Home / All / Sri Sultan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Sri Sultan: Chapter 81 - Chapter 90

93 Chapters

Menuju Pusaran Mematikan

Mustafa masih memandang sesuatu yang sangat mengejutkan. Dalam pikirannya, dia melihat leluhur sekarang berada di depannya, namun kasat mata. Tidak Mustafa sangka, bagian dari leluhur ada kaitannya dengan pasukan terkutuk. Apakah leluhurnya memang berhubungan dengan kutukan itu?Trisula melepaskan telapak tangan mereka. Mereka kini bersama-sama menunjukkan ke arah air terjun agar Mustafa segera masuk ke sana. "Sri Sultan, sudah waktunya Anda untuk masuk ke pusaran itu. Tahanlah napas Anda selama dua menit. Segeralah menuju ke permukaan. Di dalamnya terdapat gua es yang sangat dingin. Jangan terpengaruh oleh suara-suara yang bisa membuat perasaan Anda tersenyum."Mustafa masih saja terdiam. Dia mempersiapkan diri benar-benar, untuk segera melakukannya. Waktunya cukup sedikit. Jika hari ini dia gagal membawa pasukan itu, maka sudah selesailah riwayat kerajaan Zengini dan akan menjadi milik Selim."Aku akan segera masuk," ucapnya singkat sambil melirik Burak dan be
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

Darah Murni

Zivana berteriak keras. Teriakannya mengejutkan semua orang. Maria spontan menangkap tubuh Zivana yang akan tumbang begitu saja."Suamiku, dia dalam bahaya. Ini tidak mungkin!" teriaknya semakin histeris.“Ratu Zivana, apa yang terjadi? Kenapa Anda seperti ini?”Akasma semakin panik. Spontan dia mengarahkan para pelayan agar membawa Zivana pergi dari penjara untuk menuju kamarnya.“Bawa Zivana pergi dari sini!” teriaknya keras.Suasana menjadi semakin pelik. Ratu Akasma berusaha mengatasi semuanya dengan baik. Dia tidak akan membiarkan Hera berada di dalam penjara. Hera adalah anak dari Sri Sultan. Darah daging penguasa Zengini. Jika dia membiarkan Hera terbuang, maka dirinya akan menjadi pendosa selama seumur hidupnya. Dan, itu adalah aturan untuk membuat dirinya menerima siapa pun darah daging Sri Sultan dari selir. Karena penguasa berhak akan mereka.Akasma berjalan cepat menelusuri lorong istana dengan mengarahkan
last updateLast Updated : 2022-02-13
Read more

Kemunculan Bulan Purnama Merah

Burak segera berlari menerabas hutan. Dia menghentakkan kakinya sangat kencang untuk segera sampai ke kerajaan. Sedikit darah murni dari Zivana sangat diperlukan. Nyawa Mustafa tergantung dengan itu.“Hiya!”Sang kuda semakin berlari kencang. Dalam perasaan tegang, Burak berharap dia tidak terlambat. "Aku tidak bisa terlambat!"Sementara Mustafa di dalam goa masih terus melakukan negosiasi kepada pasukan terkutuk.“Kau tidak akan pernah bisa membuat kami mempercayaimu. Sri Sultan tidak akan pernah mempercayai iblis. Tapi kau, membohongi kami dengan ini. Kau, tidak akan pernah bisa keluar hidup-hidup dari sini.”“Aku adalah pewaris sah Sri Sultan. Aku darah murni!”“Pembohong!”Mustafa masih berusaha membuat dirinya bisa bekerja sama dengan pasukan itu. Namun, keterikatan dirinya dengan iblis membuatnya gagal. Mustafa menyentuh batu rata, namun sangat menusuk. Membuat dirinya kehilangan b
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Kekalahan Panglima

