Share

82. Bagian 13

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-11 01:36:46

Putri Aurelie menatap kearah Bintang dengan tatapan kagum dan terima kasih. “Terima kasih kakang prabu” ucap Putri Aurelie lagi kepada Bintang. Bintang sedikit terkejut mendengar Putri Aurelie memanggilnya kakang prabu.

“Cakra.. Buana.. Untuk beberapa hari kedepan, aku akan bermeditasi terlebih dulu untuk memulihkan tenaga, keamanan tempat ini kuserahkan kepada kalian” ucap Bintang kepada Cakra dan Buana yang juga ada ditempat itu.

“Baik gusti” ucap Cakra dan Buana lagi.

-o0o-

Beberapa hari berlalu, sementara Bintang masih melakukan meditasi untuk memulihkan tenaganya, sementara itu keadaan Rajo Mudo Basapun sudah mulai pulih. Dan selama Bintang berada dalam masa pemulihan, Putri Aurelie justru terlihat lebih memperhatikan Bintang daripada kekasihnya sendiri, Rajo Mudo Basa.

Dari mempersiapkan makan sampai minum, semua kebutuhan Bintang dilayani oleh Putri Aurelie, sampai-sampai Rajo Mudo Basa pernah memprotes melihat perhatian kekasihnya itu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 14

    MALANG tak dapat ditolak. Untung tak dapat diraih. Malam itu kapal yang ditumpangi oleh Cakra, Buana, Rajo Mudo Basa dan Putri Aurelie tiba-tiba saja mogok ditengah lautan.“Aduh sial, ternyata bahan bakarnya habis” ucap Buana yang sejak tadi memeriksa keadaan kapal tersebut untuk mencari apa yang salah.“Ini gawat, kita sedang berada ditengah lautan” ucap Cakra lagi.Semua terdiam. Hanya Putri Aurelie yang terlihat seperti tengah memikirkan suatu rencana.“Sebaiknya kita beristirahat dulu malam ini, besok kita pikirkan jalan keluarnya” ucap Cakra lagi, dan semua tampak setuju dengan keputusan itu.Malam itu, merekapun beristirahat diatas kapal yang terombang ambing ditengah lautan.Keesokan harinya.“Adiak!” terdengar suara keras Rajo Mudo Basa yang membangunkan Cakra dan Buana.“Adiak Aurelie!” kembali terdengar suara keras Rajo Mudo Basa, kali ini terlihat sosok Raj

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 15

    Begitu naik kedaratan setelah memastikan aman, Putri Aurelie langsung menatap keadaan disekitarnya, dan wajah Putri Aurelie langsung berubah melihat ratusan sosok yang terkapar disana sini. Putri Aurelie meyakini kalau mereka yang terkapar itu adalah komplotan Iblis Bangkai.“Hebat, seorang diri kakang prabu bisa mengalahkan mereka semua” batin Putri Aurelie lagi.Putri Aurelie mengedarkan pandangannya kesekeliling seperti mencari sesuatu.“Dimana kakang prabu?” batin Putri Aurelie tidak menemukan Bintang yang dicarinya.“Kakang !” Putri Aurelie berteriak cukup keras.“Kakang!” Putri Aurelie kembali berteriak cukup keras.“Aku disini putri!” tiba-tiba saja terdengar suara dipendengaran Putri Aurelie. Putri Aurelie langsung memalingkan pandangan kearah asal suara yang berasal dari balik sebatang pohon besar. Dengan langkah cepat Putri Aurelie mendekati pohon besar itu.“

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 16

    Saat gigitan pertama masuk, wajah Putri Aurelie berubah.“Wah.. Lezat sekali ya kang” ucap Putri Aurelie lagi seraya kembali mengunyah lebih banyak.“Putri pasti belum pernah makan dialam bebas seperti ini ya?” ucap Bintang lagi.“Benar kang.. ini pertama kalinya”“Oh ya, kakang jangan panggil putri, tuan putri. Panggil saja Aurelie..” ucap Putri Aurelie lagi kepada Bintang.Selanjutnya keduanya lebih banyak diam seraya terus menyantap ayam panggang ditangan masing-masing. Walau sesekali Putri Aurelie terlihat mencuri-curi pandang kearah Bintang.“Kakang lagi dalam masa penyembuhan, kenapa pergi keluar mencari makan tidak membangunkan Aurelie, biar Aurelie saja seharusnya yang tadi mencarikan makan” ucap Putri Aurelie lagi setelah selesai makan.“Emang berani?” tanya Bintang tiba-tiba.“Ya.. tidak berani sih” ucap Putri Aurelie lagi. Bintang ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 17

