Semua Bab Pejantan Tangguhku: Bab 241 - Bab 250

268 Bab

S3. Naili Kembali Ceria

"Selamat Pagi Sayang." Sapaku kepada Naili yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Ada yang berbeda dari seri wajahnya. Terlihat pucat dan dengan bekas hitam di sekitar matanya. Sepertinya dia menangis semalaman dan tidak makan. Nasi goreng semalam sama sekali tidak dia sentuh."Naili Sayang kamu mau kemana? Ayo sarapan dulu." Pintaku. Tetapi gadis muda itu tidak menggubrisku, malah dia terus berjalan menuju pintu utama. Aku sangat khawatir dengan kondisinya seperti ini."Naili, Mama enggak larang kamu untuk bergaul dengan Om Antonio." Tukasku sambil berdiri. dia menghentikan langkahnya. Aku pun beranjak mendekatinya. kugenggam erat tangannya dan memandang wajahnya dengan sorot mata keibuan."Om Antonio memang orang baik, Maafkan Mama udah salah menilainya." Imbuhku mengagungkan Antonio. Setidaknya dengan begitu Naili bisa sedikit membuka pintu maafnya kepadaku. Sekilas Naili melihatku dengn sorot matanya yang sayu, tiba-tiba dia memegang kepalanya dan badann
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

S3. Jealous

Keesokan harinya,Hari ini Naili diizinkan untuk pulang, Meski sebenernya kondisinya belum terlalu sehat. Dia masih diharuskan untuk banyak istirahat. Tetapi sepertinya lambat laun dia akan segera pulih seperti sedia kala.Antonio,Pria itu yang menjadi alasan Naili untuk sembuh. Tindakanku tempo hari yang memisahkah mereka sungguh berdampak pada psikologis gadis itu , sehingga secara tidak langsung membuat kondisinya menjadi drop. Tetapi, ketika aku menghadirkan Antonio di sisinya, dia seolah menemukan gairah hidupnya kembali, yang juga berdampak dengan kesehatannya.Menuju Parkiran Rumah sakit, terlihat Antonio berjalan berdampingan Naili di depan, sementara aku mengikuti mereka. Gadis itu gelendotan di lengan Antonio yang kekar. Selain itu, juga postur Antonio yang tinggi, sehingga Naili merasa di lindungi. Sesuatu hal yang jarang atau bahkan tidak pernah aku lihat dari sosok tomboy Naili selama ini. Dia yang tomboy mendadak menjadi sangat manja dan feminim.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

S3. Night Club

"Madam!" Bibik menepuk pundakku dari belakang. Aku yang sedang melihat kepergian Antonio dan Naili, sontak terkaget."Haduh Bibik ngagetin aja sih.""Hehehe... maaf Madam. Lagian Madam ngelihatinnya sampai segitunya." Dia malah terkekeh. Aku hanya menghela nafas."Kayaknya Naili suka deh sama Pak Antonio." Selorohnya. Aku pun melirik tajam ke arah Bibik."Maksudnya Bi?""Iya, Naili memendam perasaan kepada Pak Antonio. Sudah kebaca dari gelagatnya." Tukasnya."Ah, Mungkin perasaaan bibik saja. Lagian, Naili 'kan masih kecil Bu, enggak mungkin dia suka sama orang yang sudah dewasa seperti Antonio." Elakku. Aku masih yakin kalau Naili hanya menganggap Antonio sebagai sosok Pria dewasa yang bisa melindungi, tidak lebih."Cinta tidak memandang usia Madam. Naili itu tidak kecil lagi, dia sudah beranjak dewasa. Sudah sepantasnya dia merasakan ketertarikan dengan lawan jenis. Dan itu yang dia rasakan terhadap Pak Antonio." Ujarnya keukeuh. Bagi saya, Bibi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

