Share

82. Bagian 9

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-11 01:32:54

“Apa kita tidak membantu mereka, uda gusti?” tanya Putri Aurelie lagi.

“Tidak perlu. Kedua senopatiku itu mampu untuk mengalahkan lawan-lawannya” ucap lelaki muda itu tanpa menoleh.

“Oh ya putri, jangan panggil hamba dengan panggilan uda, ambo bukan orang Minang” ucap lelaki muda itu seraya menoleh tersenyum, Putri Aurelie ikut tersenyum bahkan hampir saja tertawa karena lucu mendengar ucapan lelaki muda tersebut. Lucunya sampai membuat Putri Aurelie melupakan kejadian tragis yang hampir saja menimpanya, sangking lucunya sampai-sampai Putri Aurelie harus menutup mulutnya dengan tangannya untuk menahan tawanya.

Lelaki muda yang tak lain adalah Bintang tampak menoleh sebentar kearah Putri Aurelie yang terlihat menahan tawanya dan ikut tersenyum kearah Putri Aurelie hingga membuat Putri Aurelie menjadi malu sendiri. Lalu keduanya kembali memperhatikan jalannya pertarungan yang terjadi.

Kedua senopati yang dimaksud Bintang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 10

    “Putri, menjauhlah sebentar” ucap Bintang lagi. Putri Aurelie yang bingung segera menyingkir dari tempatnya, memberikan tempat untuk Bintang yang terlihat langsung memeriksa keadaan Rajo Mudo Basa. “Apa yang sebenarnya terjadi dengan uda rajo, tuan?” ucap Putri Aurelie terlihat mulai khawatir melihat keadaan Rajo Mudo Basa. “Dia telah terkena racun ganas” ucap Bintang tanpa menoleh. “R-racun ganas” ulang Putri Aurelie lagi. “T-tolong selamatkan dia tuan. Tolong selamatkan” ucap Putri Aurelie lagi terlihat khawatir. “Hamba akan berusaha putri, tenanglah” ucap Bintang lagi mencoba memberikan ketenangan kepada Putri Aurelie. -o0o- MALAM ITU. Putri Aurelie terlihat gelisah, berjalan kesana kemari diatas kapal dengan sesekali memalingkan pandangannya kearah pintu dalam kapal. Putri Aurelie sudah tidak lagi terlihat mengenakan jubah Bintang sebagai pakaiannya, tadi sudah mengenakan pakaiannya sendiri yang memang ada di

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 11

    “Benar kami kembar, aku Cakra dan ini adikku Buana” ucap Cakra memperkenalkan diri mereka berdua.Lalu Cakra kemudian menceritakan alasan gusti prabu Antapura mengirimkan putri-putrinya ke Nagari Batuah untuk menghindari Iblis Bangkai dan Putri Aurelie yang memang baru mengetahui hal itu tentu saja sangat terkejut, karena selama ini dia sangat membenci ayahandanya karena telah mengasingkan dirinya dan kakaknya semenkak dari kecil. Suasana tiba-tiba berubah haru dan hening.“Jadi begitulah putri, mulai sekarang putri janganlah membenci orangtua putri sendiri, karena apapun yang mereka lakukan semuanya untuk kebaikan putri sendiri” ucap Cakra lagi.“Ya, terima kasih Cakra. Sekarang aku mengerti” ucap Putri Aurelie lagi.“Oh ya, siapa nama kakang prabu kalian itu?”“namanya kang Bintang.”“Kang Bintang. Jadi kakang prabu kalian itu telah menjadi seorang pahlawan besar da

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 12

    “Putri.. putri!” suara Cakra menyadarkan Putri Aurelie dari keterpanaannya. “Eh.. oh iya..” “Hayo melamunkan apa hayo!” goda Buana. “Ah tidak kok. Tidak melamunkan apa-apa. Oh ya, bukannya tadi baru 9 orang, katanya istri kakang prabu 10 orang” ucap Putri Aurelie lagi. “Istri pertama kakang prabu adalah seorang dewi” ucap Buana pelan hingga membuat wajah Putri Aurelie berubah. “Se..seorang dewi?” ulang Putri Aurelie lagi bingung. “Ya benar, namanya Putri Samudra, pengusa istana dasar samudra” jelas Cakra lagi hingga lagi-lagi membuat wajah Putri Aurelie berubah mendengarnya. “Hebat sekali” ucap Putri Aurelie tanpa sadar. “Apakah mereka bahagia? Apakah mereka rukun?” tanya Putri Aurelie dengan beruntun. “Seperti yang terlihat, semua baik-baik saja. Semua rukun-rukun saja. Istri-istri kakang prabu semuanya bahagia” ucap Buana lagi. Hingga membuat Putri Aurelie mengangguk-angguk. “Oh ya Cakra, bagaimana car

