Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1071 - Chapter 1080

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1071 - Chapter 1080

1822 Chapters

50. Bagian 5

“Iblis Putih sudah tewas. jadi silahkan tuan-tuan kembali dan katakan pada gusti prabu Blambang Sewu..”. jawab Bintang singkat, tapi cukup membuat keadaan ditempat itu hening untuk sesaat. Sementara itu Bintang sendiri langsung menarik tangan Lian Nishang untuk mengikutinya. Lian Nishang hanya mengikuti tarikan tangan Bintang.Bintang dan Lian Nishang berjalan melewati orang-orang yang ada ditempat itu, hingga ;“Tunggu!”. sebuah suara menghentikan langkah Bintang dan Lian Nishang. Keduanya segera berbalik, rupanya Mahapatih Ranggowo yang tadi mengeluarkan ucapan.“Tangkap Iblis Putih hidup atau mati!”. perintah Mahapatih Ranggowo tiba-tiba, serentak para prajurit langsung bergerak mengepung dan mendekat.“Kak.”.“Tidak apa-apa adik, jangan jauh-jauh dari kakak ya “ ucap Bintang kepada Lian, Lian Nishang hanya mengangguk.Sementara itu puluhan prajurit bersenjata lengkap sudah semak
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

50. Bagian 6

Siang baru saja tinggi saat Bintang dan Lian Nishang tiba di Lembah Obat, tempat kediaman Peramal 5 Benua. Begitu sudah tiba didepan sebuah gubuk tua, Bintang dan Lian Nishang menghentikan langkah kaki kuda mereka.“Ini tempat siapa kak?” tanya Lian lagi.“Ini tempat guru kakak, namanya Lembah Obat.”“Lembah Obat.”“Benar, kita akan mencari tahu tentang Iblis Putih yang ada didalam tubuhmu Lian, mudah-mudahan guru bisa membantu”. Ucap Bintang lagi dan Lian mengangguk mantap.Bersamaan Bintang dan Lian turun dari punggung kuda mereka masing-masing dan menuntun kuda mereka memasuki pekarangan gubuk tersebut.“Guru...”“Guru...!” Bintang memanggil-manggil gurunya tapi tak ada jawaban, saat memerika kedalam gubukpun sepi.“Mungkin guru lagi dibelakang.”. batin Bintang lagi memutuskan untuk mengajak Lian kebelakang.Di belakang, seorang pemuda
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

50. Bagian 7

Keesokan harinya, Satria sudah menyiapkan ramuan obat untuk Lian Nishang. Lian Nishang sudah tampak duduk bermeditasi dengan memejamkan kedua matanya, Bintang tampak berada dibelakang Lian Nishang.Satria tampak menganggukkan kepalanya sebagai pertanda bagi Bintang untuk memulainya. Bintang kini tampak merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada, sebuah bayangan berwarna hijau pekat besar muncul diatas kepala Bintang. Satria yang saat itu berada didekat Bintang langsung tersuruk jatuh kebelakang melihat betapa mengerikannya aura yang muncul diatas kepala Bintang.Bintang kali ini menggunakan Segel Dewa Kematiannya bukan untuk menyegel kekuatan Iblis Putih didiri Lian Nishang, melainkan untuk melenyapkannya untuk selama-lamanya. Perlahan telapak tangan Bintang menempel di kepala Lian Nishang.“Aaakhhhh.!” teriakan keras Lian Nishang terdengar seiring dengan bayangan hijau pekat yang mulai menyelimuti dirinya. Tubuh Lian Nishang bergetar h
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

