Home / Romansa / Pemulung Konglomerat 2 / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Pemulung Konglomerat 2: Chapter 261 - Chapter 270

296 Chapters

261: Pengadu!

Pukul sepuluh malam, Angel dan yang lain pun telah selesai makan dan mereka pun hanya berbicara santai malam itu.    “Hahaha … iya, mungkin bisa begitu sih. Eh, udah jam sepuluh nih, aku pamit pulang dulu ya, Chelsea dan yang lainnya udah nungguin.”Ditengah pembicaraan, Angel pun memutuskan untuk pulang saat itu karena hari sudah mulai larut.    “Oh, yaudah, Ngel, makasih ya udah mau mampir kesini …,” sahut Sherly, duduk di tempat tidur.     “Ah, sama-sama, Sherl …,” kata Angel sambil tersenyum.     “Oh iya, besok kita masuk ‘kan ya? Hmm, bolos sehari boleh kali ya, Sherly sendirian juga disini ‘kan … ngga ada yang nemenin,” kata Camille.     “Boleh kok. Nanti aku kasih tahu kalau misalkan ada tugas ….” Angel berdiri sambil mengangkat tas miliknya dan mengenakann
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

262: Ihhh! SAMUEEELLL!!!

    “Eh, Tuan? Belum tidur, Tuan?” Dua orang timnya yang menjaga pintu kamar Tuan Faena terkejut melihat pintu kamar tiba – tiba terbuka dan yang membuka itu adalah Tuan Faena.    “Kalian berdua!”    “Ya, Tuan?”    Grabbb! Brak!!!    “Aaarrrghhh! T – Tuan … a – apa … a – ada apa, T – Tuan!?”Tuan Faena langsung mencekik leher salah seorang timnya dan mendorongnya ke dinding Hotel yang sedang berdiri dihadapannya. Dia terlihat sangat marah sampai matanya memerah.    “T – Tuan, a – ada apa, Tuan …,” kata salah seorang timnya yang lain, mencoba melerai Tuan Faena.     “Diam kamu! Si Bajingan ini yang sudah mengadu ke anak – anakku sampai mereka terlibat di masalah tadi! Iya, ‘kan!?” benta
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

263: Bersyukur …

Pukul tujuh pagi. Angel dan teman-temannya tiba di kampus. Mereka melakukan aktivitas seperti biasa di kampus sampai selesai. Setelah mata kuliah selesai, Angel dan teman-temannya berpisah di gerbang kampus. Chelsea dan Fanny pergi ke toko yang ada di seberang kampus sebelah kiri, dan Cassey pergi ke Laundry yang ada di seberang kampus sebelah kanan. Seperti biasa, ketika teman-temannya pergi bekerja, tersisa Angel yang tidak tahu ingin pergi kemana dan melakukan apa.Berawal memiliki kesibukan dengan berkeliling kota sambil mencari barang bekas dan menjualnya, lalu uang yang didapat digunakan untuk kebutuhan seperti makan dan lain sebagainya. Sekarang, terbilang Angel sudah memiliki segalanya, seperti rumah mewah, mobil dan uang yang tak tahu batas akhirnya. Tak perlu repot berkeliling kota, hanya dengan menghembuskan napasnya, uang yang sangat banyak akan masuk ke rekening dengan sendirinya. Ditambah dengan adanya Joe. Angel bahkan tidak melakukan apa – apa, karena Jo
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

264: Ternyata, si Angel baik juga ya …

Samuel dan Davin kembali dikagetkan dengan perkataan Angel. Berawal saat tahu kalau keluarganya ternyata sangat kaya, Angel menghabiskan banyak uang dengan membeli rumah mewah, beberapa mobil mahal, lalu pakaian dan lain sebagainya. Dia terlihat santai dan tak pernah melontarkan perkataan yang terkesan pasrah.    “Ngel, setan mana yang merasukimu? Pulang dari kampus, muka terlihat lemas dan … bosan, lalu kok kayak … ya, orang yang lagi banyak masalah gitu, hahaha … apasih, Ngel,” sahut Samuel sambil tertawa.     “Loh, hahaha … yah, benar nggak? Kalau saja aku udah bersyukur dengan apa yang udah aku miliki sekarang, pasti …,”    “Eh, bentar dulu! Memang benar, tapi kok … kayak bukan Angel gitu loh, hahaha … mana Angel yang suka menghamburkan uang, beli rumah mewah, mobil mahal dan mentraktir teman-temannya, mana, hahaha …,” kata
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

265: Tuan Leo!?

