"Kamu udah boleh pulang." ujar Nathan,menempati kursi kerjanya. Perintah aneh yang membuat gadis itu terkejut. Thea terdiam sambil membulatkan mata, "Kenapa? udah sana keluar." timpal Nathan, "T-tapi ini masih jam 3. Belum waktunya pulang," sahut Thea dengan raut bingung. "Kalau disuruh pulang, ya pulang." "Istirahat di rumah. Nanti malam aku jemput!" "Loh. Saya ikut juga?" "Ya iyalah. Undangannya untuk dua orang, kamu mau aku berangkat sama Romi?" "E-enggak. Ng, tapi ga usah di jemput! saya bisa berangkat sendiri. Naik taksi," seru Thea,berusaha menolak tawaran laki laki itu. "Apa kamu ga bisa nurut? setiap apa yang ku katakan. Pasti kamu bantah," "B-bukannya gitu Pak. Tapi saya ga mau ngerepotin," gumam Thea merendahkan suara, "Kamu selalu buat masalah kalau ga diawasin. Jadi aku tidak akan memberi kamu peluang untuk pergi sendiri," tegas Nathan. "Terus Bapak ga pulang juga?"
Read more