Share

APA MAUMU AYAH

Penulis: Sari N
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sebuah kotak besi meluncur dari lantai paling atas rumah sakit menuju ke lantai bawah atau lantai utama rumah sakit mengantarkan tiga manusia yang sedang dipenuhi dengan rasa bahagia di hati mereka masing-masing. Berdiri di bagian depan sepasang suami istri, Rania dan juga Dimas. Dengan tangan Dimas yang masih bergelayut manja melingkar di bahu sang istri. Begitu juga Rania yang terus berusaha berdiri dengan tegak dan tangan yang melingkar di pinggang sang suami berusaha agar dirinya bisa menjadi penopang bagi laki-laki itu. Sedangkan di posisi belakang, bak patung yang diabaikan, Pingkan hanya berdiri sendiri menatap kemesraan kedua kakaknya itu dengan tangan yang memeluk tas sang kakak. Mengeluh? Tidak! Justru Pingkan sangat senang jika melihat sang kakak bahagia. Dia akan selalu melakukan apapun demi untuk kebahagiaan sang kakak. Bahkan gadis ini siap untuk berdiri paling depan untuk melawan siapa saja yang menginginkan penderitaan bagi sang kakak.

“Kakak benar-benar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketulusan Cinta Rania   DIUSIR DARI RUMAH

    Tangan Dimas mengepal dengan sangat kuat. Laki-laki ini benar-benar sangat emosi saat mendengar sang ayah berkata menghina sang istri tercinta. Dimas tahu kalau yang mengatakan hal itu adalah ayah kandungnya sendiri akan tetapi dia juga tahu jika seseorang yang sedang laki-laki tua itu hina adalah istrinya sendiri. Dimas tidak bisa menerima hal itu. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah suka mendengar siapapun juga menghina istri yang selalu dia cintai itu, walaupun itu adalah sang ayah kandungnya sendiri yang bicara.“Sudah cukup Ayah. Jangan berkata apa-apa lagi. Apalagi menghina istriku yang sangat aku cintai. Jangan sampai aku sebagai anak sulungmu lepas kendali dan membunuhmu saat ini juga jika ayah berani menghina Rania lagi. Sekarang katakan apa maumu ayah?” ucap Dimas pelan dan menggeram. Namun dengan tatapan yang menunduk. Kedua matanya sudah merah karena menahan amarah yang begitu bergejolak di dalam hatinya. Ayah Deni pun tersenyum.“Mudah

  • Ketulusan Cinta Rania   RUMAH BARU

    Siang itu juga, Dimas, Rania dan juga Rizky mulai melangkahkan kaki mereka menuju suatu tempat yang entahlah belum ada di dalam pikiran mereka sama sekali. Yang jelas untuk saat ini hanya satu yang ada di dalam pikiran Dimas yaitu mencari tempat untuk mereka tinggal untuk sementara waktu sesuai dengan bajet keuangan yang dia milikki. Memang sebenarnya untuk ukuran uang di saku laki-laki itu saat ini masih bisa untuk menyewa satu buah kamar hotel untuk mereka tidur akan tetapi laki-laki ini pun berpikir bahwa kini dia harus memikirkan jangka panjang. Dia harus bisa mengatur uang yang tidak seberapa itu untuk kebutuhan sehari-hari mereka juga sebelum dirinya mendapatkan pekerjaan.Awalnya Pingkan pun berniat akan membantu sang kakak, akan tetapi baik Dimas maupun Rania menolaknya. Mereka tidak mau menjadi beban sang adik. Lagi pula adik perempuannya itu juga belum bekerja dan gadis itu lebih membutuhkannya untuk bekal hidup setelah kembali lagi ke luar kota besok. Tadinya juga

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCINTA

    Hari itu juga tanpa menunggu waktu lama Dimas dan juga Rania langsung berkerja sama membereskan rumah sewaan tersebut. Menurut sang pemilik rumah katanya rumah itu belum terlalu lama kosong akan tetapi pada kenyataannya banyak debu dan juga sarang laba-laba dimana-mana. Membuat pasangan suami dan istri ini harus bekerja keras untuk membuat semuanya menjadi bersih kembali.Akan tetapi walaupun demikian baik Dimas maupun Rania tidak ada yang mengeluh. Mereka benar-benar menikmati momen kebersaamaan ini. Bahkan di sela-sela membereskan semuanya, terkadang Rania selalu jahil kepada sang suami dengan mencoreng pipi laki-laki itu dengan debu yang ada di tanganya. Awalnya mereka bedua membereskan kamarnya terlebih dahulu agar mereka punya tempat untuk menyimpan sang anak Rizky agar tidak terkena debu. Baru setelah itu mereka berdua membereskan semuanya.Rumah itu terdiri dari satu ruang tamu, satu kamar mandi dan dua kamar tidur. Sedangkan fasilitas yang didapatkan bagi si pe