50. Bagian 8

HARI-HARI berikutnya Bintangpun mulai mengajarkan dasar-dasar tenaga dalam Matahari Terik kepada Lian Nishang, disamping itu Satriapun terus memberikan pengobatan kepada Lian Nishang, semakin hari wajah Lian Nishangpun sudah semakin segar, cantik dan menawan. Pada dasarnya tenaga dalam Rembulan Dingin yang dulu dimiliki oleh Lian Nishang tidak jauh berbeda teorinya dengan Matahari Terik, makanya Lian Nishang dapat dengan cepat memahami apa yang diajarkan Bintang padanya.Hari ini, tepat 5 hari sudah saat Lian Nishang mendalami tenaga dalam Matahari Terik yang diajarkan Bintang padanya. Lian Nishang tampak duduk bermeditasi bermandikan cahaya mentari pagi yang terasa begitu hangat, sosok Lian Nishang tampak mengeluarkan aura merah disekujur tubuhnya, rambut Lian Nishang yang indah memanjang terlihat mulai terbang keudara, warna putih rambut Lian Nishang secara perlahan mulai berubah warna menjadi warna merah menyala, Bintang yang saat itu be
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

50. Bagian 9

Baru saja meninggalkan Lembah Obat, Bintang dan Lian Nishang sudah memasuki sebuah dataran luas yang ada di kaki Lembah Obat. Bintang menghentikan langkah kaki kudanya, Lian Nishang yang dibelakangnya ikut menghentikan kaki kudanya dengan heran.“Apa apa kak?”Tanpa menjawab Bintang turun dari punggung kudanya dan menggebah pinggul kudanya hingga kuda tersebut berlari cepat meninggalkan Bintang. Lian Nishang yang heran ikut turun dari kudanya, hal yang sama Bintang lakukan pada kuda Lian Nishang.“Ada apa kak?” tanya Lian Nishang sekali lagi.“Kita harus cepat tiba di Bukit Bayangan adik.”“Kalau mau cepat, kenapa kakak usir pergi kudanya?” ucap Lian Nishang semakin bingung, sementara Bintang tampak menatap kearah langit.Bintang tampak menutup matanya.“Sembrani, datanglah. Aku membutuhkanmu.”. terdengar suara pelan Bintang terdengar. Rupanya Bintang memanggil Sembr
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

50. Bagian 10

BUKIT Bayangan berdiri dengan kokoh, dulu tidak sembarang orang yang bisa menemukan bukit ini, karena bukit selalu berada dalam ajian bayang-bayang semu, tapi sekarang Bukit Bayangan sudah tak seperti dulu lagi semenjak Bintang kembali dari pengembaraan. 2 sosok tampak berdiri menatap Bukit Bayangan dari kejauhan. Keduanya adalah sepasang muda mudi yang bila ditilik dari penampilan kedua, mereka tak lain adalah Bintang dan Lian Nishang adanya.Lian Nishang dan Bintang tampak terpaku menatap 2 bangunan besar yang megah yang ada Di hadapan mereka, rupanya pembangunan telah selesai dilaksanakan, 1 bangunan yang merupakan tempat tinggal terlihat begitu besar dan megah, Ahisma raya yang dipercaya sebagai perancang bangunan, membangun tempat kediaman mereka dengan gaya tiongkok dan india hingga kesannya begitu megah dan mewah, disebelah bangunan besar itu, disebelahnya tampak sebuah bangunan berbentuk masjid dengan bangunan yang juga tak kalah megah. Hal inilah ya
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

50. Bagian 11

Malam datang, berjalan seperti biasanya. Rumah tempat kediaman Bintang kini sudah direnovasi seluruhnya, bila dari luar rumah besar itu terlihat begitu megah dan sangat ekslusif, didalamnya pun tak kalah mewah, pengetahuan Ahisma raya dalam membangun bangunan tersebut patut diacungin jempol, terdapat begitu banyak kamar yang dibuat oleh Ahisma raya, dimana desain disetiap kamar begitu mewah bagaikan hotel Bintang 5, disetiap kamar kamar memiliki kamar mandi masing-masing, dimana didalam setiap kamar mandi, Ahisma raya merancang tempat mandi bath up yang terbuat dari pualam giok, shower yang terbuat dari kayu berlubang-lubang yang dipakai hanya dengan menarik sebuah tali, maka air akan mengucur, dan inilah yang dikagumi Bintang saat memasuki salah satu kamar. “Dinda Ahisma benar-benar luar biasa, kanda kagum.”. ucap Bintang kepada Ahisma raya yang sudah mengajak Bintang untuk mengamati setiap lekuk didalam kamar tersebut. Baik dari hiasan dinding ataupun peraduan yang sangat mewah juga
last updateLast Updated : 2022-04-12
Read more

