Dimas melonjak, apalagi Zaki yang melihat seseorang yang tengah meringkuk di tengah-tengah rumput tinggi yang ada di sekitar Danau Kumbolo. "I-itu apa?" Kerongkongan Zaki tercekat, lelaki itu kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang ia lihat saat ini. Beberapa langkah, Zaki memundurkan kakinya, terkejut. Wajah Dimas menegang, dia sama sekali tidak bisa melihat apapun, bahkan gelap malam tanpa bulan kali ini membuatnya hampir seperti orang buta. "Ada apa, Zak? Ada apa?" Dimas meraba, karena pegangan tangannya terlepas dari tubuh Zaki. Zaki gemetaran, keringat dingin membasahi tubuh lelaki dengan wajah ketakutan itu. "Zak, cepat katakan, kamu jangan diam seperti itu!" sentak Dimas, kesal. Ia hanya mendengar deru nafas Zaki yang memburu tidak jauh dari tempatnya berada. "Itu, Dim, itu!" Lidah yang sempat kelu itu akhirnya dapat berkata-kata kembali. "Itu
Baca selengkapnya