  • Ketulusan Cinta Rania   SARAPAN BERSAMA

    Udara pagi yang masih segar karena masih bersih dan belum bercampur dengan banyak polusi udara mulai tercium masuk ke dalam rongga hidung seorang laki-laki yang masih terbaring dengan sangat lelapdi atas tempat tidur. Posisi tidurnya tengkurap dengan badan yang tertutup selimut sampai ke punggung. Terlihat laki-lakii ini tidur dengan tidak memakai baju saja, walaupun sebenarnya bagian bawah yang tertutup dengan selimut itu pun nyatanya tak terbalut sehelai benang pun. Semalam menjadi malam yang sangat indah dan juga melelahkan bagi laki-laki itu. Malam yang sangat indah karena pada akhirnya dirinya bisa bersatu sepenuhnya dengan sang istri. Malam pertama yang seharusnya dia dapatkan setelah mereka menikah dulu, namun pada kenyataannya terlalu banyak ujian dan cobaan yang membuat dirinya akhirnya mendapatkan malam yang sangat spesial itu malam tadi. Sebuah surga dunia yang begitu memabukkan membuat laki-laki ini begitu menikmatinya hingga tanpa terasa laki-laki ini pun terus bercumbu

  • Ketulusan Cinta Rania   JALAN-JALAN BERSAMA PINGKAN

    TOK..TOK..TOK..Terdengar suara pintu rumah di ketuk. Rania yang saat itu sedang bermain dengan sang anak Rizky di dalam kamar langsung menggendong anak laki-laki itu dan membawanya berjalan ke arah pintu untuk mengetahui siapa yang sudah datang bertamu di siang hari ini. Sungguh aneh memang jika di hari pertama mereka tinggal di rumah baru, sudah ada yang datang bertamu. Apalagi jika yang datang itu sanak saudara, hmm sepertinya tidak mungkin. Rania pun berpikir mungkin salah satu tetangganya yang sudah datang berkunjung dan ingin bersilaturahmi saling mengenal satu sama lain.“Iya sebentar,” teriak wanita itu dari dalam rumah karena seseorang yang datang itu tak henti-hentinya mengetuk pintu.Saat istri dari Dimas itu membukakan pintu, hatinya sangat terkejut saat melihat siapa yang datang.“Pingkan...” ucap Rania sambil tersenyum. Wanita ini sangat terkejut dengan kedatangan sang adik iparnya yang bawel tapi baik hati itu

  • Ketulusan Cinta Rania   BERTEMU ANGELA

    Pingkan, Rania dan juga sang anak balita Rizky sangat menikmati jamuan hidangan yang sudah dipesan oleh gadis bawel itu. Pingkan sangat bahagia bisa menyuapi sang keponakan tampannya itu yang makan dengan begitu lahap. Dia sama sekali tidak peduli dengan tatapan para pemuda yang ada di sana yang menatap ke arah dirinya dengan tatapan yang sangat aneh. Iya, mungkin mereka berpikir jika sangat lucu ketika di depan mereka ada seorang wanita cantik, seksi, dan kaya raya, terlihat dari cara berpakaiannya, yang mau rela menggendong seorang anak kecil yang masih balita dan menyuapinya. Apalagi melihat pakaian Rizky dan juga Rania yang tampak sangat sederhana sekali. Akan tetapi Pingkan tak malu melakukan hal itu. Selama apa yang dia lakukan tidak merugikan orang lain dan selama dirinya tidak meminta makan kepada orang-orang itu lalu untuk apa dia harus memperdulikan omongan orang-orang tersebut.Rania yang sebenarna di sini yang merasa tak enak hati. Pasalnya tangan sang anak sangat

