Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1721 - Chapter 1730

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1721 - Chapter 1730

1822 Chapters

82. Bagian 5

“Ini peta menuju Pulau Bangkai, gusti prabu” ucap senopati yang satunya lagi seraya menyerahkan sebuah gulungan kulit kambing yang berisi peta yang kini dibuka oleh Bintang dan menatap peta ditangannya. “Hhmm.. tidak jauh, tapi tidak juga dekat” batin Bintang lagi melihat peta tersebut. “Baiklah datuk, senopati, kami berangkat” ucap Bintang lagi. “Hati-hati gusti prabu” ucap Datuk Rajo Bijayo lagi. Bintang tampak hanya mengangguk, lalu naik ke kapal bersama Cakra dan Buana yang terlihat begitu gembira naik ke kapal tersebut. Dengan diiringi tatapan Datuk Rajo Bijayo, kapal Bintang mulai berjalan jauh ketengah lautan.   -o0o-   MALAM semakin larut, ditambah lagi gumpalan awan hitam bergerombol menutupi langit hingga menutupi sang bulan dan Bintang-bintang yang satupun tak terlihat malam itu. Dua sosok tampak berjalan mengendap-ngendap malam itu, seakan-akan tak ingin diketahui oleh orang-orang
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 6

Malam akhirnya tiba, Putri Aurelie dan Rajo Mudo Basa akhirnya memutuskan untuk menginap dihutan malam itu, setelah mendapatkan sebuah tempat yang cukup tersembunyi, keduanya bermalam. Suasana malam yang dingin, membuat perut dengan cepat keroncongan, dan ini pula yang terjadi pada Putri Aurelie dan Rajo Mudo Basa. Keduanya menyesal karena pergi tidak membawa bekal. “Adiak tunggu disini, jangan kemana-mana, uda mau mencari makan malam untuk kita” ucap Rajo Mudo Basa lagi. “Jangan lama-lama uda, Aurelie takut” ucap Putri Aurelie lagi. Rajo Mudo Basa mengangguk cepat dan segera berkelebat pergi dari tempat itu. Meninggalkan Putri Aurelie yang memang takut karena tak terbiasa bermalam di hutan. Sesekali Putri Aurelie terlihat memainkan api unggun kecil yang ada dihadapannya, sengaja membuat api unggun kecil untuk tidak memancing perhatian. Cukup lama juga Rajo Mudo Basa pergi, dan belum kembali, ini membuat Putri Aurelie gelisah sendiri d
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 7

Lalu terlihat ke-6 lelaki ini menatap kearah Putri Aurelie dengan tatapan penuh nafsu. “Lepaskan aku! kalian akan dibunuh kalau kekasihku tau hal ini” ucap Putri Aurelie lagi berteriak dengan keras. “Kekasihmu kau bilang. Ha ha ha...! kekasihmu sudah ditangkap dan dibawa oleh teman-teman kami ke tuan Iblis Bangkai. Nyawanya paling bertahan sampai malam ini” ucap salah seorang lelaki berwajah sangar itu lagi hingga mengejutkan Putri Aurelie sendiri. “Tidak mungkin, uda tak mungkin tertangkap” ucap Putri Aurelie seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Tidak ada yang pernah lolos setelah memasuki Pulau Bangkai ini.” ucap salah seorang lelaki sangar itu lagi. “Dan kau sungguh berani datang kemari. Kau pasti pendekar yang ingin mengikuti sayembara untuk melepaskan Putri Aurellya itukan? kau akan menyesal karena telah berani datang ke Pulau Bangkai ini” ucap lelaki sangar itu lagi, hingga membuat Putri Aurelie semakin pucat pasi.
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 8

