Beranda / Fiksi Remaja / Rayhan Story / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Rayhan Story: Bab 21 - Bab 30

84 Bab

Sahabat baru

  Rayhan pingsan di dekat keempat remaja tadi. Mereka berempat sangat kaget karena murid baru yang tak di ketahui namanya itu tak sadarkan diri. Mereka berempat segera mendekati Rayhan yang sangat pucat. "Gimana nih?" Tanya Rafael pada temannya. "Bawa ke UKS lah," kata Rafi. "Tapi kan kita lagi di hukum?" "Lu tega Liat anak orang kek gini, gimana kalo seandainya lu yang ada di posisinya dan gak ada yang mau nolongin," omel rasnya. "Yuk buruan ke UKS," kata Arga.  Arif berjongkok dan menggendong Rayhan di punggungnya lalu setelah itu mereka segera berlari ke UKS yang terletak di lantai dua. Setelah sampai di UKS mereka langsung masuk dengan wajah panik mereka. Di dalam ruangan ada dua siswa perempuan yang memang bertugas di UKS. Rani mendekat pada kasur yang memang di
Baca selengkapnya

Olimpiade

Saat Pulang sekolah, Rayhan di jemput oleh Dinda dan dalam perjalanan Rayhan hanya diam sambil melamun memikirkan apakah keputusannya tepat, ia ragu atas apa yang harus ia lakukan selanjutnya. gimana seandainya jika ia hanya akan mempermalukan nama sekolah nya.  Sebenarnya Rayhan termasuk anak yang pintar, hanya saja waktu yang di berikan tidak akan cukup untuk belajar apa lagi dia siswa baru. Meskipun pelajarannya gak jauh berbeda dari sekolahnya dulu. Tapi, tetap saja Rayhan takut, selama ini Ray memang tak pernah mengikuti lomba lomba yang memperlibatkan kecerdasan itu.  "Apa yang harus Rayhan lakukan?" batin Ray bertanya dengan perasaan yang gusar dan bingung. "Ya Allah bantu hamba mu ini, hamba tak berharap menjadi juara satu, tapi setidaknya hamba bisa mengganti handphone papa yang Ray rusak," doa Rayhan dengan penuh harap. Dinda yang melihat putranya tampak tak seperti biasanya, ia i
Baca selengkapnya

Pemenang olimpiade

  Hening. Setelah kepergian Aldi dan Samuel kini tinggallah Rayhan yang berada di kelas. Rayhan memang belum terlalu akrab dengan murid murid di kelasnya dan belum memiliki sahabat. Berada di kelas sendiri adalah pilihan terbaik. Rayhan khawatir jika ia akan di keluarkan dari sekolah karena Aldi. Rayhan jadi fokus belajar karena perkataan dari remaja yang baru ia kenal itu. Kalo di pikir pikir itu bukanlah salah Rayhan saat pertama kali bertemu pun Aldi seakan membencinya. Rayhan terdiam beberapa saat lalu kembali mempelajari bukunya. *** 25 Februari. Hari ini adalah hari dimana Olimpiade akan di laksanakan. Rayhan sedari tadi gelisah, perasaannya tak tenang. Banyak  hal ia ia pikirkan, takutnya ia tak memiliki harapan. Rayhan masih sibuk belajar karena memang perlombaan bakal diadakan 2
Baca selengkapnya

Hadiah untuk Raka

 Rayhan yang baru saja tiba di apartement, ia langsung menuju ke kamar dan mendapati sang papa yang tertidur dengan memeluk guling. Rayhan mendekat pada Raka dan melihat papanya itu yang tertidur dengan nyenyak "pa maafin Rayhan, jangan marah lagi yah," ucapnya sambil tersenyum. Rayhan meletakkan jam tangan yang ia beli tadi, sebenarnya Rayhan ingin membelikan handphone namun karena mamanya bilang kalau papanya udah beli yang baru jadi ia memutuskan untuk membeli jam tangan saja. Sebagai pengganti ponselnya yang ia rusak.  Jam tangan yang di belinya harganya 100 juta hasil dari olimpiade nya tadi.  Kemudian Rayhan meletakkan sebuah note kecil dekat jam tangan tersebut. "Pa maafin Rayhan yah, ini Rayhan beli buat papa pake uang Rayhan sendiri, tolong di terima ya dan jangan marah lagi." Rayhan keluar setelah meletakkan b
Baca selengkapnya

Berbohong

 20 Februari. Rayhan terbangun di pagi hari setelah jam 06.15 dia pun segera ke ke kamar mandi. Dinda dan Raka tadi malam memang berkencan layak nya remaja yang baru mengenal cinta. Dan selama mereka menghabiskan waktu berdua Raka tak henti hentinya bersikap romantis membuat orang lain yang melihat mereka jadi iri.  Raka dulu mantan playboy dan berubah ketika Dinda hadir, wanita yang sangat sulit ia taklukkan bahkan ia harus bersaing hampir seluruh cowok yang ada di sekolahnya demi mendapatkan Dinda. Dan pilihannya memang tidaklah salah, ia selalu bahagia berada di sisi Dinda di tambah sekarang ada Rayhan yang melengkapi kehidupan mereka berdua. Namun, Dinda yang baru saja keluar dari toilet di sebuah restoran terkejut melihat seorang wanita yang mendekati Raka.  Bahkan wanita itu tanpa rasa malu meminta nomor ponselnya, dan dapat Dinda lihat Raka menyerahkan nomornya dengan se
Baca selengkapnya

