Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1061 - Chapter 1070

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1061 - Chapter 1070

1822 Chapters

49. Bagian 16

Siang itu, Bintang dan rombongan tiba disebuah bukit. Begitu berada dipuncak bukit, Bintang menghentikan langkah kudanya diikuti yang lain, dari puncak bukit mereka dapat melihat semua pemandangan yang terbentang luas sejauh mata memandang.“Indah sekali ya pemandangan dari atas sini”. ucap Yuki terlihat menghirup dalam-dalam udara ditempat itu. “Segar lagi udaranya”Bintang yang mengedarkan pandangannya kesegala penjuru, tiba-tiba berhenti, untuk melihat lebih jelas Bintang mengerahkan mata dewanya.“Yuki, Cakra, Buana, Roro... kita kearah barat” ucap Bintang tiba-tiba hingga mengejutkan yang lain.“Loh... bukannya seharusnya kita ke utara kak”. ucap Yuki bingung.“Hupp...serrr.” tiba-tiba saja tubuh Bintang melompat keudara dan lenyap bersama angin, meninggalkan Yuki dan yang lain dalam keadaan bingung.“Ayo kita ikuti kang Bintang”. ucap Cakra dengan cepat menggugah k
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

49. Bagian 17

“Golok bulan!”. batin Bintang lagi-lagi mengenali serangan tersebut, Bintang dengan cepat menghindar.“Duarr...duarrr...duarrr...duarrr...duarrr”. tempat itu langsung dipenuhi dengan ledakan-ledakan dahsyat akibat serangan golok bulan oleh Iblis Putih.“Hentikan!”. Bintang bersalto tinggi dan berteriak keras kearah Iblis Putih yang membuat Iblis Putih menghentikan serangannya, Bintang sendiri turun tepat dihadapan Iblis Putih.“Lian Nishang, kaukah ini”. ucap Bintang lagi, kedua kening Iblis Putih berkerut.“Lian Nishang, siapa dia ??” ucap Iblis Putih lagi.“Lian Nishang, sadarlah! ini aku Bintang!”. ucap Bintang lagi, Bintang yakin kalau yang ada dihadapannya saat ini adalah Lian Nishang.“Banyak bicara, matilah!”. ucap Iblis Putih seraya kembali melesat kearah Bintang dengan jurus dahsyatnya.Bintang kembali bergerak menghindari se
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

49. Bagian 18

Dengan menggeram penuh kemarahan, Iblis Putihpun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, Bintang dapat menarik nafas lega saat mendengar Raja Matahari Terbang berhasil selamat dari dendam Malaikat Gila, tapi Bintang dan Yuki sama-sama terkejut mendengar kelanjutan cerita tersebut.“Gelegar Seribu Pedang, itu adalah ilmu ayah”. Ucap Yuki saat mendengar Iblis Putih menyebutkan jurus maut yang telah membunuh banyak orang tersebut.“Tenanglah Yuki”. Ucap Bintang“Kenapa kau bisa sampai seperti ini Lian ? ceritakan padaku”. Ucap Bintang lagi.Iblis Putihpun menceritakan bagaimana dia sampai seperti sekarang ini karena pengaruh ilmu Purnama Hitam Kelam yang dipelajarinya, dari cerita Iblis Putih membuat semua yang ada ditempat itu sangat terkejut.“Malang benar nasibmu kak Lian”. Ucap Yuki sedih mendengar semua cerita Iblis Putih. “Lalu bagaimana sekarang kak?”. samb
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