Putri Aurelie semakin memejamkan kedua matanya erat-erat, digigitnya bibirnya hingga berdarah, kalau saja Putri Aurelie memiliki keberanian untuk menggigit lidahnya sendiri, mungkin saat ini sudah dilakukannya, tapi apa daya, dia tak memiliki keberanian untuk membunuh dirinya sendiri dengan cara menggigit lidahnya. Suasana tiba-tiba saja hening, Putri Aurelie sendiri merasa heran, karena tak merasakan apapun ditubuhnya, padahal terakhir dilihatnya, lelaki bertampang sangar itu sudah siap menindih tubuhnya, tapi kali ini suasana ditempat itu tiba-tiba saja berubah sunyi, padahal tadi masih dipenuhi dengan gelak tawa. Cukup lama Putri Aurelie membiarkan keadaan hening itu, ditunggu, tetap tak ada yang terjadi, hingga Putri Aurelie terkejut saat merasakan ada sebuah kain yang menutupi tubuhnya, lalu ada tangan yang terasa melepaskan ikatan kedua tangannya. Putri Aurelie dengan cepat membuka kedua matanya. “Kau!” betapa terkejutnya Putri Aurelie saat melihat seor
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 9

“Apa kita tidak membantu mereka, uda gusti?” tanya Putri Aurelie lagi.“Tidak perlu. Kedua senopatiku itu mampu untuk mengalahkan lawan-lawannya” ucap lelaki muda itu tanpa menoleh.“Oh ya putri, jangan panggil hamba dengan panggilan uda, ambo bukan orang Minang” ucap lelaki muda itu seraya menoleh tersenyum, Putri Aurelie ikut tersenyum bahkan hampir saja tertawa karena lucu mendengar ucapan lelaki muda tersebut. Lucunya sampai membuat Putri Aurelie melupakan kejadian tragis yang hampir saja menimpanya, sangking lucunya sampai-sampai Putri Aurelie harus menutup mulutnya dengan tangannya untuk menahan tawanya.Lelaki muda yang tak lain adalah Bintang tampak menoleh sebentar kearah Putri Aurelie yang terlihat menahan tawanya dan ikut tersenyum kearah Putri Aurelie hingga membuat Putri Aurelie menjadi malu sendiri. Lalu keduanya kembali memperhatikan jalannya pertarungan yang terjadi.Kedua senopati yang dimaksud Bintang
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 10

“Putri, menjauhlah sebentar” ucap Bintang lagi. Putri Aurelie yang bingung segera menyingkir dari tempatnya, memberikan tempat untuk Bintang yang terlihat langsung memeriksa keadaan Rajo Mudo Basa. “Apa yang sebenarnya terjadi dengan uda rajo, tuan?” ucap Putri Aurelie terlihat mulai khawatir melihat keadaan Rajo Mudo Basa. “Dia telah terkena racun ganas” ucap Bintang tanpa menoleh. “R-racun ganas” ulang Putri Aurelie lagi. “T-tolong selamatkan dia tuan. Tolong selamatkan” ucap Putri Aurelie lagi terlihat khawatir. “Hamba akan berusaha putri, tenanglah” ucap Bintang lagi mencoba memberikan ketenangan kepada Putri Aurelie. -o0o-   MALAM ITU. Putri Aurelie terlihat gelisah, berjalan kesana kemari diatas kapal dengan sesekali memalingkan pandangannya kearah pintu dalam kapal. Putri Aurelie sudah tidak lagi terlihat mengenakan jubah Bintang sebagai pakaiannya, tadi sudah mengenakan pakaiannya sendiri yang memang ada di
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 11

“Benar kami kembar, aku Cakra dan ini adikku Buana” ucap Cakra memperkenalkan diri mereka berdua.Lalu Cakra kemudian menceritakan alasan gusti prabu Antapura mengirimkan putri-putrinya ke Nagari Batuah untuk menghindari Iblis Bangkai dan Putri Aurelie yang memang baru mengetahui hal itu tentu saja sangat terkejut, karena selama ini dia sangat membenci ayahandanya karena telah mengasingkan dirinya dan kakaknya semenkak dari kecil. Suasana tiba-tiba berubah haru dan hening.“Jadi begitulah putri, mulai sekarang putri janganlah membenci orangtua putri sendiri, karena apapun yang mereka lakukan semuanya untuk kebaikan putri sendiri” ucap Cakra lagi.“Ya, terima kasih Cakra. Sekarang aku mengerti” ucap Putri Aurelie lagi.“Oh ya, siapa nama kakang prabu kalian itu?”“namanya kang Bintang.”“Kang Bintang. Jadi kakang prabu kalian itu telah menjadi seorang pahlawan besar da
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 12