  • Ketulusan Cinta Rania   MASA LALU PINGKAN

    “Dan satu hal lagi. Bukankah Dimas menikah belum lama ini. Kalau tidak salah belum genap satu tahun lalu bagaimana mungkin dia memiliki anak berusia sekitar dua tahun? Apa kakak iparmu itu sudah menyerahkan semuanya kepada Dimas dari sebelum mereka menikah? Ohh, tidak. Jika seperti itu kejadiannya seharusnya anak itu masih berada di dalam kandungannya. Hmm, hanya satu yang sepertinya memang terjadi. Kakak iparmu itu berzinah dengan laki-laki lain sampai dia memiliki seorang anak. Dan karena membutuhkan banyak biaya maka wanita ini menggoda calon suamiku Dimas. Hmm.. tepat sekali. Iya, kakakmu Dimas, atau calon suamiku sudah terjebak leh wanita jalang seperti dia!” teriak Angela sambil menunjuk ke arah Rania.BUGH...Mendengar wanita gila itu terus menghina sang kakak ipar yang sangat dia sayangi dan juga dia hormati itu, benar-benar membuat Pingkan tak bisa menahan emosinya lagi. Sebuah gerakan cepat pun dilakukan oleh gadis muda itu. Saking cepatnya bahkan

  • Ketulusan Cinta Rania   SABAR DAN YAKIN

    Mengapa terkadang ada beberapa orang tua yang selalu membeda-bedakan jenis kelamin anaknya sendiri. Kenapa terkadang mereka lebih menyukai anak laki-laki daripada anak perempuan. Mereka selalu berpikir jika anak laki-laki bisa menjadi penerus keluarga. Lalu apa anak perempuan tidak bisa dijadikan sebagai lambang kebanggaan dari sebuah keluarga?Di dalam sela waktu dirinya bercerita kepada sang kakak ipar, dengan tanpa disengaja Pingkan pun meneteskan air matanya. Sebenarnya di dalam hatinya yang paling dalam, dia selalu merasa iri melihat sang kakak Dimas yang selalu mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya terutama sang ayah. Sedangkan dirinya hanya untuk meminta ditemani saja, mereka selalu menolak. Terkadang Pingkan juga selalu berpikir apa mungkin dirinya bukan anak kandung dari kedua orang tuanya?Mendengar semua perjuangan adik iparnya itu selama ini, membuat Rania pun ikut sedih. Dulu awalnya dia juga sering merasa sedih dan sangat kecewa kepada kedua

Bab terbaru

  • Ketulusan Cinta Rania   KALUNG SH

    "Apa yang sedang kamu lakukan, sayang?" suara Dimas menginterupsi. Rania yang sedang mencari kalung tersebut langsung menoleh ke arah sang suami.Melihat raut panik di wajah sang istri, Dimas pun turun dari tempat tidurnya. Dia berjalan mendekati Rania lalu duduk di lantai di samping wanita itu."Ada apa sayang? Apa yang sedang kamu cari? Ini sudah malam loh," tanya Dimas dengan tangan yang membelai rambut sang istri."Aku… aku sedang mencari kalung, Kak," ucap Rania.Awalnya Rania memang berniat akan menghadapi segalanya sendiri tanpa harus melibatkan Dimas. Akan tetapi lambat laun dia juga berpikir bahwa apa yang dia lakukan ini tidak baik. Bagaimanapun juga Dimas adalah suaminya sekarang. Apapun yang terjadi kepadanya, sudah menjadi tanggung jawab Dimas. Lagipula Rania sendiri tak yakin apa dirinya sanggup untuk menghadapi kenyataan ini sendiri atau tidak. Oleh karena itu dia pun memutuskan untuk menceritakan semuanya saja kepada sang suami."Kalung? Kalung yang mana?" tanya Dimas m

  • Ketulusan Cinta Rania   GELISAH

    "Nona, kita sudah sampai,” ucap Alman yang berhasil menyadarkan lamunan wanita itu. Pandangan Rania pun melihat ke arah luar. Ternyata benar, mereka telah sampai di tempat semula laki-laki itu menjemput Rania.Dengan sigap Alman langsung turun dari mobil tersebut dan membukakan pintu untuk nona besarnya itu. Perlahan Rania turun dan mulai melangkahkan kakinya untuk pulang menuju ke rumah kontrakanya.“Nona, tunggu sebentar!” ucap Alman dan berhasil membuat langkah Rania yang sudah beberapa meter menjauh darinya itu terhenti. Wanita itu pun kembali menoleh ke arah belakang.“Iya Tuan.,” ucap Rania.Alman langsung melangkahkan kakinya ke arah belakang mobil. Kedua tangannya membuka bagasi belakang mobil tersebut dan mulai mengeluarkan beberapa keresek besar berwarna putih. Laki-laki itu pun berjalan mendekati Rania dan memberikan semua bungkusan itu kepadanya.“Apa ini Tuan?” tanya Rania mengernyit keheranan.“Maaf nona. Tadi pagi

