Beranda / Semua / Sri Sultan / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Sri Sultan: Bab 51 - Bab 60

93 Bab

Ratu Zengini

Bibir Mustafa mulai menelisik ke dalam. Lidah mereka kini bersentuhan saling menyambut. Gigi mereka saling bertemu dan mengigit pelan dengan senyuman. Pelukan semakin erat, membuat kulit bersentuhan. Jemari kuat Pangeran terus membelai rambut hitam lebat Putri yang terurai. “Mustafa … aku mencintaimu,” bisik Putri membuat senyuman Pangeran mengembang. Kini tubuh sang putri berada di dalam gendongan kuat Pangeran. Mereka masih saling melempar senyuman sampai langkah Pangeran sampai di ranjang. Tubuh indah dengan lekukan seksi bak alat musik biola milik Zivana, kini terbaring pasrah di hadapan Mustafa yang selalu terpana. “Aku sangat mencintaimu, Zivana,” balas Mustafa mulai menikmati keindahan di hadapannya. Zivana menarik napas panjang saat bibir pujaan wanita itu mulai menelusuri setiap lekukan tubuhnya. Kedua mata sang putri memejam, tersenyum menikmati semua sentuhan lembut Pangeran. “Ah …” Rintihan pelan mulai terdengar saat milik indah Zi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-22
Baca selengkapnya

Sri Sultan

Aigul tidak percaya melihat Evren berada di hadapannya. Dia masih terpaku dan tidak segera menerima uluran tangan Evren. Hingga beberapa detik setelahnya, Aigul menerimanya.Evren tersenyum, lalu menarik tubuh Aigul hingga berdiri di hadapannya. Dengan perlahan jemari Evren menghapus air mata yang membasahi pipi Aigul. Tatapan lembut dipenuhi rasa cinta, Evren perlihatkan. Bahkan Aigul bisa mengetahuinya lewat pikiran sang pangeran. Namun, dia berusaha tidak memperlihatkan. Dalam hati Aigul saat ini hanya ada Mustafa seorang.“Ikutlah denganku. Di sana kau bisa hidup dengan damai. Kita akan melawan mereka bersama-sama.” Perkataan Evren masih membuat Aigul diam dan hanya menatapnya.“Aigul, kau tahu jika Mustafa tidak pernah mencintaimu. Dia hanya akan menyakitimu hatimu. Sebaiknya kau mengikutiku untuk membalasnya. Jangan banyak berpikir. Tempatmu memang berada di dekatku. Aku berjanji akan membuatmu bahagia.”Aigul masih diam. Dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-24
Baca selengkapnya

Semakin Mencekam

Angin kencang semakin menerpa. Gemuruh terus menggelegar menghiasi langit. Namun hujan tidak hadir. Udara yang semula dingin, perlahan terasa sangat panas. Bahkan terasa perih di sekujur tubuh. Semua anak kecil menangis. Para rakyat berbondong-bondong menuju sungai untuk mendinginkan tubuh mereka. Namun, yang mereka rasakan tetap saja sama. Mereka tidak bisa meredakan hawa panas yang semakin menusuk kulit hingga pernapasan.“Sri Sultan. Maafkan kami mengganggu Anda.” Burak segera menuju kamar Mustafa yang segera dibukanya.“Panglima. Kita akan mengadakan petemuan di aula. Kumpulkan semua pejabat. Emir dan ayahku Sarman, panggillah mereka untuk menuju Zengini. Kita akan bersiap. Agha dan para pejabat istana di kantor rakyat, kerahkan mereka untuk membantu kesulitan rakyat.”“Baik, Sultan.”Mustafa kembali memasuki kamarnya. Dia mengambil jubahnya. Zivana hanya diam menatap suaminya yang sangat kebingungan. Malam pertama
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-25
Baca selengkapnya