49. Bagian 19

Keesokan harinya, Bintang dan rombongan kembali memasuki pintu gerbang sebuah desa, dengan menunggangi kudanya secara perlahan Bintang memasuki desa tersebut, tapi tiba-tiba saja suasana berubah panik, semua penduduk tampak langsung berlarian begitu berpapasan dengan rombongan Bintang, terutama saat mereka melihat sosok wanita berambut putih yang tak lain adalah Lian Nishang.Desa yang tadinya ramai langsung berubah sepi, karena para penduduknya yang langsung mengunci diri didalam rumah. Walaupun mencoba mengerti kenapa hal itu terjadi, tapi Bintang tetap diam dan melanjutkan perjalanannya hingga akhirnya Bintang dan rombongan tiba didepan sebuah kedai makan.Kedai makan tersebut tampak dipenuhi oleh pengunjung. “Lebih baik kita mengisi perut terlebih dulu”. Ucap Bintang yang langsung disetujui oleh yang lain.Baru saja Bintang dan rombongan memasuki kedai makan tersebut, keadaan langsung heboh saat melihat sosok Lian Nishang yang berambut putih.
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

49. Bagian 20

Bintang yang sangat tak ingin hal ini terjadipun terpaksa harus melayani kelimanya dengan gerakan cepat, tubuh Bintang bergerak cepat kesana kemari diantara serangan-serangan yang datang tanpa menggunakan satupun jurus yang dimilikinya.Berjurus jurus serangan datang silih berganti, tapi Bintang masih tetap terlihat mengalah, tak sedikitpun Bintang membalas serangan, tapi Bintang menunjukkan kelasnya sebagai pendekar tanpa tanding, tak satupun serangan yang berhasil menyentuh tubuh Bintang, padahal serangan lawannya telah mengepung rapat dirinya.Pertarungan berlangsung sengit, hingga tiba-tiba saja pendengaran Bintang yang tajam mendengar suara pertarungan dari kejauhan.“Maaf saudara-saudara”. ucap Bintang lagi seraya menjura hormat diantara serangan para lawannya.“Bleppp”. tubuh Bintang tiba-tiba saja lenyap dari tempat itu hingga membuat kelima lawannya kaget.Tak jauh dari tempat itu, terlihat Roro, Yuki, Cakra dan Bua
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

49. Bagian 21

Malam itu, Bintang memutuskan untuk bermalam didalam sebuah hutan ketimbang harus menginap disebuah desa atau kadipaten, karena ancaman terhadap Lian Nishang masih tinggi disana sini. Malam semakin larut, disaat semua sudah tertidur, Bintang masih tenggelam di alam meditasinya, Bintang masih memikirkan tentang Segel Dewa Kematiannya yang kenapa bisa hilang dan Lian Nishang kembali berubah menjadi Iblis Putih.“Kakang”. sebuah suara menyadarkan Bintang dan membuat Bintang berpaling.“Roro”. ucap Bintang tersenyum melihat Roro yang datang menghampirinya. Roro sendiri langsung duduk disebelah Bintang dan memeluk lengan Bintang. Sementara Bintang terlihat hanya tersenyum dan membiarkannya saja.“Batal deh wudhu kakang”. ucap Bintang tersenyum.“Biarin”. ucap Roro tersenyum seraya menyandarkan dirinya dilengan Bintang.“Roro belum tidur?”“Roro tidak bisa tidur kang”
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

50. Iblis Putih

MATAHARI baru saja terbit diufuk timur, sinarnya yang hangat terasa begitu menghangatkan bagi setiap mahluk yang merasakan sinar mentari pagi itu. Tapi rupanya tidak semuanya merasakan kebahagiaan datangnya matahari pagi itu, seorang wanita yang mengenakan pakaian putih berlapis biru tampak tengah duduk diatas sebuah batu dengan kedua kaki menjuntai kedalam air yang ada Di hadapannya, tak jauh darinya tampak sebuah mata air terjun mengalir, begitu indah pemandangan alam ditempat itu, tapi tidak bagi wanita berparas cantik jelita tapi pucat itu, pandangan matanya tampak menatap kosong kearah air yang ada Di hadapannya, kedua kakinya yang bertelanjang tampak begitu putih bersih, bagaikan kulit susu. Entah apa yang ada dipikirannya, tanpa sadar air matanya mengalir jatuh titik demi titik diair yang mengalir tersebut. Bila kita melihat lebih teliti, sosok wanita jelita ini tak lain dan tak bukan adalah Lian Nishang adanya.Lian Nishang sangat terkejut saat tiba-tiba saja dirinya
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

