Home / Pernikahan / Ketulusan Cinta Rania / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Ketulusan Cinta Rania: Chapter 71 - Chapter 80

87 Chapters

KELUAR DARI RUMAH SAKIT

Suara burung-burung kecil bernyanyi bersahutan sambil terbang dari satu dahan pohon ke arah dahan pohon yang lain terdengar sangat jelas. Sinar cahaya matahari pagi yang masih sangat terasa hangat bagi tubuh yang berjemur di bawahnya, kini mulai masuk menusuk melalui celah-celah jendela kamar rumah sakit dan memberikan efek udara yang agak sedikit panas kepada para penghuni di dalamnya. Udara sejuk sang pagi hari juga saling beradu dan saling berlomba untuk menyentuh pori-pori para insan yang masih tertidur dengan sangat lelapnya. Agar para manusia malas itu bisa merasakan dingin dan pada akhirnya mau membuka matanya karena hari sudah siang.Beberapa orang yang sedang berada di rumah sakit sudah  mulai beraktifitas seperti biasa. Para pasien sudah mulai terbangun sedangkan para saudara yang bertugas menunggu ada yang sudah berjalan-jalan ke luar rumah sakit hanya untuk mencari sarapan pagi untuk mengisi perut mereka yang sudah mulai keroncongan.Berbeda dengan kes
Read more

APA MAUMU AYAH

Sebuah kotak besi meluncur dari lantai paling atas rumah sakit menuju ke lantai bawah atau lantai utama rumah sakit mengantarkan tiga manusia yang sedang dipenuhi dengan rasa bahagia di hati mereka masing-masing. Berdiri di bagian depan sepasang suami istri, Rania dan juga Dimas. Dengan tangan Dimas yang masih bergelayut manja melingkar di bahu sang istri. Begitu juga Rania yang terus berusaha berdiri dengan tegak dan tangan yang melingkar di pinggang sang suami berusaha agar dirinya bisa menjadi penopang bagi laki-laki itu. Sedangkan di posisi belakang, bak patung yang diabaikan, Pingkan hanya berdiri sendiri menatap kemesraan kedua kakaknya itu dengan tangan yang memeluk tas sang kakak. Mengeluh? Tidak! Justru Pingkan sangat senang jika melihat sang kakak bahagia. Dia akan selalu melakukan apapun demi untuk kebahagiaan sang kakak. Bahkan gadis ini siap untuk berdiri paling depan untuk melawan siapa saja yang menginginkan penderitaan bagi sang kakak.“Kakak benar-benar
Read more

DIUSIR DARI RUMAH

Tangan Dimas mengepal dengan sangat kuat. Laki-laki ini benar-benar sangat emosi saat mendengar sang ayah berkata menghina sang istri tercinta. Dimas tahu kalau yang mengatakan hal itu adalah ayah kandungnya sendiri akan tetapi dia juga tahu jika seseorang yang sedang laki-laki tua itu hina adalah istrinya sendiri. Dimas tidak bisa menerima hal itu. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah suka mendengar siapapun juga menghina istri yang selalu dia cintai itu, walaupun itu adalah sang ayah kandungnya sendiri yang bicara.“Sudah cukup Ayah. Jangan berkata apa-apa lagi. Apalagi menghina istriku yang sangat aku cintai. Jangan sampai aku sebagai anak sulungmu lepas kendali dan membunuhmu saat ini juga jika ayah berani menghina Rania lagi. Sekarang katakan apa maumu ayah?” ucap Dimas pelan dan menggeram. Namun dengan tatapan yang menunduk. Kedua matanya sudah merah karena menahan amarah yang begitu bergejolak di dalam hatinya. Ayah Deni pun tersenyum.“Mudah
Read more