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 13

    Putri Aurelie menatap kearah Bintang dengan tatapan kagum dan terima kasih. “Terima kasih kakang prabu” ucap Putri Aurelie lagi kepada Bintang. Bintang sedikit terkejut mendengar Putri Aurelie memanggilnya kakang prabu. “Cakra.. Buana.. Untuk beberapa hari kedepan, aku akan bermeditasi terlebih dulu untuk memulihkan tenaga, keamanan tempat ini kuserahkan kepada kalian” ucap Bintang kepada Cakra dan Buana yang juga ada ditempat itu. “Baik gusti” ucap Cakra dan Buana lagi. -o0o- Beberapa hari berlalu, sementara Bintang masih melakukan meditasi untuk memulihkan tenaganya, sementara itu keadaan Rajo Mudo Basapun sudah mulai pulih. Dan selama Bintang berada dalam masa pemulihan, Putri Aurelie justru terlihat lebih memperhatikan Bintang daripada kekasihnya sendiri, Rajo Mudo Basa. Dari mempersiapkan makan sampai minum, semua kebutuhan Bintang dilayani oleh Putri Aurelie, sampai-sampai Rajo Mudo Basa pernah memprotes melihat perhatian kekasihnya itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 14

    MALANG tak dapat ditolak. Untung tak dapat diraih. Malam itu kapal yang ditumpangi oleh Cakra, Buana, Rajo Mudo Basa dan Putri Aurelie tiba-tiba saja mogok ditengah lautan.“Aduh sial, ternyata bahan bakarnya habis” ucap Buana yang sejak tadi memeriksa keadaan kapal tersebut untuk mencari apa yang salah.“Ini gawat, kita sedang berada ditengah lautan” ucap Cakra lagi.Semua terdiam. Hanya Putri Aurelie yang terlihat seperti tengah memikirkan suatu rencana.“Sebaiknya kita beristirahat dulu malam ini, besok kita pikirkan jalan keluarnya” ucap Cakra lagi, dan semua tampak setuju dengan keputusan itu.Malam itu, merekapun beristirahat diatas kapal yang terombang ambing ditengah lautan.Keesokan harinya.“Adiak!” terdengar suara keras Rajo Mudo Basa yang membangunkan Cakra dan Buana.“Adiak Aurelie!” kembali terdengar suara keras Rajo Mudo Basa, kali ini terlihat sosok Raj

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 15

    Begitu naik kedaratan setelah memastikan aman, Putri Aurelie langsung menatap keadaan disekitarnya, dan wajah Putri Aurelie langsung berubah melihat ratusan sosok yang terkapar disana sini. Putri Aurelie meyakini kalau mereka yang terkapar itu adalah komplotan Iblis Bangkai.“Hebat, seorang diri kakang prabu bisa mengalahkan mereka semua” batin Putri Aurelie lagi.Putri Aurelie mengedarkan pandangannya kesekeliling seperti mencari sesuatu.“Dimana kakang prabu?” batin Putri Aurelie tidak menemukan Bintang yang dicarinya.“Kakang !” Putri Aurelie berteriak cukup keras.“Kakang!” Putri Aurelie kembali berteriak cukup keras.“Aku disini putri!” tiba-tiba saja terdengar suara dipendengaran Putri Aurelie. Putri Aurelie langsung memalingkan pandangan kearah asal suara yang berasal dari balik sebatang pohon besar. Dengan langkah cepat Putri Aurelie mendekati pohon besar itu.“

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 16

    Saat gigitan pertama masuk, wajah Putri Aurelie berubah.“Wah.. Lezat sekali ya kang” ucap Putri Aurelie lagi seraya kembali mengunyah lebih banyak.“Putri pasti belum pernah makan dialam bebas seperti ini ya?” ucap Bintang lagi.“Benar kang.. ini pertama kalinya”“Oh ya, kakang jangan panggil putri, tuan putri. Panggil saja Aurelie..” ucap Putri Aurelie lagi kepada Bintang.Selanjutnya keduanya lebih banyak diam seraya terus menyantap ayam panggang ditangan masing-masing. Walau sesekali Putri Aurelie terlihat mencuri-curi pandang kearah Bintang.“Kakang lagi dalam masa penyembuhan, kenapa pergi keluar mencari makan tidak membangunkan Aurelie, biar Aurelie saja seharusnya yang tadi mencarikan makan” ucap Putri Aurelie lagi setelah selesai makan.“Emang berani?” tanya Bintang tiba-tiba.“Ya.. tidak berani sih” ucap Putri Aurelie lagi. Bintang ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 17

    Dinginnya malam membuat sosok Putri Aurelie meringkuk kedinginan diatas ranjang. Putri Aurelie terbangun saat merasakan sesuatu yang hangat menutupi tubuhnya.“Kakang” ucap Putri Aurelie tersenyum saat melihat Bintang yang tengah menyelimuti dirinya dengan jubahnya.“Oh maaf, maaf sudah membangunkanmu, Aurelie” ucap Bintang gugup.Putri Aurelie tampak bangun dari rebahannya, entah disengaja atau tidak, justru disaat bangkit, wajah Putri Aurelie dan Bintang menjadi begitu sangat dekat sekali. Bahkan desah nafas keduanya terasa diwajah masing-masing. Keduanya-duanya terlihat saling menatap satu sama lain. Saat itulah Bintang mulai merasakan ada getar-getar nafsu yang kian menggelora di dalam benaknya. Putri Aurelie memang cantik, bahkan terlalu cantik untuk gadis seusianya. Entah berawal dari mana hal ini terjadi. Tangan Bintang bergerak memegang lengan tangannya, Putri Aurelie mulai memandangnya dengan penuh rasa malu. Bintang mendekatkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status