Hukuman Cambuk Untuk Zivana

Zivana tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sri Sultan bersama Panglima Burak dan puluhan prajurit menatap dirinya dengan wajah tegang. Sang Ratu semakin bergemetar melihat ekspresi Mustafa.Saat itu mereka mendapat kabar dari prajurit yang tidak sengaja melihat Zivana keluar istana. Prajurit itu sangat khawatir, akhirnya mengikuti Zivana dan melihat Ratu diserang prajurit wanita kiriman Spartan. Dia segera kembali ke Zengini, berlari menemui Mustafa yang masih membicarakan strategi perang.“Sultan. Maafkan saya. Ratu mengalami bahaya. Saya melihat Ratu Zivana diserang oleh prajurit Spartan,” ucapnya dengan terengah-engah.Mustafa berjalan cepat keluar dari aula tanpa berucap. Burak kebingungan melihatnya, begitu juga dengan lainnya.“Emir, kau uruslah masalah ini bersama Sarman. Aku dan Ozone akan pergi mengawal Sri Sultan,” kata Burak mendapat anggukan dari Emir. Dia berjalan cepat keluar dari aula untuk menyusul Mustafa yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-27
Baca selengkapnya

Peperangan Awal

Angin semakin kencang. Gemuruh terdengar keras. Petir menyambar keras menghiasi langit yang cukup gelap. Sinar matahari yang seharusnya terbit, semakin menghilang. Tidak ada cahaya kehidupan lagi.Zivana yang masih berjongkok akan menerima hukuman, ikut bergetar melihat fenomena mengerikan itu. Selintas suara menjerit untuk mengancam Mustafa terdengar di telinganya.“Selim. Dia sangat marah dengan Mustafa. Aku mendengarnya. Ternyata dia masih mengingatku,” batin Zivana menatap Mustafa yang masih terdiam mendongakkan kepalanya melihat angkasa.“Sultan. Raja kegelapan yang melakukan ini. Kita sebaiknya masuk ke dalam. Hukuman untuk Ratu Zivana sebaiknya akan kita tunda saja!” teriak Burak kencang.Angin kencang menyebabkan suara Burak masih saja terdengar samar di telinga Mustafa. Sang penguasa segera menarik tubuh Zivana dan membawanya menuju ke dalam istana.Ratu masih saja termangu. Dalam pikirannya, Zivana tidak percaya jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-29
Baca selengkapnya

Pertumpahan Awal

Selim masih menatap tajam pasukan Mustafa. Dia tersenyum dan terus melihat strategi Sri Sultan. Selim mengetahui jika Mustafa dilindungi semua pasukannya untuk mendekati dirinya.“Jadi memang dia ingin mendekatiku. Baiklah, aku akan menemuinya sebelum dia mendekat.”Selim semakin menatap tajam Mustafa. Tangan kanannya mencengkeram tongkat ujung tengkorak. Kabut hitam mulai keluar. Selim melompat sangat tinggi. “Hah!”“Dia …” Mustafa terkejut melihatnya. Kepalanya mendongak ke atas, mengikuti ke mana Selim pergi. “Aku akan mengikutinya!” teriaknya keras. “Aslan, ikuti dia!” lanjutnya sembari menepuk tubuh Aslan.Auman keras terdengar. Aslan melompati semua arah untuk menyusul Selim. Sementara Burak dan yang lainnya terus berjuang melawan pasukan Spartan yang memiliki kekuatan yang ghaib.Aslan semakin mengencangkan kakinya untuk berlari. Hutan gelap tanpa sinar sama sekali dengan aur
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-01
Baca selengkapnya

Titik Kelemahan

Burak berlari kencang menaiki istana untuk menyusul Mustafa. Ledakan di angkasa membuat pertempuran terhenti. Terompet kemenangan Spartan, terdengar cukup jelas. Mereka meninggalkan kerajaan Zengini yang dipenuhi mayat. Lautan darah terlihat jelas. Prajurit yang tersisa hanya berjumlah ratusan saja.Burak tidak percaya melihat Mustafa tengkurap tidak berdaya di tanah. “Sultan!” teriaknya keras mendekati Mustafa dan perlahan membalikkan tubuh Sri Sultan. “Panggilkan tabib!” lanjutnya terus berteriak.Ozone yang masih selamat, segera berlari masuk ke dalam istana untuk mencari tabib. Namun, dia terkejut melihat dalam istana sangat berantakan. Ternyata prajurit Spartan sudah memasuki istana dan memporak-porandakan semua.“Ini tidak mungkin!” teriak Ozone terus berlari memasuki Harem. Kedua matanya melotot tajam. Ternyata semua putri terluka. “Apa yang terjadi?” tanyanya mendekati pelayan yang menangis memeriksa salah
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-01
Baca selengkapnya