S3. Kocok

"Naili! Siapa yang suruh kamu pergi ke club! Itu bukan tempatmu Naili. kamu belum cukup umur! Banyak pengaruh buruk di sana!""Kenapa sih Ma? Naili penasaran saja pengen pergi ke sana. Lagian Naili enggak macam-macam kok. 'kan ada Om Antonio.""Tapi kamu enggak seharusnya ke sana Sayang! Apalagi kamu lagi sakit! Nanti kalau kamu kenapa-napa gimana?" ujarku dengan suara meninggi tapi netraku berkaca-kaca."Bodoh ah. Naili ngantuk mau tidur." dia berbalik arah menuju kamar. Sama sekali tidak memperdulikanku."Naili! Mama belum selesai bicara!" bentakku ketika dia membuka pintu kamarnya lalu membantingnya dengan sangat keras.Aku tertegun sejenak. Naili yang semula patuh denganku, Kenapa bisa menjadi pembangkang seperti ini? Apa yang sebenernya terjadi?Antonio, akar dari semua masalah ini! aku harus meminta penjelasan darinya!Walaubagaimanapun, aku tidak mau anakku hancur. Masa depannya masih sangat panjang!Dengan tersungut-sungut aku berjalan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

S3. Batang Arab

Tidak ada perbincangan menarik pagi itu, Meja makan yang biasanya selalu hangat dengan perbincanganku dan Naili pun sudah tidak terdengar lagi. Hanya suara sendok dan garpu yang beradu di piring di meja makan.Naili sudah sehat seperti sedia kala. Sepertinya masih marah karena aku menegurnya. Sementara aku masih kepikiran dengan kejadian gila semalam. Sampai detik ini aku tidak menyangka jika aku bisa berbuat demikian. Mungkin libido yang semakin hari semakin mencuat.Terlebih celana dalamku sampai ketinggalan di sana. Aku masih ingat dalaman berwarna putih berenda itu. Pasti celana dalam itu di tangannya sekarang. Mungkin dia sedang bertanya-tanya tentang siapa pemilik dari dalaman itu?Cepat atau lambat dia akan mengetahui kalau itu milikku. Di rumah ini, hanya ada tiga Perempuan. Aku, Bibik dan Naili. Kalau dari ukurannya pasti dia bisa menebak itu punya siapa.Sedikit terselip rasa gelisah di dalam hatiku. Alangkah malunya aku kalau sampai dia tahu itu dalama
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya

S3. Basah Sekali

Bibik dan Bapak penjual sayur tadi sedang bercinta di dapur! Astaga!Aku terpaku saat melihat Bibik yang sedang memegangi tempat cuci piring sambil nungging sementara Bapak Penjual Sayur itu menghajarnya dari belakang. Bibik hanya menggunakan baju yang sudah di angkat sampai atas sehingga terlihat kedua payudaranya yang bergelantungan bebas. Rok dan celana dalamnya berceceran di lantai. Bapak Penjual Sayur hanya menurunkan celananya saja.Desahan kenikmatan saling bersahutan seiring dengan hantaman paha hitam bapak itu ke bokong semok Bibik. Setiap hantamannya membuat Bibik memekik keenakan. Ya Jelas lah, apalagi barang milik Bapak itu besar, tentu Bibik sangat menikmatinya.Menurut pengamatanku, Bapak Penjual Sayur itu sepertinya memiliki keturunan Arab. Hal itu terlihat jelas dari postur tubuhnya yang tinggi besar, berkulit agak hitam, serta ditumbuhi banyak bulu. Mungkin saja dia keturunan asli atau blasteran dengan orang indo. Tetapi apapun itu, aku cukup terkesim
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya

S3. Kejar-Kejaran

Sejam? Itu sama sekali tidak cukup untuk memuaskan liangku yang kelaparan. Aku butuh berjam-jam bahkan kalau bisa seharian. Aku yang semula rebahan di lantai pun terduduk seraya mencebik. Tapi aku tidak bisa memaksakan dirinya yang sudah lemas begitu 'kan? Aku beringsut mengambil pakaianku dan memakainya lagi. Sedikit membenahi rambutku yang sedikit acak-acakan. Lalu, aku pergi meninggalkan Gelmar. "Saya benar-benar kecewa sama kamu, lain kali aku tidak mau memintanya lagi. kamu sangat lemah!" ketusku sebelum meninggalkannya. "Maafkan saya Madam. Saya bener-benar capek." Lirihnya yang dengan nafas ngos-ngosan. Aku tersenyum meremehkan sembari keluar dari ruangan multimedia itu. Tepat ketika menjejakkan kaki keluar, aku berpas-pasan dengan tukang kebun yang aku temui di halaman sekolah tadi. Dia terkejut melihatku, begitupun aku. Aku pun buru-buru berjalan melewatinya sebelum dia bertanya macam-macam. Di rumah, aku tergolek di atas ranjang. Pandanganku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya

