Home / All / Sri Sultan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Sri Sultan: Chapter 41 - Chapter 50

93 Chapters

Ratu Spartan

Putri kesayangan Pangeran terjatuh. Sontak Mustafa berlari mendekati Zivana. Tangannya perlahan mengangkat tubuh Zivana yang sangat lemas. Pandangannya menamati semua tubuh sosok wanita pujaannya itu dengan saksama. “Zivana. Kenapa dengan dirimu? Zivana!”Akasma mengarahkan tangan kepada pelayan untuk segera memanggil tabib istana. Sang ratu berjalan mendekati Mustafa yang segera dia sadarkan untuk menanggapi semua dengan tenang. “Pangeran, tenanglah. Sebaiknya kita membawa Zivana menuju kamarnya. Angkatlah tubuhnya. Kita akan membawa ke sana.”Mustafa menganggukkan kepala, berjalan cepat menuju kamarnya. Wajahnya terlihat kelam seketika melihat sosok wanita pujaannya terjatuh dengan sedikit mulut berbusa.Semua putri mengamati dengan kaku. Mereka diam, tidak berekspresi apapun. Bahkan mereka kembali duduk di meja makan dan diam saling memandang tajam.Akasma mengamati mereka, melihat gerak-gerik setiap putri. Sang ratu mengerti ji
last updateLast Updated : 2021-11-12
Read more

Ciuman Untuk Aigul

Pangeran memutuskan untuk menemui Aigul setelah melihat apa yang terjadi dengan Zivana. Para tabib masih saja memeriksa Zivana yang masih saja tidak sadar dari pingsannya. Mulut merah yang semula merekah, kini membiru dengan sedikit busa. Namun, para tabib mengatakan jika tidak ada penyakit yang masuk ke dalam tubuh Zivana. Seketika itu Mustafa paham jika sihir yang sudah membuat Zivana seperti itu. Tidak ada lagi yang bisa dia curigai kecuali Aigul yang memiliki kekuatan dari Deriya.Mustafa terus berjalan memasuki kamar. Aigul mengikutinya dengan percaya diri. Hatinya semakin bersemangat. Akhirnya dia bisa berdua saja dengan sosok Mustafa.“Tidak saya sangka bisa masuk ke dalam kamar impian para putri. Ini adalah suatu penghormatan yang sangat berarti buatku, Pangeran,” ucap Aigul masih melebarkan senyumannya.Mustafa menuangkan minuman air bercampur rempah di gelas berbahan emas. Kemudian dia sodorkan kepada Aigul yang segera menerimanya.M
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Terpaksa Melakukannya

Kekuatan Aigul semakin keluar dari tubuhnya. Wajahnya memucat bercampur kerutan perlahan menghiasinya. Mustafa terpaksa melakukan perbuatan yang mungkin akan menyakiti Zivana. Dia harus membuat Aigul sadar. Bibirnya perlahan mendarat. Sedikit kecupannya, membuat Aigul menarik napas seketika.Bibir hangat dengan kelembut sudah Aigul terima. Mustafa masih saja melakukannya. Bibirnya mulai sedikit terbuka, semakin masuk ke dalam. Lidah mereka bertemu di dalam saling bersentuhan. Lumatan mulai terlihat. Ciuman berbalas, tanpa sadar terjadi cukup lama.“Aku … sudah melakukan kesalahan. Tapi, ini adalah cara terbaik yang harus aku lakukan untuk membuat dia tersadar. Nyawanya akan hilang jika dia melakukannya,” batin Mustafa masih memejam memainkan bibirnya.Kehangatan semakin Aigul rasakan. Tubuhnya merasa tenang. Kesakitan yang dia rasakan menghilang perlahan. Kulit mengkerut pun mulai menghilang. Bahkan kini Aigul bisa memperlihatkan senyumannya y
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Keinginan Zivana

