"Hei! Kenapa diem aja, Ra?" "Eh ... Kak Tina?" Ara meraup oksigen sebanyak-banyaknya, merasa bisa bernapas lega karena bukan Naura yang menepuk bahunya. "Kenapa kaget gitu?" selidik Tina, pegawai Hana yang lain. Ara mengedarkan pandang. Setelah dirasa aman karena ternyata bukan sosok Naura yang dilihatnya tadi, dia baru benar-benar lega. "Enggak apa-apa, Kak. Tadi dikira ada temen sekolah, tapi ternyata salah lihat aja," jawab Ara seadanya. "Oh, oke. Kalau gitu kamu bawa ini ke sana, ya. Aku mau jaga pintu lagi," seru Tina sembari menyerahkan selembar kertas berisi pesanan pelanggan kepada Ara. Sebagai pegawai part time, tidak ada yang bisa dilakukan Ara kecuali mengangguk patuh dan membawa kertas itu menuju bar. "Pak, tolong buka, dong!" seru Ara kepada satpam yang beberapa detik lalu menutup pintu gerbang. Karena harus pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, Ara jadi terlambat. "Enggak bisa. Ini sudah lebih dari pukul tujuh," jawab satpam tegas sambil menunjuk jam anal
Last Updated : 2021-09-11 Read more