Happy birthday jagoan

  Setelah mengajar, Dinda mendatangi Rayhan yang masih berada di UKS sambil membawa tas milik Rayhan. Dia akan membawa Rayhan pulang, mana mungkin Dinda tega melihat Rayhan yang tampak kesakitan.  Ia khawatir Rayhan kenapa napa Makanya ia segera menyusul Rayhan ke UKS berniat untuk membawanya pulang segera. Tadi, Dinda juga sudah menghubungi Raka. Sampai di UKS Dinda melihat Rayhan yang sedang tertidur, maka ia pun membangunkannya dengan perlahan agar segera membawanya pulang ia khawatir dan tadi ia juga sempat mengabari Raka agar berada di apartement serta dokter David salah satu sahabat raka. "Ray bangun," ucap Dinda menepuk pelan pipi Rayhan. Mendengar suara ibunya, Rayhan dengan perlahan membuka matanya, Rayhan memang tadi tertidur karena terlalu lelah. Rasa bersalah menyerang Rayhan saat melihat Dinda yang memandangnya penuh khawatir seperti pa
Baca selengkapnya

Ulang tahun

  Rayhan yang tadi nya berpura pura tidur malah tidur beneran. Sedangkan si papa muda sedari tadi tak beranjak dari sofa tempat ia duduk. Dinda yang baru saja pulang dari sekolah tadi ia mampir untuk membeli kue dan juga hadiah kecil untuk Rayhan. Memang baik Dinda mau pun raka ini adalah pertama kalinya mereka merayakan ulang tahun Rayhan, meskipun dulu saat mereka masih bisa bertemu dengan Rayhan sewaktu kecil tapi mereka berdua tak pernah datang di hari spesial Rayhan. Bukan menghindar hanya saja ada suatu hal yang membuat mereka tak bisa melakukan nya. Bersalah? Tentu saja. mereka berdua selalu merasa bersalah pada malaikat kecil yang di titip kan tuhan kepada mereka, harus berpisah dengan rayhan ketika masih bayi, orang tua mana yang akan sanggup melihat putranya di rawat oleh orang lain, dan karena itu lah baik raka mau pun dinda selalu berpikir tak akan p
Baca selengkapnya

Iri

 Ini ulang tahun Rayhan. "Kita emang bukan orang tua yg baik buat lo Ray tapi kita akan terus berusaha." 14 mei 2021.Sejak kejadian semalam, kini Rayhan dan Raka udah baikan, dan menjadi lebih akrab dari sebelum nya. Namun meskipun demikian, Rayhan selalu saja memikirkan perkataan papanya itu dengan dokter David. Seolah kata kata itu tak akan bisa hilang dari pikirannya. "Apa selama ini Ray di titipin sama tante dan om karena mereka yang tak menginginkan Rayhan ya? Apa mereka masih belum siap buat menerima Ray sepenuh hati?" batin Rayhan sambil berfokus menatap papanya itu. Karena hari ini libur, Keluarga kecil Raka berencana untuk sekedar jalan jalan sore di sekitaran kompleks. Tak jauh, hanya untuk menikmati waktu bersama keluarga. Secara sekilas, mereka tak tampak seperti keluarga melainkan seperti sahabat yang sedang berjalan jalan sore sambil mengobrol r
Baca selengkapnya

Khawatir

 Sampai di apartement, Rayhan segera masuk ke dalam kamar di sebabkan kepala nya yang semakin pusing.  Dinda dan Raka di buat bingung dengan tingkah Rayhan yang sedari tadi hanya diam, rasa khawatir tentu saja mereka rasakan karena tak biasanya Rayhan bersikap demikian. Namun lagi lagi mereka bersikap acuh dan memutuskan untuk menonton tv di ruang keluarga. Di dalam kamar, Rayhan segera berbaring dengan posisi meringkuk menahan sakit pada perut nya. Ia tak tahu apa yang salah mungkin itu adalah karma karena pernah berpura pura sakit. Kalo itu benar, Rayhan tak akan mau berbohong lagi. dua jam berlalu. Namun tak ada tanda tanda Rayhan keluar dari kamar, mereka pun memutuskan masuk ke kamar untuk memastikan apa yang di lakukan anak itu. Ceklek. Suara pintu yang terbuka, dan yang mereka lihat adala
Baca selengkapnya

Arziel

 Jika dinda sedang bersama Rayhan di dalam salah satu ruangan yang ada di rumah sakit ini, maka lain halnya dengan Raka, pria berkepala tiga itu tengah asik mengobrol dengan seseorang. Tadinya, ia akan ikut masuk ke dalam. hanya saja, ada seseorang yang memanggil nya, membuat ia harus mengurungkan niat nya untuk melihat keadaan putranya. Meladeni seseorang itu dulu padahal tadi dirinya begitu panik melihat Ray yang merintih kesakitan. "Lu Raka kan?" tanya pria asing itu. Raka mengernyitkan keningnya bingung, "gue? Lo nanya sama gue? Tanya nya sambil menunjuk dirinya sendiri. "Iya, gue nanya sama lo," balas pria itu. Batin raka berkata "nih orang siapa deh, napa mengenal gue. Gue aja kagak kenal sama tuh orang asing." "Iya. Gue Raka," kata raka masih berusaha sopan. Ia memandangi wajah pria yang cukup tampan tapi Raka lebih tampan tentunya. Pria i
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status