Brum brum …Pukul dua belas siang, Angel keluar dari rumahnya menggunakan Hennessey Venom F5 miliknya. Sudah lama dia tak berkeliaran sendirian di jalan sambil mengemudi. “Hufffttt … oke, sekarang … mau kemana?” tanya Angel pada dirinya sendiri sambil mengemudi.Di perjalanan, dia mengemudi dengan tujuan yang masih tak diketahui. Dia sempat berpikir untuk pergi ke Rumah Sakit untuk menjenguk Sherly lagi. Akan tetapi, Dia berpikir lagi dan akhirnya pun dia memutuskan untuk tidak pergi ke Rumah sakit. Karena, tanpa Samuel dan Joe, mungkin saja dia bakal di tanya habis-habisan oleh Camille dan teman-temannya. Terlebih, memang saat itu dia sengaja pergi sendirian tanpa ditemani oleh siapapun. “Bodo’, ah! Kemana aja yang penting ngga bosen,” kata Angel pada dirinya sendiri. Angel pun memutuskan untuk pergi kemanapun yang dibawa oleh stir mobilnya. Dia sudah cukup hafal dengan jalanan di kota itu. Dengan begitu, dia tak perlu takut kalau dirinya akan tersesat nanti. Brum b
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

266: Udah ah! Makan!!!

Pria itu tiba dan berdiri tepat disamping Michael menatap kearah sepasang kekasih itu. Pria muda yang terlihat seumuran dengan Michael, mengenakan setelah Jas kuning cerah dengan rambut Coklat rapih kebelakang berkulit putih. Leo Anthony Matthew, seorang pembisnis kaya, pemilik Cafe itu. “Benar, ‘kan?” tanya Michael, tersenyum tipis menatap kearah sepasang kekasih itu. “M – maaf. Baik, kami akan pindah ke meja itu,” kata Pria dari Wanita itu. “Terima kasih, maaf atas ketidaknyamanannya ya,” kata Leo.Pria itu mengangguk mengiyakan perkataan Leo. Mereka pun beranjak dari kursi dan pindah ke meja yang ada di sebelah Angel. Kemudian, Michael menoleh kearah belakang dan melambaikan tangan, meminta Angel untuk datang. “Ah, terima kasih, Leo, tapi … perasaan sejak tadi, saya tak melihat kamu? Bagaimana kamu tiba-tiba bisa datang kesini?” tanya Michael. “Ada kok. Saya sedang berbicara dengan Kasir saya tadi. Mungkin kamu tak melihat saya karena sedang bersama dengan …
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

267: Kok teman kamu tahu?

“Selamat datang, selamat berbelanja …,”    “Chel, tolong dong, ambilkan plastik lagi di gudang …,”     “Ah, baik, totalnya Dua ratus lima puluh Dollar, ya ….” Pukul satu lewat lima belas siang. Terlihat di toko tempat Chelsea dan Fanny bekerja sedang ramai akan pengunjung. Tak biasanya toko itu bisa seramai saat itu. Fanny dan rekan kerja yang lain sedang sibuk melayani pengunjung di meja kasir. Chelsea ikut membantu dengan beberapa kali berjalan ke gudang dan kembali ke meja kasir sesuai arahan Fanny, setelah itu kembali memeriksa ulang barang kosong di Rak barang.    “Hmm …, maaf, shampo ini bisa untuk Pria ngga?”     “Ah, bisa-bisa, tapi saya lebih merekomendasikan shampoo yang ada di sebelah sana. Ah, coba tanya teman saya yang ada disana ya, terima kasih,”     “M
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

268: Pria aneh!