RUMAH BARU

Siang itu juga, Dimas, Rania dan juga Rizky mulai melangkahkan kaki mereka menuju suatu tempat yang entahlah belum ada di dalam pikiran mereka sama sekali. Yang jelas untuk saat ini hanya satu yang ada di dalam pikiran Dimas yaitu mencari tempat untuk mereka tinggal untuk sementara waktu sesuai dengan bajet keuangan yang dia milikki. Memang sebenarnya untuk ukuran uang di saku laki-laki itu saat ini masih bisa untuk menyewa satu buah kamar hotel untuk mereka tidur akan tetapi laki-laki ini pun berpikir bahwa kini dia harus memikirkan jangka panjang. Dia harus bisa mengatur uang yang tidak seberapa itu untuk kebutuhan sehari-hari mereka juga sebelum dirinya mendapatkan pekerjaan.Awalnya Pingkan pun berniat akan membantu sang kakak, akan tetapi baik Dimas maupun Rania menolaknya. Mereka tidak mau menjadi beban sang adik. Lagi pula adik perempuannya itu juga belum bekerja dan gadis itu lebih membutuhkannya untuk bekal hidup setelah kembali lagi ke luar kota besok. Tadinya juga
Read more

BERCINTA

Hari itu juga tanpa menunggu waktu lama Dimas dan juga Rania langsung berkerja sama membereskan rumah sewaan tersebut. Menurut sang pemilik rumah katanya rumah itu belum terlalu lama kosong akan tetapi pada kenyataannya banyak debu dan juga sarang laba-laba dimana-mana. Membuat pasangan suami dan istri ini harus bekerja keras untuk membuat semuanya menjadi bersih kembali.Akan tetapi walaupun demikian baik Dimas maupun Rania tidak ada yang mengeluh. Mereka benar-benar menikmati momen kebersaamaan ini. Bahkan di sela-sela membereskan semuanya, terkadang Rania selalu jahil kepada sang suami dengan mencoreng pipi laki-laki itu dengan debu yang ada di tanganya. Awalnya mereka bedua membereskan kamarnya terlebih dahulu agar mereka punya tempat untuk menyimpan sang anak Rizky agar tidak terkena debu. Baru setelah itu mereka berdua membereskan semuanya.Rumah itu terdiri dari satu ruang tamu, satu kamar mandi dan dua kamar tidur. Sedangkan fasilitas yang didapatkan bagi si pe
Read more

SARAPAN BERSAMA

Udara pagi yang masih segar karena masih bersih dan belum bercampur dengan banyak polusi udara mulai tercium masuk ke dalam rongga hidung seorang laki-laki yang masih terbaring dengan sangat lelapdi atas tempat tidur. Posisi tidurnya tengkurap dengan badan yang tertutup selimut sampai ke punggung. Terlihat laki-lakii ini tidur dengan tidak memakai baju saja, walaupun sebenarnya bagian bawah yang tertutup dengan selimut itu pun nyatanya tak terbalut sehelai benang pun. Semalam menjadi malam yang sangat indah dan juga melelahkan bagi laki-laki itu. Malam yang sangat indah karena pada akhirnya dirinya bisa bersatu sepenuhnya dengan sang istri. Malam pertama yang seharusnya dia dapatkan setelah mereka menikah dulu, namun pada kenyataannya terlalu banyak ujian dan cobaan yang membuat dirinya akhirnya mendapatkan malam yang sangat spesial itu malam tadi. Sebuah surga dunia yang begitu memabukkan membuat laki-laki ini begitu menikmatinya hingga tanpa terasa laki-laki ini pun terus bercumbu
Read more

JALAN-JALAN BERSAMA PINGKAN

TOK..TOK..TOK..Terdengar suara pintu rumah di ketuk. Rania yang saat itu sedang bermain dengan sang anak Rizky di dalam kamar langsung menggendong anak laki-laki itu dan membawanya berjalan ke arah pintu untuk mengetahui siapa yang sudah datang bertamu di siang hari ini. Sungguh aneh memang jika di hari pertama mereka tinggal di rumah baru, sudah ada yang datang bertamu. Apalagi jika yang datang itu sanak saudara, hmm sepertinya tidak mungkin. Rania pun berpikir mungkin salah satu tetangganya yang sudah datang berkunjung dan ingin bersilaturahmi saling mengenal satu sama lain.“Iya sebentar,” teriak wanita itu dari dalam rumah karena seseorang yang datang itu tak henti-hentinya mengetuk pintu.Saat istri dari Dimas itu membukakan pintu, hatinya sangat terkejut saat melihat siapa yang  datang.“Pingkan...” ucap Rania sambil tersenyum. Wanita ini sangat terkejut dengan kedatangan sang adik iparnya yang bawel tapi baik hati itu
Read more