  • Ketulusan Cinta Rania   TIDAK MEMAKSA

    “Sebuah panti asuhan di sebuah kota kecil bernama Panti Asuhan Generasi Mandiri.”DEG...Panti Asuhan Generasi Mandiri? Bukankah itu adalah nama Panti Asuhan milik Umi Nayla dan Abi Agung. Tapi apa iya panti asuhan yang itu? Tidak! Nama Panti Asuhan Generasi Mandiri tidak hanya satu di kota ini kan? Pasti ada banyak panti asuhan yang memiliki nama yang sama. Pikiran Rania mulai dipenuhi dengan pertayaan-pertanyaan yang membuat kepalanya sedikit pusing.“Panti Asuhan Generasi Mandiri?” Rania yang sejak tadi hanya diam dan mendengarkan saja akhirnya mengeluarkan suara kecilnya. Kepala sang Kakek yang sejak tadi menunduk berubah terangkat ke atas dan menatap wajah Rania dengan sedikit tersenyum. Sang kakek pun kembali melanjutkan ceritanya.“Iya, Panti Asuhan Generasi Mandiri, milik Nyonya Nayla dan Tuan Agung,” tegas sang Kakek. Rania kembali terdiam di dalam kemelut hatinya sendiri.“Kakek tahu kalau kamu pasti berpikir kalau di negara ini atau bahkan mungkin di kota ini ada banyak se

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCERITA MASA LALU 2

    “Nak, nama Kakek adalah Imam Sahara. Kamu bisa memanggil kakek dengan sebuatan Kakek Imam. Kakek adalah pemilik dari perusahaan besar di beberapa kota di negara ini juga di luar negeri, Perusahaan Sahara. Apa kamu pernah mendengarnya?” tanya sang Kakek sambil membalikkan badannya kembali menghadap Rania. Wanita itu menggelengkan kepalanya dan membuat sang Kakek tersenyum.Sang Kakek mengerti jika wanita di depannya itu belum pernah mendengarnya, karena selama ini Rania tinggal di sebuah kota terpencil dan selama kehidupannya dia tidak pernah berurusan dengan urusan bisnis. Sang Kakek pun kembali menjelaskan jika perusahaan Sahara adalah salah satu perusahaan raksasa yang ada di dalam negeri ini. Bahkan bisa dikatakan perusahaan nomor satu yang ada di negara ini.Walaupun Perusahaan Sahara adalah perusahaan ternama akan tetapi sang Kakek tidak pernah mengizinkan siapapun untuk meliput anggota keluarganya. Baginya apapun yang terjadi di dalam keluarganya adal

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCERITA MASA LALU

    "Aku harus secepatnya pergi dari sini. Iya, aku harus secepatnya pergi dari tempat ini. Harus! Sebelum laki-laki itu datang dan berbuat yang tidak-tidak kepadaku," gumam Rania.Dengan cepat Rania bergerak menuju ke arah pintu. Namun sial saat tinggal beberapa langkah lagi menuju ke arah pintu, kedua mata Rania melihat gagang pintu yang bergerak dan sesaat kemudian pintu itu pun terbuka.Seorang laki-laki yang usianya sudah tidak muda lagi tampak sedang berdiri di depan pintu. Walaupun usianya sudah tua akan tetapi perawakannya masih tegap. Dengan berbalut kemeja putih dan jas hitam yang sangat bagus, laki-laki itu sungguh menunjukkan kalau dirinya memang bukan orang sembarang."Siapa laki-laki ini? Apa dia akan berbuat jahat kepadaku? Atau jangan-jangan dia adalah orang jahat yang suka menculik dan menjual wanita dan anak kecil untuk dijual ke luar negeri?" pikir Rania.Di dalam otak Rania terus berp