50. Bagian 12

SORE ITU, di Bukit Bayangan telah terjadi suatu pertemuan antara semua yang tinggal di Bukit Bayangan, diantara Bintang, ketiga istri Bintang, Yuki, paman randu, romo dan bunda termasuk kakek Baruna. Bintang mengutarakan maksudnya untuk menikahi Lian Nishang dan tak ada penolakan dari orang-orang yang ada ditempat itu, hanya tinggal menunggu seseorang saja lagi yang kini kehadirannya sangat dinanti-nantikan oleh mereka semua.“Datang..”. tiba-tiba saja Bintang berucap hingga menarik perhatian yang lain, lalu semuanyapun segera beranjak keluar. Di luar harum semerbak kayu cendana wangi sudah tercium santer, dari arah pintu gerbang tampak sebuah kereta kencana yang ditarik 4 ekor kuda tampak memasuki halaman rumah.Didepan beranda rumah, kereta kencana berhenti, kusir kereta kencana tampak turun dan membukakan pintu, sosok seorang wanita berparas dewi dari kayangan tampak turun, pakaian yang dikenakannya membuktikan kalau dia bukanlah wanita
last updateLast Updated : 2022-04-12
Read more

50. Bagian 13

Hari yang dinanti tiba, hari pernikahan Bintang dan Lian Nishang. Putri Samudra tampak membawa seorang ulama yang sebenarnya juga merupakan penghuni dasar laut yang merupakan bangsa manusia yang dipercaya oleh raja naga samudra menjadi penasehat dikerajaan dasar laut. Bintang tampak mengenakan pakaian putih bersorban putih, sedangkan Lian Nishang sendiri tampak mengenakan pakaian merah dan juga berkerudung merah di kepalanya, riasannya yang begitu cantik jelita, membuat sosok Lian Nishang benar-benar bagaikan seorang dewi dari kayangan. Proses pernikahan tersebut hanya disaksikan oleh keluarga dan istri-istri Bintang yang menjadi saksi bagi pernikahan tersebut. Walaupun berlangsung sangat sederhana, tapi tidak mengurangi rasa yang terkandung didalamnya. Lian Nishang sendiri tak sanggup menahan haru air matanya, teringat akan ibunya yang telah tiada. Acara berjalan lancar hingga proses ijab kabul selesai, untuk hiburan, Putri Samudra langsung membawa dayang-dayang istana dasar laut untu
last updateLast Updated : 2022-04-12
Read more

50. Bagian 14

DUA minggu berlalu, semenjak pernikahan Bintang dan Lian Nishang. Seorang prajurit penjaga pintu gerbang depan, tiba-tiba saja datang menghadap Bintang yang saat itu tengah bersama kakek, paman dan ayahnya.“Sembah hormat hamba gusti.” ucap prajurit tersebut“Ada apa prajurit?” ucap Bintang dengan cepat menanggapi.“Di kaki bukit, ada banyak orang yang tengah menuju kemari gusti” ucap sang prajurit hingga membuat perubahan diwajah-wajah orang-orang yang ada ditempat, hanya Bintang yang masih terlihat tenang, karena Bintang memang sudah merasakan kehadiran orang-orang tersebut.“Biarkan saja mereka masuk prajurit.”“Baik gusti.” ucap prajurit tersebut lagi dan tiba-tiba menghilang dari hadapan mereka.“Siapa mereka Bintang?” tanya paman randu lagi.“Mereka adalah rombongan para pendekar paman, mari kita bersiap-siap untuk menyambut mereka.”. ucap Bintan
last updateLast Updated : 2022-04-12
Read more
PREV
1
...
106107108109110
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status