    Dinginnya malam membuat sosok Putri Aurelie meringkuk kedinginan diatas ranjang. Putri Aurelie terbangun saat merasakan sesuatu yang hangat menutupi tubuhnya.“Kakang” ucap Putri Aurelie tersenyum saat melihat Bintang yang tengah menyelimuti dirinya dengan jubahnya.“Oh maaf, maaf sudah membangunkanmu, Aurelie” ucap Bintang gugup.Putri Aurelie tampak bangun dari rebahannya, entah disengaja atau tidak, justru disaat bangkit, wajah Putri Aurelie dan Bintang menjadi begitu sangat dekat sekali. Bahkan desah nafas keduanya terasa diwajah masing-masing. Keduanya-duanya terlihat saling menatap satu sama lain. Saat itulah Bintang mulai merasakan ada getar-getar nafsu yang kian menggelora di dalam benaknya. Putri Aurelie memang cantik, bahkan terlalu cantik untuk gadis seusianya. Entah berawal dari mana hal ini terjadi. Tangan Bintang bergerak memegang lengan tangannya, Putri Aurelie mulai memandangnya dengan penuh rasa malu. Bintang mendekatkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 18

    Tempat kediaman Iblis Bangkai. Putri Aurellya tampak tak henti-hentinya menangis, membayangkan nasib naas yang akan menimpanya malam ini. Apalagi saat mengingat kata-kata Iblis Bangkai kemaren kepadanya.“Aku memiliki ramuan yang akan membuatmu bertekuk lutut dihadapanku putri, kau pasti akan memohon-mohon padaku untuk tidur denganku. Ha ha ha...!” ucap Iblis Bangkai yang membuat Putri Aurellya tak henti-hentinya menangis menyesali nasib yang menimpanya.Sementara itu tak jauh dari sosok Putri Aurellya yang terikat, tampak Iblis Bangkai yang tengah sibuk membuat ramuan.Tok...tok...tokkTiba-tiba saja terdengar suara pintu digedor dengan keras. Iblis Bangkai segera menghentikan pekerjaannya dan menatap kearah pintu.“Masuk!” Ucap suara angker Iblis Bangkai.Tak lama kemudian, beberapa orang laki-laki bertampang sangar tampak masuk, mereka membawa sesosok tubuh yang tampak digotong.“Siapa dia?”

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 19

    PUTRI AURELLYA dibawa oleh Bintang menjauh dari markas Iblis Bangkai menuju kesebuah tempat.“Kakak Aurellya!” terdengar sebuah suara yang langsung menyadarkan Putri Aurellya yang segera memalingkan pandangannya dari pondongan Bintang. Di kejauhan terlihat sosok gadis jelita.“Aurelie..” ucap Putri Aurellya mengenali sosok gadis yang tengah melambai kearahnya, tak lama kemudian Bintang sudah tiba dihadapan Putri Aurelie. Bintang segera menurunkan Putri Aurellya dalam pondongannya. Putri Aurelie segera mendekat.“Kakak Aurellya”“Aurelie..”Kedua kakak beradik ini saling berpelukan erat satu sama lain. Cukup lama keduanya saling berpelukan melepas rindu. Hingga ;“Kakang!” terdengar Putri Aurelie mengeluarkan ucapan, hingga membuat Putri Aurellya yang segera merenggangkan pelukan mereka.“Kakang mau kemana?” tanya Putri Aurelie lagi.Putri Aurellya tampak me

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 20

    “Mundur semua!” teriak Iblis Bangkai lagi, dengan serta merta para anak buah Iblis Bangkai yang masih tersisa puluhan itu langsung melompat mundur. Karena mereka sendiri sudah kecapaian menghadapi lawannya yang begitu sangat hebat bagi mereka, bahkan terlalu hebat.“Gunakan bom pelemah tenaga!” teriak Iblis Bangkai lagi, beberapa orang anak buah Iblis Bangkai tampak mengeluarkan bola-bola berwarna merah dari balik pakaian mereka, dan ;Wuutt !! Wuutt !! Wuutt !! Wuutt !!Mereka langsung melemparkan bola berwarna merah itu kearah Bintang, dan ;Duarr ! Duarr ! Duarr ! Duarr !Bola-bola itu langsung meledak begitu menyentuh tanah hingga menciptakan kabut tebal berwarna merah yang langsung menutupi tubuh Bintang, dengan racun pelemah tenaga ini pula kemaren mereka bisa menangkap Bintang.Datuk Rajo Bijayo yang melihat hal itu, segera memerintahkan para senopati untuk masuk kedalam pertempuran.“Tunggu datuk,

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   82. Bagian 21

    Semua terkejut, semua terpana melihat kearah Iblis Bangkai yang terkapar ditanah, sosoknya sudah kembali ke ukuran normal. Untuk sesaat sosok Iblis Bangkai tak bergerak ditempatnya.“Kurang ajar!!” tiba-tiba saja sosok Iblis Bangkai berteriak dengan keras seraya bangkit dari tempatnya, Bintang sendiri cukup kaget melihat Iblis Bangkai yang masih mampu bangkit setelah menerima pukulan Pemecah Karangnya dengan dua tangan.“Akan kubuat kau mati dengan ilmu sejuta racunku ini.” ucap Iblis Bangkai lagi seraya mengangkat kedua telapak tangannya keatas.Blassshhhh!Tiba-tiba saja dikedua telapak Iblis Bangkai yang menghadap keatas, muncul sebuah cahaya hijau yang membentuk gelembung besar, dimana didalam gelembung tersebut terlihat kabut berwarna merah kehitam-hitaman. Semakin lama gelembung itu semakin membesar.Dan yang lebih mengejutkan lagi, tiba-tiba saja seluruh gerombolan Iblis Bangkai yang ada ditempat itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status