Zivana berteriak, saat Selim sudah melebarkan kedua kakinya. Miliknya semakin terbuka lebar dari belakang, dan siap untuk dinikmati Selim. Napasnya semakin sesak. Namun, sang ratu tidak akan menyerah.“Percuma kau memilikiku. Aku sudah tidak suci. Mustafa pertama kali mengambilnya. Kau tetap kedua!”“Selim! Argh!” Dengan kuat, Selim menarik rambut Zivana ketika mendengar perkataan yang semakin membuat emosinya meluap.“Kau … akan aku hajar!”“Plak!”Zivana mendorong Selim, lalu memalingkan wajahnya. Tangan kuat Selim dengan kuat menahannya. Selim kembali membalikkan tubuh Zivana dan menamparnya keras, “plak!” hingga membuat sang ratu pingsan. Wajahnya sangat lebam. Selim memandang tubuh Zivana tergeletak di lantai dengan napas yang keras.“Argh!”Selim berteriak sangat kencang. Suaranya menggelegar keras. Semua prajurit berlari mendekati kamar. Namun, Pangl
Terakhir Diperbarui : 2021-12-04 Baca selengkapnya