S3. Antonio Help

Langkahku terhenti ketika akan membuka kunci pintu. Dengan tergesa-gesa aku membukanya. Namun, Bapak-bapak itu semakin dekat. Dia langsung menerkamku dari belakang."Ayo Nyonya! Jangan main-main lagi! Sekarang ayo kita bersenang-senang." Bisiknya dengan nafas yang memburu. Dia melingkarkan tangannya ke perutku, mengunciku supaya aku tidak kabur. Dengan segenap tenaga, aku berusaha lepas. Tetapi tenaga Bapak itu jauh lebih besar."Lepasin! Aku enggak mau sama kamu!" pekikku mencoba melawan."Oh, ya? Kita lihat saja nanti! apakah setelah aku memperkosamu, kamu masih bisa bilang seperti itu?" tandasnya. Sejurus kemudian dia membantingku ke sofa. Melepas celanaku dengan sangat kasar dan mencumbui bagian intimku.Tolong! tolong! rintihku. Aku hanya menangis. Sungguh! Aku sama sekali tidak menikmati jilatannya di liangku. Apapun kalau dilakukan dengan terpaksa pasti tidak bagus. Aku berusaha mendorong tubuhnya dengan tanganku, tapi itu sia-sia saja. semakin aku berontak, semak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya

S3. Wanita di Hati Antonio

Antonio menuntunku sampai aku duduk di tepi ranjang. Sejenak dia memandangiku yang sedang tergugu. Lalu beranjak pergi."Tunggu..." Lirihku secara refleks. Pria itu menghentikan langkahnya dan membalikan badan. Entah dorongan darimana yang membuatku mencegahnya pergi. Hati ini menginginkannya untuk tetap tinggal."Iya, Madam." Sahutnya. Kini aku yang salah tingkah sendiri. Mana mungkin aku mengatakan secara terang-terangan kalau aku membutuhkannya. Memangnya aku siapanya dia? pasangan kekasih?Pria itu hanya terdiam sesaat sembari memandangi keningku, karena aku menunduk menyembunyikan raut wajahku yang memerah. Aku merasa sangat canggung sekali. Kini aku hanya mengharapkan kepekaan darinya saja.Dia beringsut mendekatiku. Semakin dia mendekat semakin hati ini menjerit histeris. Terlebih ketika sekarang berdiri tepat di sampingku sambil mengelus-elus pundakku."Saya tahu Madam masih trauma atas kejadian tadi. makanya saya akan berjaga di ruang tamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya

S3. Terjebak di Mobil

Hari ini adalah ujian akhir semester untuk mata pelajaran matematika dan bahasa inggris. Ujian matematika sudah selesai di jam pertama, sekarang waktunya ujian bahasa inggris.Aku mendapatkan jadwal untuk mengawasi kelas otomotif di jam kedua ini. Memasuki menit-menit terakhir, Beberapa siswa yang sudah selesai mengerjakan pun mengumpulkan lembar jawaban mereka ke depan. Sementara yang lain tampak mulai gelisah. Mereka sama sekali tidak mencontek karena aku adalah tipe guru yang tegas dalam mengawasi mereka sehingga mereka tidak bisa berkutik.Sampai bel panjang berbunyi, tanda waktu mengerjakan sudah habis. Para siswa pun mengumpulkan lembar jawaban ke depan. Beberapa diantara mereka tampak pasrah karena tidak bisa menyontek dan mungkin mengerjakannya asal-asalan.Hanya tersisa satu siswa yang tertinggal di bangku paling belakang. Dia tampak gelisah bergelut dengan soal di depannya. aku pun langsung menghampirinya."Waktunya sudah selesai Rendy." Tukasku."
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
222324252627
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status