Beranda / Semua / Sri Sultan / Bab 71 - Bab 80

Semua Bab Sri Sultan: Bab 71 - Bab 80

93 Bab

Penyerangan Tiba-tiba

Zivana bersama Maria melawan semua prajurit Spartan. Dengan hebat, Zivana melawan mereka tanpa menggunakan pedang. Hingga Maria berhasil merebut pedang dari salah satu prajurit yang dikalahkannya, lalu melemparnya tepat ke arah Zivana. Dengan sigap, Zivana menangkapnya. Dia spontan menebas kepala para prajurit yang berada di semua arah. Kehebatan Zivana menggunakan senjata bisa membuat dirinya memenangkan pertarungan itu. Ditambah Maria yang juga lihai dengan pedangnya. Dia memang selalu belajar membela diri saat sebelum tertangkap penyihir Zero yang sudah membuatnya menjadi persembahan."Ratu, kita harus menuju Harem. Para putri pasti mengalami masalah di sana," ucap Maria segera berjalan cepat diikuti Zivana.Dugaan Maria benar. Di dalam Harem, Zedrich berusaha melawan para prajurit yang menyerang dibantu putri lainnya. Zivana bersama Maria menghunuskan pedang, kembali menebas semua prajurit yang berada di sana. Sementara, Mustafa dan Burak masih saja me
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-30
Baca selengkapnya

Semakin Mencekam

Pertempuran masih saja terjadi. Mustafa semakin resah. Dia mengalami kekalahan total. Hatinya bagai tersambar petir. Berdegub dua kali lebih hebat dari biasanya. Kedua matanya memerah, mengedarkan pandangan ke semua arah. "Aku ... sudah kalah. Mereka masih melawan semua prajurit itu. Apa yang harus aku lakukan?" batinnya gelisah. Hingga suara menyeramkan menembus gendang telinganya. Auman kejam, bercampur erangan hebat, semakin terdengar jelas. Mustafa berlari kencang menuju depan gerbang."Apa itu?" ucapnya tegang. Kedua matanya semakin kaku tidak teralihkan sama sekali melihat beberapa serigala yang sangat haus mangsa dengan taring mereka siap untuk mengoyak lawan."Siapakan panah!" teriak Sarman di sebelah Mustafa. "Anakku. Kita membutuhkan sesuatu untuk dibakar. Mereka takut dengan api. Ayo!" lanjut Sarman segera berlari mengumpulkan semua prajurit mengumpulkan semua yang bisa digunakan untuk menghasilkan api."Aku akan mencari pemimpin mereka d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-03
Baca selengkapnya

Kekalahan Mutlak

Aigul tidak percaya melihat Selim sudah berada di hadapannya. Dia segera menghentikan kudanya. Dengan cepat kedua tangan sang putri mengarahkan kabut hitam tepat di hadapan Raja Spartan itu."Aku akan menghabisimu sekarang juga," ucap Aigul terus sekuat tenaga mencoba menyerang Selim."Kau semakin membuatku bergairah jika melakukan hal itu," balas Selim mengangkat tangannya, membuat kabut hitam milik Aigul terurai di udara."Tidak mungkin!" Aigul terus mencobanya berkali-kali. Dengan mudah Selim menangkisnya."Hah," lirih Aigul. Kini dia tidak menyerangnya kembali. Karena hal itu tidak mungkin dia lakukan. Raja Spartan memiliki kekuatan yang yang hebat. Bahkan Mustafa pun tidak bisa melawannya.Ozone yang melihat dari jauh, segera melempar pedangnya dengan sangat kuat. Namun, seperti dugaannya, Selim menangkap dan melemparnya begitu saja ke tanah."Tang!""Aku menginginkan sang putri berada di kamarku malam ini. Panglima, bawa dia seg
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-04
Baca selengkapnya