Evren terdiam. Panglima masih saja menatapnya tajam.“Kenapa aku tidak boleh menyentuhnya?” tanya Evren singkat. Namun, pandangan itu masih saja terlihat tajam. Perasaan Evren mengatakan jika ada sesuatu dibalik syarat yang akan dia terima.“Jika kau tidak mempercayaiku, kau boleh menolaknya. Aku sama sekali tidak memaksamu.” Jawaban Panglima seketika membuat Evren menarik napas panjang sekaligus mengangkat wajah.“Apa yang harus aku lakukan?” balasnya singkat. Evren memutuskan untuk melakukannya. Dalam batinnya dia akan mengatasi masalah yang mungkin akan membelitnya nanti. Yang terpenting sekarang keinginannya untuk mendapatkan Aigul akan dia dapatkan.Deriya yang mendengarkan di balik pintu, menatap anak kesayangannya itu dengan tegang. Dia sama sekali tidak pernah menyetujui jika Evren bersama Aigul. “Dasar anak bodoh. Banyak sekali wanita yang bisa dia dapatkan. Untuk apa dia bersama dengan wanita itu.”
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Kekuatan Hati

Aigul masih berusaha menenangkan dirinya. Ketika dia melihat semua putri puas membuat dirinya tersakiti, tubuhnya yang semula meringkuk di lantai kini segera berdiri. Dengan amarah Aigul mengepalkan kedua tangannya. “Aku akan membalas kalian!” teriaknya keras. Kakinya melangkah cepat menghampiri salah satu putri yang sudah membuat rambut lebatnya terpotong sebelah. Kedua tangan Aigul dengan cepat menarik tengkuk leher sang putri, kemudian dia memberikan tatapan tajam.“Aku tidak akan pernah memaafkanmu, wanita sialan!”Aigul mulai akan mengeluarkan kekuatannya. Kabut hitam sudah mulai muncul di kedua matanya. Semua putri menatapnya tegang.“Aku, akan membuat wajahmu menjadi sangat buruk!” Tangan Aigul terangkat tinggi. Dia akan mengarahkan kekuatannya untuk merusak wajah sang putri yang mulai menangis, dan memohon agar dia menghentikannya.“Aku mohon … maafkan aku,” lirihnya pelan menahan ketakutan.
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Perjanjian

Zivana tidak percaya dia melihat sosok Evren ada di hadapannya. Mantan Sri Sultan kerajaan Zengini itu menuruni kudanya, melangkah perlahan mendekati Zivana dan mengulurkan tangannya.Zivana masih saja diam berpikir. Apakah dia akan menerima uluran itu? Atau dia harus bangkit sendiri?“Aku bisa melakukannya sendiri, Pangeran.” Zivana memutuskan untuk bangkit tanpa bantuan sedikitpun dari Evren. Dia harus berhati-hati dengan sosok yang kini di hadapannya karena memang Evren lelaki penuh dengan tipu muslihat.“Apa yang membuatmu kemari, Pangeran?” tanya Zivana memicingkan kedua matanya.Evren masih diam menatap istana yang pernah menjadi miliknya. Namun, kini hanya bisa dia impikan. Tarikan napas panjang membuatnya bisa menekan emosi. Evren kemudian memandang Zivana yang masih terdiam menunggunya berbicara.“Aku menginginkan Aigul. Aku tidak akan mengambil apapun darimu, ataupun Mustafa. Aigul, dia sangat aku cintai. Han
last updateLast Updated : 2021-11-17
Read more

Mengingat Kembali

Teriakan semakin terdengar keras dari mulut Aigul. Bayangan wajah amarah dengan kedua mata menyeramkan, menyerangnya. Hembusan angin dingin kencang menghempaskan tubuhnya hingga dia terlempar keras. Sebuah meja yang mengenai tubuhnya, membuat Aigul kini tergeletak di lantai sambil merintis kesakitan.“Putri …” Mustafa mengalihkan pandangannya yang semula menatap Aigul. Dia memutuskan untuk tidak menghampiri Aigul saat melihat sang putri masih tersadar. Yang paling penting sekarang bukan keselamatan Aigul. Namun, kerajaan Zengini yang mengalami penyerangan gaib.Mustafa menaiki pagar. Dia masih menatap tajam di hadapannya. “Kedua mata itu bukan untukku. Pandangan itu terus menatap Aigul. Dia … mengenal Aigul.” Kini Mustafa sadar dengan tatapan yang menyerangnya itu. Sebuah tatapan amarah kecemburuan untuk Aigul.“Dia bukan milikku. Kau sangat tahu. Hatiku milik wanita lain!” kata tegas Mustafa. Kecemburuan terpamp
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more

