurigainya. Morgan tertawa namun hatinya masih was-was, "Tante mau melucu yah, kita kan baru kenal hari ini. Ok, sebelum kita mulai nama samaran saya adalah Morgan dan itu bukan nama sebenarnya," Jawab Morgan yang mencoba berkelit untuk menghindari jati dirinya dihadapan Tita, pelanggannya. "Sudahlah, lagipula mana mungkin anak orang kaya raya itu berada di tempat seperti ini. Ayo sayang, come to mama!" untungnya ta
Baca selengkapnya

10. Bertemu Laura

Pagi ini Morgan datang ke Club hanya untuk meminta ijin kepada tante Monik. Siang ini Michele akan menjalani operasinya, dirumah sakit tempat michele dirawat selama ini.Tante Monik memberikan cuti kepada Morgan selama empat hari. Tante Monik juga memberikan sedikit uang kepada Morgan untuk kebutuhan Michele selama Morgan tidak bekerja.Morgan kembali kerumah sakit dan berpapasan dengan seorang wanita muda yang sedang duduk di kursi roda. Wanita itu hendak memetik setangkai bunga yang berada tepat dihadapannya, diarea pekarangan taman rumah sakit. Namun wanita itu tidak bisa menggapainya karena kakinya tidak dapat digerakkan. Morgan mencoba memetiknya dan memberikan kepada wanita itu."Ini nona, hati-hati dengan durinya yang tajam!" sapa Morgan dan menyerahkan bunga itu ketangan wanita itu."Terimakasih tuan, anda baik sekali." jawab Wanita itu. "Nama saya Morgan, saya sering melihat anda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status