Keinginan Selim

Zivana terpaku melihat Selim dengan tersenyum sinis kini berdiri di hadapannya. Dia berusaha mengatur detakan jantungnya yang seketika berjalan dengan cepat. Sekujur tubuhnya terasa kaku. Bahkan sebenarnya dia tidak bisa menumpu tubuhnya lagi karena mengalami rasa ketakutan yang semakin dalam.Selim perlahan mendekatinya, mengangkat jemari tangan kanannya dan membelai pipi Zivana dengan sangat lembut. Kedua matanya yang memerah, seketika mereda dan terlihat hitam pekat."Aku sangat merindukanmu, Zivana. Ternyata kau sangat cantik. Dulu kau adalah sahabat terbaikku."Ucapan Selim membuat Zivana bergetar. Dia tidak mengerti dengan ucapan lembut itu. Apakah itu sebagai sahabat, ataukah dia memiliki maksud lain? Zivana  berharap Selim hanya menganggapnya sebagai sahabat dan tidak menginginkan lebih. Karena jika itu terjadi, dia akan terjebak di dalam dan tidak bisa melarikan diri."Kenapa kau sangat ketakutan? Apakah kau tidak ingat jika kita sering berc
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Mimpi Mustafa

Kedua mata penguasa saling menatap tajam. Bahkan dalam mimpi pun Mustafa bisa menemui Selim. Senyuman sinis Selim terlihat jelas. Bahkan kemenangan terlihat di wajah Selim. Mustafa terdiam hanya memandang wajah yang mengintimidasinya dari raja kegelapan itu.Pedang legenda Selim genggam erat. Bahkan sosok Zivana dan Aigul terlihat di belakangnya dengan menundukkan kepala. Tangisan bercampur jeritan semakin menyeruak telinga Mustafa.Mustafa menggelengkan kepalanya dengan keras. Kedua tangannya mengepal, mulai akan menggerakkan kedua kakinya.“Aku … aku tidak bisa membiarkannya. Aku harus mengalahkannya. Dia bukan siapa-siapa. Dia hanya manusia sama seperti diriku. Iblis itu hanyalah bayangan.” Mustafa semakin ingin meluapkan semua amarahnya. Jiwanya sudah terbakar. “Aku akan membunuhmu!” teriaknya. Suara berat itu terlontar sangat keras. Tanah mulai bergetar, angin pun mulai terasa kencang. Dedaunan mengumpul di udara yang semula k
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya

Berusaha Menerima Takdir

Zivana berteriak, saat Selim sudah melebarkan kedua kakinya. Miliknya semakin terbuka lebar dari belakang, dan siap untuk dinikmati Selim. Napasnya semakin sesak. Namun, sang ratu tidak akan menyerah.“Percuma kau memilikiku. Aku sudah tidak suci. Mustafa pertama kali mengambilnya. Kau tetap kedua!”“Selim! Argh!” Dengan kuat, Selim menarik rambut Zivana ketika mendengar perkataan yang semakin membuat emosinya meluap.“Kau … akan aku hajar!”“Plak!”Zivana mendorong Selim, lalu memalingkan wajahnya. Tangan kuat Selim dengan kuat menahannya. Selim kembali membalikkan tubuh Zivana dan menamparnya keras, “plak!” hingga membuat sang ratu pingsan. Wajahnya sangat lebam. Selim memandang tubuh Zivana tergeletak di lantai dengan napas yang keras.“Argh!”Selim berteriak sangat kencang. Suaranya menggelegar keras. Semua prajurit berlari mendekati kamar. Namun, Pangl
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status