Udara semakin menusuk sangat dingin. Perlahan, kerak dingin menyelimuti kerajaan Zengini. Semua penghuni merasakan dada mereka sangat sesak. Sarman mengumpulkan sisa prajurit untuk berjaga. Para wanita dan anak-anak mereka giring masuk ke dalam aula dengan selimut dan bahan makanan."Agha, jagalah mereka. Aku akan mengambil pasukan bawah bukit.""Baik."Sarman mengendarai kudanya, menuju bawah bukit. Sarman menggunakan jubah tebal untuk melawan cuaca ekstrim. Dia akan menyiapkan semua pasukannya untuk membantu melawan Selim.Para pria menyambut kedatangan Sarman dalam tegang. Sementara para wanita menyiapkan semua keperluan bertarung.“Berkumpullah di gerbang istana Zengini. Kita akan mempertaruhkan nyawa hari ini.”Ucapan Sarman membuat semua pria di bawah bukit bersiap. Wanita dan anak-anak berlindung di dalam bukit yang sudah mereka siapkan sangat lama.Sarman meninggalkan beberapa pasukannya, dan sang istri yang bertug
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Menghilangkan Kutukan

Selim masih sangat kesal. Dia tidak percaya melihat Panglima Spartan yang sangat hebat kini sudah kehilangan nyawanya di tangan seorang lelaki tua Ayah angkat dari Mustafa. "Aku benar-benar tidak percaya. Dia ... sudah mengalahkan Panglima!" Selim mengepalkan kedua tangannya, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi."Argh!"Dia berteriak sangat keras, memberikan perintah kepada puluhan ribu pasukannya yang sudah siap untuk segera menyerang kerajaan Sri Sultan Mustafa Zulfikar.Sarman bersama 500 prajuritnya terdiam, dengan tubuh yang gemetar sambil mencengkram senjata mereka masing-masing untuk menerima serangan yang akhirnya datang juga."Kita akan menyerang sampai detik terakhir. Jangan pernah menyerah! Kita akan mati sebagai pahlawan, dari pada kita hidup bersembunyi seperti seorang pengecut!" teriak Sarman kepada semua prajuritnya yang semakin bergetar. Mereka bersiap untuk menyerang semua puluhan para prajurit dengan wajah sangat menyeramkan
last updateLast Updated : 2022-02-23
Read more

Pertarungan Tiada Akhir

Selim tidak bisa lagi menahan amarahnya. . Dia berdiri di atas kuda hitam yang sudah memancarkan cahaya merah dari kedua matanya.Kuda itu melesat sangat kencang. Bahkan kecepatannya sama seperti angin. Tak kasat mata. Mustafa pun mengerjapkan kedua matanya hingga tiga kali untuk membuat pandangannya fokus kembali kepada kuda itu. Hanya beberapa detik saja, sang kuda sudah berada di hadapannya. Mengangkat kedua kaki depannya dan akan menyerang dari depan.Sontak Aslan mengaung sangat keras. Membuat sang kuda akhirnya tidak menyerangnya. Auman Aslam membuat tanah bergetar, hingga sedikit retak."Kau tahu Mustafa. Kekuatanmu tidak bisa dibandingkan denganku. Aku tidak akan pernah memberikanmu ampun. Walaupun kau sudah mengambil semua puluhan ribu prajuritku.Tenang saja, sekarang hanya kita berdua yang akan bertanding.""Aku juga tidak sabar untuk menghabisimu segera.Karena aku hanya ingin melindungi kerajaanku yang sudah berdiri secara tur
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more

Keadaan Yang Semakin Mencekam

Awan mulai menggulung semakin gelap dari arah barat. Bahkan angin semakin menusuk. Tanah yang semula sedikit terasa hangat menjadi sangat dingin. Semua dilapisi oleh kerasnya es yang sangat menusuk jika menyentuh.Mustafa tidak mengerti bagaimana dia bisa menghancurkan Selim. Serangannya sama sekali tidak bisa mengenai, bahkan melukai Raja Spartan itu. Kini dia paham jika mereka sama-sama menjadi pengikut dari iblis, maka salah satu dari mereka tidak akan pernah bisa memenangkan pertandingan ini atau pun terluka. Iblis hanya bisa kalah dengan kekuatan manusia berdarah merah."Kenapa aku tidak menghancurkan batu itu? Ternyata ini membawa akibat yang sangat sulit. Akusama sekali tidak akan bisa mengalahkannya. Hanya darah merah yang bisa mengalahkan Selim.Kini aku paham dengan apa yang dikatakan Trisula.Titik darah terakhir yang hanya bisa membuat akumemenangkan pertarungan ini.""Kenapa kau diam saja Sri Sultan Mustafa? Apa kau sud
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more

