Pagi itu Zinnia memasukkan beberapa potong pakaian ke dalam tas dengan malas. Ia benar-benar tak mengerti mengapa sang ibu mertua menyuruhnya untuk bersiap-siap. Sekitar pukul delapan pagi, Pak Likin pun datang dengan mobil hitam milik Pak Haris. Mobil Reyner yang rusak akibat kecelakaan masih berada di bengkel."Sudah siap, Pak?" tanya Pak Likin saat Zinnia menemuinya di pintu gerbang. Dengan tubuh Reyner tentunya."Saya Zin, Pak," jelas Zinnia."Oh. Maaf, Mbak.""Nggak papa. Memangnya kami mau diajak ke mana sih, Pak?" tanya Zinnia penasaran dengan suara baritonenya."Nanti saja, Mbak. Sambil jalan," jawab Pak Likin.Reyner pun mengekor di belakang sang istri. Ia ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku penumpang bersama dengan Zinnia."Pak, sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Zinnia masih penasaran."Mau ke ... bandara," jawab Pak Likin."Bandara? Lah. Memangnya mau apa ke sana?" Zinnia masih bingung den
Read more