"Ini bau wanita itu." celetuk Nathan dalam hati, Membuka mata,sontak meraih pergelangan tangan Thea dengan paksa. Sebelum mengucapkan sesuatu,gadis itu terlebih dulu mendongak. Menatap Nathan dengan sinis, "Lepaskan!" tegas Thea,dengan amarah yang memenuhi sorot matanya. "....." Laki laki itu tertegun,masih enggan membuka cengkraman. "Saya bilang lepaskan." timpal Thea menarik paksa,berhasil melepaskan diri. "Romi," panggil Thea,tanpa menoleh. Masih menghujani Nathan dengan tatapan tajam, "Iya?" "Bebaskan mereka. Lakukan sesuai perintah Tuan!" seru Thea menggertakkan gigi. "Tapi.." "Lakukan saja. Jangan biarkan bawahan sepertiku bertindak semena mena," timpal Thea,segera membuang muka dan berbalik. Rautnya berubah,kesedihan yang tertanam jelas. Dia melangkah mendekat ke arah Manda, "Thea.." panggil Manda,dengan sigap menopang tubuh temannya. "Bisa kita pulang sekarang?" tanya Thea lirih,
Read more