Akan Menyerah

"Selim! Aku tidak akan pernah membiarkanmu!" Mustafa mengarahkan pedang legenda. Dia menghentakkannya ke tanah, membuat semua es batu yang sudah mengeras dan menusuk itu meretak hingga cair. Dia terus melakukannya ke semua arah. Mendadak sedikit memberikan kehangatan yang tiba-tiba muncul. Namun, itu sia-sia. Udara yang menusuk kembali menutupnya.Mustafa tidak percaya dengan penglihatannya. Sementara Salim tertawa dengan keras melihat Mustafa semakin kebingungan. Dia ingin sekali melindungi semua manusia yang ada, namun kali ini dia gagal!"Hahaha. Lihatlah, mereka semua akan mati secara perlahan. Kau tidak akan pernah bisa menyelamatkan mereka. Pada nantinya hanya akan ada kita berdua saja. Kau kehilangan semua orang yang kau sayangi. Tapi aku tidak peduli, karena aku hanya ingin menjadi orang yang terkuat. Tidak masalah jika aku hanya sendirian di sini. Aku memiliki kerajaan Spartan dan mereka terlindungi oleh kekuatan iblis yang sudah merasukiku."
last updateLast Updated : 2022-03-03
Read more

Menuju Batu Iblis

Mustafa tidak menyangka. Jemarinya berdarah. Dia perlahan mengangkat wajahnya, tersenyum ke arah Selim.“Aku terluka. Aku akan mengalahkannya,” batin Mustafa mulai bangkit.Aslan mengaum dengan keras. Bahkan, tanah sedikit membelah. Semua mata mendongak ke atas. Para rakyat dan penghuni istana mulai merasakan sedikit kehangatan. Paling tidak ada sesuatu yang tidak membuat mereka menggigil hingga nyaris kehilangan nyawa.Dia menatap pedang legenda, menyambarnya. Kakinya berlari cepat menghampiri Aslan dan menaiki punggungnya. Auman semakin terdengar keras. Selim mengernyit, tidak mengerti dengan Mustafa. Dia masih mengamati dengan saksama musuh hebatnya itu.“Kenapa dia tersenyum memandangku? Bahkan … udara kenapa semakin hangat,” tanya Selim membatin. “Tidak … ini tidak mungkin!” teriaknya keras.“Selim!” balas Mustafa sembari mengarahkan ujung pedang yang mulai memberikan sinarnya. Baya
last updateLast Updated : 2022-03-13
Read more

Kehancuran Batu Iblis

Arman berlari cepat. Dia melawan beberapa prajurit Spartan yang menjaga. Sarman sangat hebat dalam memanah. Dia melumpuhkan para prajurit dengan anak panahnya.Namun, Sarman terkejut. Kabut hitam melilit di semua tubuh para prajurit, membuat mereka tidak bisa bergerak."Pasti Asmat meminta Deriya melakukan ini. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku."Sarman berlari kencang. Dia menelusuri semua istana yang megah itu. Dia masih saja belum menemukan tempat batu itu berada."Aku tidak akan menyerah. Aku akan menemui pelayan," gumamnya sembari terus berlari menuju dapur istana. Sarman tidak menyangka. Sangat sepi di mana pun berada. "Ke mana mereka semua?" lanjutnya.Sarman semakin mengedarkan pandangannya ke semua arah, hingga dia mendengar suara di dalam gudang persediaan makanan. Sarman mengeluarkan pedang, mendekati pintu itu."Keluarlah kalian, atau aku akan mendobrak pintu ini!" teriaknya keras.Sarman masih bersiap. H
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status