"Gila kamu, Re! Kamu fikir aku cewek murahan?" sambarku lalu beranjak dari kursi. Seketika aku membalikan badan dan pergi meninggalkan Reo. Namun, dengan cekatan Reo berlari mengejarku, dia menarik tanganku dan mengajakku kembali ke meja. "Tin, Tina! Santai dong, mau kemana sih?" tanya Reo cengengesan.Aku terus berjalan. Namun, Reo menghadangku. "Jangan marah dong, Tin! Aku kan cuma becanda," "Tapi becandamu gak lucu, Re!" sahutku menatap Reo tajam. "Jangan sensitif gitu dong! ya udah, aku minta maaf deh!" seketika Reo bersimpuh di kakiku, membuat orang-orang disekitar melihat kearahku. Tingkah Reo benar-benar membuatku malu, anak ini memang tidak pernah berubah dari dulu. "Bangun, Reo! Jangan bikin aku malu ditempat umum!" cetusku pada Reo yang masih bersimpuh. "Aku akan bangun, tapi kamu janji jangan marah lagi!" sahut Reo sedikit mengancamku.
Baca selengkapnya