Rencana Dari Trisula

Mustafa tidak mengerti dengan perkataan Akasma. Namun, ekspresi yang ditunjukkan Akasma membuat Mustafa lega. Sedikit senyuman, pasti akan memberikan kabar bagus untuknya."Selesaikan upacara pemakaman ini. Setelah itu, kita akan menuju ke aula untuk membicarakannya," ucap Akasma sekali lagi.Mustafa menganggukkan kepala. Dia melanjutkan untuk membakar semua mayat dan memberi penghormatan terakhir buat mereka. Lima ratus prajurit yang tersisa hanya bisa diam berada di hadapan Burak. Mereka berusaha saling menenangkan diri masing-masing."Kalian sangat hebat. Kita akan terus berjuang untuk melawan mereka. Kalian beristirahatlah." Burak tidak bisa berkata apa pun. Dia hanya bisa memberikan semangat. Walaupun dirinya sendiri juga merasakan gejolak dalam hatinya. Burak berusaha tidak memperlihatkannya. Dia segera berjalan masuk ke dalam aula untuk membicarakan hal penting dari Trisula yang akan disampaikan Akasma.Akasma membuat semua orang sangat penasaran d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-05
Baca selengkapnya

Mengambil Pedang Legenda

Mustafa mempersiapkan dirinya untuk segera mengambil pedang legenda di kerajaan Spartan. Dia akan melakukan saran dari Trisula yang sudah disampaikan Akasma kemarin di dalam aula. Namun, kali ini Mustafa harus melakukannya sendiri tanpa bantuan Panglima Burak atau pun prajurit lainnya. Itu adalah persyaratan utama yang dikatakan Trisula dan harus dia ditepati."Panglima Burak, jagalah istanaku ini. Kerahkan 500 prajurit untuk bersiaga di dalam dan jagalah kerajaan ini dari semua serangan. Aku akan kembali secepatnya mengambil pedang legenda bersama prajurit terkutuk itu. Ayah, bantu Panglima untuk melakukan hal itu. Bertahanlah sampai aku kembali," ucapnya tegas.Sang Panglima menganggukkan kepalanya dengan wajah yang sangat cemas. Dia sebenarnya tidak ingin melepaskan Sri Sultan sendirian untuk menuju ke sebuah kerajaan yang sangat mengerikan, apalagi kekuatan pemiliknya adalah yang terkuat. Sarman hanya menarik napas panjang mendengarkan apa yang diucapkan oleh Musta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-10
Baca selengkapnya

Membebaskan Aigul

Zivana mendadak diam. Sekujur tubuhnya kaku. Dia tidak percaya dengan penglihatannya. Suami yang sudah dia tunggu ternyata bersama Aigul.Mustafa tidak percaya saat bersembunyi di belakang tirai, Aigul melakukan hal yang sama. Keduanya saling bertatapan tajam. Mustafa tidak menanyakan apa pun kepada Aigul. Namun, dia harus membebaskan Aigul. Mustafa tidak mungkin meninggalkannya."Sri Sultan? Apakah kau ke sini mau membebaskan aku? Atau ..."Mustafa menarik Aigul dan menutup mulutnya. Sang Panglima Spartan tiba-tiba masuk untuk melihat pedang legenda. Kedua matanya mengedar untuk memastikan jika pedang legenda aman di tempatnya. Mustafa bersama Aigul masih diam berusaha tidak bergerak sama sekali. Selang beberapa menit, mereka bisa menarik napas lega saat Panglima keluar dari sana."Aku akan membawamu pergi dan menuju Zengini kembali. Sebaiknya kau mengikutiku. Karena, akan sangat sulit keluar dari sini," bisik Mustafa pelan sembari perlahan melepaskan ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya

Undangan Untuk Mustafa

Selim terlihat murka. Aigul berlari cepat berdiri di hadapan Raja Spartan. Mustafa menghadangnya dengan cepat."Aigul, kembalilah. Ini urusanku dengannya. Kau tidak perlu ikut campur urusan apa pun."Aigul masih saja diam tidak segera menyingkir. Zivana sangat kesal melihatnya. Tangan sang ratu spontan menariknya untuk menyingkir. "Apa pendengaranmu tidak berguna? Kenapa kau tidak menyingkir?" ucap Zivana pelan namun menekan. Aigul sejenak memupuskan amarahnya. Dia kini mengikuti perkataan Zivana."Katakan, apa maumu, Raja? Sebuah kehormatan bisa melihatmu berkunjung di istana kecil ini," ucap Mustafa berusaha memperlihatkan wajahnya yang santai. Dia sudah menduga akan menerima hal ini dari Selim."Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Hari ini aku akan benar-benar mengambil istana mengerikan ini. Aku akan melakukannya sekarang!" teriak Selim. Dia melompat tinggi, lalu mendarat tepat di hadapan Mustafa.Kedua mata Selim sudah sangat memerah. Dia menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-12
Baca selengkapnya