“Yah sudah, Tuan, minuman di mesin pendingin ini berkisar Lima sampai Dua puluh Dollar saja kok. Pilih saja minuman yang anda ingingkan, nanti akan saya periksa di meja Kasir ya,” lanjut Fanny.     “Baik, terima kasih banyak ya,”     “I-iya, Tuan ….”Sejak awal, Pria itu sudah berdiri di depan mesin pendingin minuman sampai para Pengunjung sudah tidak ada di toko hanya karena daftar harga di setiap minuman tidak ada. Orang dengan setelan Jas mahal mana yang melakukan hal yang sangat aneh seperti itu. Begitulah pikir Fanny sambil berjalan ke meja Kasir.    “Eh, gimana, Fann?” tanya Chelsea dengan nada bicara sedikit berbisik.     “Alasan dia berdiri disitu sejak dari tadi karena daftar harga minuman di mesin pendingin itu nggak ada. Aneh banget ‘kan!?” kata Fanny, berbisik.     “Lah!? Aneh bang
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

269: Rochefeller, ya?

“Setelah ini kamu kemana, Ngel?” “Shruppp … ck! Ah … hmm, belum tahu. Sepertinya aku masih ingin berkeliling,” “Hmm, kita jalan yuk?”Pukul dua siang. Angel dan Michael telah menyelesaikan makan siang mereka. Seorang Pelayan Cafe menghampiri mereka, mengangkat piring bekas makan Angel dan Michale, lalu membersihkannya sedikit, lalu pergi. “Jalan? Kemana?” tanya Angel sambil menikmati minumannya. “Kemana ya? Hmm, kamu mau kemana? Mungkin ada tempat yang ingin kamu datangi?” tanya balik Michael. “Hmm …, nanti saja deh. Aku lagi males keluar dan … hmm, bukan males sih, lebih pengin sendiri dulu,” kata Angel. “Oh, begitu … yah sudah kalau begitu. Hmm, ah, kamu mau pesan makanan lagi, nggak? Kalau mau, biar saya yang akan memesannya,” kata Michael. “Shruppp ….” Angel diam sejenak sembari menikmati segelas minumannya. “Nggak deh, perutku sudah kenyang,” kata Angel.Michael mengangguk pelan, mengiyakan perkataan Angel. Setelah itu, suasana menjadi hening d
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

270: Kak Alan!?

Mendengar perkataan Joe, Tuan Faena dan Nyonya Faena seketika terkejut setengah mati. Diam – diam, sebenarnya mereka memiliki rencana untuk mencari seseorang yang mereka bicarakan itu. Mereka berniat untuk mengajaknya bekerja sama. “Bahkan, bukan hanya mengenalnya, tapi sangat – sangat mengenalnya, hehe …,” lanjut Joe sambil tertawa sinis menatap Tuan Faena. “S – serius kamu!?” tanya Tuan Faena panik. “Ya, saya serius. Kalau mau, saya bisa saja langsung mengajaknya bekerja sama untuk berbisnis … eh, bukannya sudah ya? Hmm …,” kata Joe, sambil tersenyum dan mengelus-elus dagunya. “A-apa!?” ‘Gila! Secepat ini!? Aku sudah bersusah payah mencarinya dan sampai sekarang, masih belum menemukannya, tapi … dia sudah berhasil mengajaknya bekerja sama!?’ “Siapa orang itu!? Dimana dia?” tanya Tuan Faena, bersemangat. “Hmm? Kalau pun saya beritahu, Anak itu mungkin tidak ingin bertemu dengan anda, apalagi sampai bekerja sama, hahaha. Anda tahu keluarga Rochefeller,
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more
PREV
1
...
252627282930
DMCA.com Protection Status