BERTEMU ANGELA

Pingkan, Rania dan juga sang anak balita Rizky sangat menikmati jamuan hidangan yang sudah dipesan oleh gadis bawel itu. Pingkan sangat bahagia bisa menyuapi sang keponakan tampannya itu yang makan dengan begitu lahap. Dia sama sekali tidak peduli dengan tatapan para pemuda yang ada di sana yang menatap ke arah dirinya dengan tatapan yang sangat aneh. Iya, mungkin mereka berpikir jika sangat lucu ketika di depan mereka ada seorang wanita cantik, seksi, dan kaya raya, terlihat dari cara berpakaiannya, yang mau rela menggendong seorang anak kecil yang masih balita dan menyuapinya. Apalagi melihat pakaian Rizky dan juga Rania yang tampak sangat sederhana sekali. Akan tetapi Pingkan tak malu melakukan hal itu. Selama apa yang dia lakukan tidak merugikan orang lain dan selama dirinya tidak meminta makan kepada orang-orang itu lalu untuk apa dia harus memperdulikan omongan orang-orang tersebut.Rania yang sebenarna di sini yang merasa tak enak hati. Pasalnya tangan sang anak sangat
Read more

MASA LALU PINGKAN

“Dan satu hal lagi. Bukankah Dimas menikah belum lama ini. Kalau tidak salah belum genap satu tahun lalu bagaimana mungkin dia memiliki anak berusia sekitar dua tahun? Apa kakak iparmu itu sudah menyerahkan semuanya kepada Dimas dari sebelum mereka menikah? Ohh, tidak. Jika seperti itu kejadiannya seharusnya anak itu masih berada di dalam kandungannya. Hmm, hanya satu yang sepertinya memang terjadi. Kakak iparmu itu berzinah dengan laki-laki lain sampai dia memiliki seorang anak. Dan karena membutuhkan banyak biaya maka wanita ini menggoda calon suamiku Dimas. Hmm.. tepat sekali. Iya, kakakmu Dimas, atau calon suamiku sudah terjebak leh wanita jalang seperti dia!” teriak Angela sambil menunjuk ke arah Rania.BUGH...Mendengar wanita gila itu terus menghina sang kakak ipar yang sangat dia sayangi dan juga dia hormati itu, benar-benar membuat Pingkan tak bisa menahan emosinya lagi. Sebuah gerakan cepat pun dilakukan oleh gadis muda itu. Saking cepatnya bahkan
Read more

SABAR DAN YAKIN

Mengapa terkadang ada beberapa orang tua yang selalu membeda-bedakan jenis kelamin anaknya sendiri. Kenapa terkadang mereka lebih menyukai anak laki-laki daripada anak perempuan. Mereka selalu berpikir jika anak laki-laki bisa menjadi penerus keluarga. Lalu apa anak perempuan tidak bisa dijadikan sebagai lambang kebanggaan dari sebuah keluarga?Di dalam sela waktu dirinya bercerita kepada sang kakak ipar, dengan tanpa disengaja Pingkan pun meneteskan air matanya. Sebenarnya di dalam hatinya yang paling dalam, dia selalu merasa iri melihat sang kakak Dimas yang selalu mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya terutama sang ayah. Sedangkan dirinya hanya untuk meminta ditemani saja, mereka selalu menolak. Terkadang Pingkan juga selalu berpikir apa mungkin dirinya bukan anak kandung dari kedua orang tuanya?Mendengar semua perjuangan adik iparnya itu selama ini, membuat Rania pun ikut sedih. Dulu awalnya dia juga sering merasa sedih dan sangat kecewa kepada kedua
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status