Pesan Selim

Burak semakin menikmati tubuh Maria. Burak sudah sangat lama tidak pernah bercinta dengan seorang wanita. Burak seperti seekor singa yang sudah memangsa korbannya tanpa ampun. Dia terus menikmati setiap lekukan tubuh Maria. Hingga wanita itu semakin melayang. Deruan semakin bersahut-sahutan keras. Kenikmatan tanpa batas itu, membuat keduanya melebur dalam hasrat.“Argh …,” rintih Burak saat lahar panas sudah dinikmati Maria dalam miliknya. Dan, itu adalah yang kedua kalinya.Burak menatap wajah Maria yang sangat berkeringat. Dia tersenyum, membuat Maria semakin bersemu. “Apakah aku cukup memuaskanmu?” tanya Maria masih dengan suara yang mendesah.“Bagaimana jika aku menginginkan kepuasan? Apakah kau mau menjadi wanita itu setiap malam?” balas Burak. Kedua bola mata Maria tampak membesar, tak percaya. Selama ini dia selalu mengagumi Burak. Sekarang, semua yang selalu berada di dalam bayangannya terjadi nyata.&ldq
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-25
Baca selengkapnya

Bersiap Menuju Pasukan Terkutuk

Mustafa mengikuti Trisula di hutan yang paling dalam. Udara dingin semakin menusuk. Air terjun yang menjurus ke lautan terlihat. Mustafa menuruni kuda, mendekati Trisula yang menunjukkan arah muara air menuju pusaran lautan yang sangat aneh.“Mereka ada di bawah sana. Pasukan terkutuk itu. Namun, tidak ada yang bisa melewatinya. Pasti … akan mati.”Mustafa terus menatap pusaran deras di tengah air terjun yang menjurus ke lautan. Burak menatap tegang, berharap dia bisa menggantikan Mustafa untuk menaklukkan pasukan terkutuk.“Sri Sultan, izinkan saya menggantikan Anda untuk menyerang mereka. Biarkan saya yang menemui mereka.”“Jangan. Itu adalah tugasku. Pedang legenda sudah aku pegang. Aku bisa ke sana.” Mustafa menatap Trisula. Perlahan, kakinya melangkah mendekati ketua penyihir itu. “Bagaimana caranya aku bisa masuk ke sana hidup-hidup? Aku akan ke sana saat udara sedikit hangat,” lanjutnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-29
Baca selengkapnya

Masih Misteri

Mustafa menyiapkan diri. Dengan perasaan gelisah, dia mulai untuk mengambil pedang legenda. Dia membawanya dengan sangat berhati-hati. Sesaat dia mengingat Aslan dan ingin sekali bertemu dengan singa itu. “Aslan, bagaimana caranya untuk membuatmu kembali hadir? Aku membutuhkanmu,” batinnya lalu membalikkan tubuh. Kedua mata Mustafa menatap semua orang di dalam aula.“Doakan aku,” ucapnya singkat. Kakinya melangkah keluar dari aula. Dia berjalan cepat masuk ke dalam ruangan Zivana. Sang Ratu sudah menunggunya. Mereka saling mendekat hingga berpelukan.“Aku akan pergi, Zivana. Kau, jaga dirimu dengan baik. Aku mempercayakan istana kepadamu,” ucap Mustafa sembari tersenyum.“Apakah tidak ada yang mengawal Sultan? Kenapa itu adalah aturannya?” Zivana memandang wajah suaminya dengan tegang. Dia sangat kawatir. Sepanjang malam dia memikirkan kenapa harus Mustafa seorang diri yang mengatasi hal ini?“Memang i
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status