Masa Lalu

Zivana terus menancapkan pandangannya. Dia mengingat sesuatu yang sempat pernah dia ketahui di masa lalu. “Aku tidak percaya. Apakah itu Pangeran kerajaan …” Zivana berlari menuju kamar Mustafa. Namun, kakinya terhenti saat melihat sesuatu. “Aigul …” Zivana melihat sesuatu yang sangat membuatnya terkejut. Mustafa menepuk-nepuk wajah Aigul dengan perasaan khawatir. Bahkan sesekali Pangeran memanggil namanya dengan berbisik di telinga Aigul. Burak bersama lainnya hanya memandang tanpa berucap. Zivana menahan hatinya yang berdebar. Perasaan bercampur aduk sangat terasa di dalam. Rasa cemburu semakin dia rasakan. Namun, dia memupuskan semua itu. Zivana membalikkan tubuhnya, untuk pergi dari sana. Pandangannya kembali tegang saat melihat Akasma di belakangnya sedari tadi tanpa dia sadari. Zivana sedikit tergerak saat Burak melewati mereka dengan tergesa-gesa. “Ratu,” ucap Burak menundukkan kepala. Akasma tersenyum kepada Burak sebelum Pangl
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more

Mengungkap Pangeran Spartan

Mustafa mengernyit kepada Zivana yang hanya bergeming. Sang putri diam menarik napas, berusaha mengatur detakan jantungnya. Bagaimanapun juga, Zivana harus menceritakan apa yang dia ketahui. “Putri, kenapa kau hanya diam saja?” Mustafa melangkah mendekati Zivana yang kini memandangnya serius. “Putri, siapa dia?” imbuh Mustafa sembari memegang pundak Zivana, memberikan tatapan serius. “Putri Zivana, lebih baik Anda menceritakan semuanya. Pangeran berhak mengetahuinya.” Trisula tersenyum menatap Zivana dan menganggukkan kepala dengan maksud agar Zivana segera menceritakan apa yang dia ketahui. “Kenapa harus aku? Kenapa tidak kalian saja? Lagi pula, kalian, kan, juga mengetahui semuanya. Aku sudah melupakan dia. Aku … aku tidak berhak menceritakannya … dan itu bukan tugasku.” Mustafa semakin tidak mengerti dengan situasi ini. Dia hanya menatap Zivana yang segera membalikkan tubuhnya. “Putri. Jika kau tidak mau mengatakannya, aku akan menanyakanny
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

MENYATU

Zivana menarik tali kemudi kudanya dengan kuat. Sang kuda menghentikan langkahnya. Dia tidak menyangka melihat Aigul berada di hutan dan pingsan. Seorang pemuda tampan dengan sorotan tajam, mengamati Zivana sambil menggendong Aigul.Mereka saling bertatapan. Kedua alis Zivana mengernyit dalam. Dia ingin memastikan jika memang yang berada di hadapannya adalah Selim. Namun, Zivana benar-benar tidak menduga. Kini Selim bisa dikatakan Pangeran tertampan seabad.Tubuhnya tinggi, wajahnya putih bersih. Hanya saja, sorotan mata yang memperlihatkan amarah kebencian terlihat jelas.“Selim …,” ucap Zivana pelan kemudian menuruni kudanya. Dia melangkah pelan mendekati Selim yang masih diam menggendong Aigul.“Kenapa kau membawa Putri, Selim?” tanya Zivana masih menatapnya serius.“Aku menemukannya menangis di bawah pohon itu. Dia tiba-tiba pingsan. Aku menolongnya. Dia adalah putri yang pernah menolongku saat itu. Ketika a
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status