50. Bagian 2

Jurus demi jurus terlewati, walaupun dikeroyok oleh dua orang senopati agul Blambang Sewu, Iblis Putih tak sedikitpun kewalahan, justru saat memasuki jurus ke 47, Iblis Putih mampu mendesak kedua senopati kerajaan Blambang Sewu ini.“Wuuttt.” Iblis Putih melepaskan sebuah serangan berbentuk bulan sabit berwarna putih.“Duarrr..” salah seorang senopati berusaha menahan serangan tersebut dengan keris ditangannya, hasilnya ledakanpun tak dapat dihindari. Sang senopati terlempar kebelakang, disaat itu pula Iblis Putih melesat memburunya. Semua terkejut karena kejadian itu begitu cepat.“Degg..”. disaat kritis, sebuah bayangan biru melesat menghadang Iblis Putih, bayangan itu berhasil memapaki serangan cakar maut Iblis Putih dengan tangannya.“K.a.u..la.gi.”. terdengar suara berat Iblis Putih yang rupanya mengenali sosok pemuda tampan yang kini ada Di hadapannya.Sosok pemuda yang menahan serangan Iblis Pu
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

50. Bagian 3

Malam akhirnya datang, Bintang menemukan sebuah gubuk tua yang terdapat didalam sebuah hutan lebat belantara, karena malam sudah semakin larut Bintangpun memutuskan untuk bermalam digubuk tersebut. Untunglah keadaan didalam gubuk bersih seperti terawat hingga Bintang dapat menemukan lampu teplok yang digunakan oleh Bintang untuk menerangi isi dalam gubuk tersebut.Sementara itu sosok Iblis Putih terus menggeliat-geliat berusaha melepaskan diri dari totokan dan lilitan benang sutra kayangan ditubuhnya.“Gggrrr. Ll.ee.p.as.kan.ak..u.” terdengar suara berat Iblis Putih seraya menatap kearah Bintang dengan tatapan gusar.Bintang seolah tak memperdulikan hal itu. Lalu mengambil duduk dibelakang Lian Nishang. Bintang merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada, sebuah bayangan hijau pekat besar muncul diatas kepala Bintang, membentuk sesosok bayangan. Inilah Segel Dewa Kematian. Bayangan hijau pekat itu tampak menyusut masuk ketelapak tangan k
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

50. Bagian 4

“Kakak dari desa terdekat tadi, ini kakak ada belikan pakaian untuk adik Lian, juga ini...”. ucap Bintang seraya menyodorkan sebuah bungkusan kearah Lian Nishang, begitu dibuka bungkusan itu ternyata adalah makanan.Tanpa ragu Bintang menyuapi Lian dengan tangannya, Lian Nishang terdiam tapi tak menolak saat Bintang menyuapi dirinya. Lian Nishang menatap kearah Bintang dengan tatapan penuh arti, yang ditatap hanya tersenyum kecil. Sampai selesai, suasana diantara keduanya begitu romantis, bahkan Lian Nishang sampai tak mampu berkata apa-apa.“Sekarang adik Lian ganti pakaian ya, itu sudah kakak belikan. pakai kerudung sekalian”. Ucap Bintang tersenyum, Lian Nishang mencoba balas tersenyum.Baru saja Bintang ingin beranjak berdiri, tiba-tiba saja Lian menggenggam erat tangan Bintang. “Berjanjilah kak. Jangan tinggalkan Lian sendiri. Lian sudah tak punya siapa-siapa la...” ucapan Lian terhenti saat Bintang tiba-tiba saja menahan
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more
PREV
1
...
105106107108109
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status