  • Ketulusan Cinta Rania   HOTEL MEWAH

    Setelah lama melaju, mobil itu pun berhenti di sebuah pelataran hotel mewah. Lamunan Rania kembali tersadar dan rasa takut itu pun kembali datang ke dalam tubuhnya saat dirinya melihat kalau mereka telah sampai di sebuah hotel. Sebenarnya siapa dia yang ingin bertemu dengan Rania? Dan kenapa harus di hotel?"Mari silahkan nona!" Ucapan Alman yang menyuruhnya untuk turun dari mobil berhasil membuat Rania membuyarkan lamunannya."I.. Iya.." Jawab Rania gugup.Dengan tangan yang masih menggendong sang anak Rizky, Rania pun perlahan turun dari mobil. Kedua bola matanya menatap sebuah gedung hotel yang begitu besar. Jujur saja ini adalah kali pertama dirinya menginjakkan kaki di tempat ini bahkan ini adalah kali pertamanya juga dia melihat tempat ini. Selama ini

  • Ketulusan Cinta Rania   MENJEMPUT RANIA

    Pagi itu, pagi-pagi sekali Dimas sudah pergi untuk kembali mencari sebuah pekerjaan. Semalam mungkin karena dirinya sangat lelah, laki-laki itu pun tidur dengan sangat nyenyaknya. Tanpa melakukan apapun bersama sang istri walaupun sebenarnya sebelumnya Dimas sempat menginginkannya. Akan tetapi rasa lelah dan juga kantuk ternyata bisa mengalahkan semuanya. Sepasang suami istri ini pun hanya bisa tidur sambil berpelukan saja.Di dalam setiap langkah yang diambil oleh sang suami dalam mengais rezeki dari Allah selalu ditemani oleh doa-doa dari sang istri. Rania selalu mendoakan suaminya ini yang terbaik. Dia tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada Dimas karena dia menyerahkan segala keputusannya hanya kepada Allah SWT saja. Karena hanya Dia yang paling tahu apa yang terbaik bagi setiap hambanya.Pagi itu setelah suaminya

  • Ketulusan Cinta Rania   SABAR DAN YAKIN

    Mengapa terkadang ada beberapa orang tua yang selalu membeda-bedakan jenis kelamin anaknya sendiri. Kenapa terkadang mereka lebih menyukai anak laki-laki daripada anak perempuan. Mereka selalu berpikir jika anak laki-laki bisa menjadi penerus keluarga. Lalu apa anak perempuan tidak bisa dijadikan sebagai lambang kebanggaan dari sebuah keluarga?Di dalam sela waktu dirinya bercerita kepada sang kakak ipar, dengan tanpa disengaja Pingkan pun meneteskan air matanya. Sebenarnya di dalam hatinya yang paling dalam, dia selalu merasa iri melihat sang kakak Dimas yang selalu mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya terutama sang ayah. Sedangkan dirinya hanya untuk meminta ditemani saja, mereka selalu menolak. Terkadang Pingkan juga selalu berpikir apa mungkin dirinya bukan anak kandung dari kedua orang tuanya?Mendengar semua perjuangan adik iparnya itu selama ini, membuat Rania pun ikut sedih. Dulu awalnya dia juga sering merasa sedih dan sangat kecewa kepada kedua

  • Ketulusan Cinta Rania   MASA LALU PINGKAN

    “Dan satu hal lagi. Bukankah Dimas menikah belum lama ini. Kalau tidak salah belum genap satu tahun lalu bagaimana mungkin dia memiliki anak berusia sekitar dua tahun? Apa kakak iparmu itu sudah menyerahkan semuanya kepada Dimas dari sebelum mereka menikah? Ohh, tidak. Jika seperti itu kejadiannya seharusnya anak itu masih berada di dalam kandungannya. Hmm, hanya satu yang sepertinya memang terjadi. Kakak iparmu itu berzinah dengan laki-laki lain sampai dia memiliki seorang anak. Dan karena membutuhkan banyak biaya maka wanita ini menggoda calon suamiku Dimas. Hmm.. tepat sekali. Iya, kakakmu Dimas, atau calon suamiku sudah terjebak leh wanita jalang seperti dia!” teriak Angela sambil menunjuk ke arah Rania.BUGH...Mendengar wanita gila itu terus menghina sang kakak ipar yang sangat dia sayangi dan juga dia hormati itu, benar-benar membuat Pingkan tak bisa menahan emosinya lagi. Sebuah gerakan cepat pun dilakukan oleh gadis muda itu. Saking cepatnya bahkan

DMCA.com Protection Status