“Putri.. putri!” suara Cakra menyadarkan Putri Aurelie dari keterpanaannya. “Eh.. oh iya..” “Hayo melamunkan apa hayo!” goda Buana. “Ah tidak kok. Tidak melamunkan apa-apa. Oh ya, bukannya tadi baru 9 orang, katanya istri kakang prabu 10 orang” ucap Putri Aurelie lagi. “Istri pertama kakang prabu adalah seorang dewi” ucap Buana pelan hingga membuat wajah Putri Aurelie berubah. “Se..seorang dewi?” ulang Putri Aurelie lagi bingung. “Ya benar, namanya Putri Samudra, pengusa istana dasar samudra” jelas Cakra lagi hingga lagi-lagi membuat wajah Putri Aurelie berubah mendengarnya. “Hebat sekali” ucap Putri Aurelie tanpa sadar. “Apakah mereka bahagia? Apakah mereka rukun?” tanya Putri Aurelie dengan beruntun. “Seperti yang terlihat, semua baik-baik saja. Semua rukun-rukun saja. Istri-istri kakang prabu semuanya bahagia” ucap Buana lagi. Hingga membuat Putri Aurelie mengangguk-angguk. “Oh ya Cakra, bagaimana car
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 13

Putri Aurelie menatap kearah Bintang dengan tatapan kagum dan terima kasih. “Terima kasih kakang prabu” ucap Putri Aurelie lagi kepada Bintang. Bintang sedikit terkejut mendengar Putri Aurelie memanggilnya kakang prabu. “Cakra.. Buana.. Untuk beberapa hari kedepan, aku akan bermeditasi terlebih dulu untuk memulihkan tenaga, keamanan tempat ini kuserahkan kepada kalian” ucap Bintang kepada Cakra dan Buana yang juga ada ditempat itu. “Baik gusti” ucap Cakra dan Buana lagi. -o0o- Beberapa hari berlalu, sementara Bintang masih melakukan meditasi untuk memulihkan tenaganya, sementara itu keadaan Rajo Mudo Basapun sudah mulai pulih. Dan selama Bintang berada dalam masa pemulihan, Putri Aurelie justru terlihat lebih memperhatikan Bintang daripada kekasihnya sendiri, Rajo Mudo Basa. Dari mempersiapkan makan sampai minum, semua kebutuhan Bintang dilayani oleh Putri Aurelie, sampai-sampai Rajo Mudo Basa pernah memprotes melihat perhatian kekasihnya itu
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

82. Bagian 14

MALANG tak dapat ditolak. Untung tak dapat diraih. Malam itu kapal yang ditumpangi oleh Cakra, Buana, Rajo Mudo Basa dan Putri Aurelie tiba-tiba saja mogok ditengah lautan.“Aduh sial, ternyata bahan bakarnya habis” ucap Buana yang sejak tadi memeriksa keadaan kapal tersebut untuk mencari apa yang salah.“Ini gawat, kita sedang berada ditengah lautan” ucap Cakra lagi.Semua terdiam. Hanya Putri Aurelie yang terlihat seperti tengah memikirkan suatu rencana.“Sebaiknya kita beristirahat dulu malam ini, besok kita pikirkan jalan keluarnya” ucap Cakra lagi, dan semua tampak setuju dengan keputusan itu.Malam itu, merekapun beristirahat diatas kapal yang terombang ambing ditengah lautan.Keesokan harinya.“Adiak!” terdengar suara keras Rajo Mudo Basa yang membangunkan Cakra dan Buana.“Adiak Aurelie!” kembali terdengar suara keras Rajo Mudo Basa, kali ini terlihat sosok Raj
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more
PREV
1
...
171172173174175
...
183
DMCA.com Protection Status