"Kak, aku mohon. Selamatkan Kak Dimas. Aku mohon," pinta Pingkan. Bahkan kini dia menurunkan tubuhnya ke lantai. Berlutut di hadapan sang kakak ipar. "Aku… aku… " Rania masih tampak bingung. Melihat kebingungan dari sang anak, Ibu Tyas pun mendekatinya dan menggenggam erat kedua tangannya. Wanita paruh baya itu mencoba menyalurkan rasa semangat ke dalam hati anak perempuannya itu. "Nak, ikuti kata hatimu, bukan pikiranmu. Jika kamu terlalu banyak berpikir maka kamu akan kembali dikalahkah oleh waktu. Jangan sampai langkah yang kamu ambil itu menjadi terlambat, Nak!" ucap Ibu Tyas. Rania pun teringat dengan masa lalunya. Ketika dirinya berhasil dikalahkan oleh sang waktu akhirnya dirin
Terakhir Diperbarui : 2021-12-06 Baca selengkapnya