Mustafa mengernyit kepada Zivana yang hanya bergeming. Sang putri diam menarik napas, berusaha mengatur detakan jantungnya. Bagaimanapun juga, Zivana harus menceritakan apa yang dia ketahui. “Putri, kenapa kau hanya diam saja?” Mustafa melangkah mendekati Zivana yang kini memandangnya serius. “Putri, siapa dia?” imbuh Mustafa sembari memegang pundak Zivana, memberikan tatapan serius. “Putri Zivana, lebih baik Anda menceritakan semuanya. Pangeran berhak mengetahuinya.” Trisula tersenyum menatap Zivana dan menganggukkan kepala dengan maksud agar Zivana segera menceritakan apa yang dia ketahui. “Kenapa harus aku? Kenapa tidak kalian saja? Lagi pula, kalian, kan, juga mengetahui semuanya. Aku sudah melupakan dia. Aku … aku tidak berhak menceritakannya … dan itu bukan tugasku.” Mustafa semakin tidak mengerti dengan situasi ini. Dia hanya menatap Zivana yang segera membalikkan tubuhnya. “Putri. Jika kau tidak mau mengatakannya, aku akan menanyakanny
Last Updated : 2021-11-21 Read more