Home / Fiksi Remaja / Rayhan Story / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Rayhan Story: Chapter 51 - Chapter 60

84 Chapters

Minggu spesial

 Rayhan menatap layar ponselnya sambil sesekali cekikikan. Jam sudah menujukkan jam 10 sebenarnya sudah lewat 1 jam dari jam tidurnya. Tak masalah bukan lagi pula gege nya juga sudah tidur jadi tak kan ada yang marah padanya. Me.Kakak galak. Kakak galak.Hm. Me.Ih tadi aja manggil prince. Kakak galak.Iya kenapa prince kenapabelum tidur?? Me.Nanti kak Rayhan masih mauchat an sama kak Niel. Kakak galak.Tidur prince atau kakak nggakmau main sama kamu. Me.Iya ini tidur kok good night kak. Kakak galak.Iya night too prince. Tangannya menutup layar percakapan nya Rayhan tersenyum pelan kapan sang abang seperti ini padanya??  Cklekk. Pintu
Read more

Kakak marah

 Suasana minggu sore ini masih gerimis dan tentunya dingin. Rafka sibuk mengusap punggung adiknya yang sedang ada dipangkuan nya. Jari mungil adiknya itu asik bermain kancing baju kemejanya. Ditubuhnya tersampir selimut tebal miliknya. "Dek gege nggak pulang dulu ya besok gege ada lomba di luar kota gapapa kan?? " Tanya Rafka pelan. Karena ia tau adiknya ini manja dan dia yang paling dekat dengannya. Mata Rayhan membola lalu bagaimana nasibnya nanti??Ia tak mau jadi kelinci panggang nanti.  "Tapi ge nanti adek sama siapa," Rajuk anak itu. Rafka diam benarkan adiknya ini susah di tinggal."Kan ada kak Dafka terus bang sagara juga nanti malem pulang kok jadi adek ada temennya"Bujuk nya. Bukan tak ingin menemani adiknya tapi ini pertandingan taekwondo penting baginya. Tak mungkin ia absen ia juga tak mungkin mengajak alvino karena pasti anak itu akan re
Read more

Sakit

 Sagara masih duduk di samping adiknya sejak tadi menunggu Rayhan bangun. Ia masih tidak mengerti kenapa adiklknya ada di depan mansion padahal hujan turun sejak tadi. Apa anak itu sudah bosan bernafas??? Setelah membawa adiknya ke kamar nya tadi ia langsung menghubungi dokter keluarga nya. Dan syukurlah adiknya hanya demam walau alerginya sempat kambuh sehingga harus membuat nya memakai nassal canula sekarang. Dafka sendiri masih sibuk duduk di ranjang Rayhan sambil terus mengusap rambut adiknya ia menyesal sungguh ia tak berniat menghukum dan membentak adiknya tadi. Tugas nya menumpuk tadi tapi saat sudah hampir selesai malah tugas nya tersiram kopi. Setelah menghukum Rayhan tadi ia langsung mengulang nya untung ia masih ada salinannya. Niatnya tadi hanya membuat adiknya jera tapi ia malah tertidur tadi saat ia bangun jam sudah jam setengah 8. Dan tepat saat ia akan membuka pintu ia ma
Read more

Maaf kak

  Rayhan mencoba menyamankan posisinya saat ini. Ia bosan sebenarnya hanya tiduran seperti ini tapi mau bagaimana lagi?? Gege nya hilang gak tau dimana padahal tadi bilangnya mau menemaninya. kakak nya yang setan itu malah kabur dengan pacarnya. Abangnya jangan di tanya sudah pasti sedang pacaran dengan berkas berkas nya. Ting... Rayhan meraih ponselnya saat benda pipih itu berbunyi. Kakak galak.Prince lagi apa?? Salah satu fans nya ternyata begini nih kalau punya wajah tampan pasti banyak yang mengidolakan nya Pikir Rayhan. Me.Lagi pelajaran kak. Kakak galak.Bohong ekor kamu bakal tumbuh. Me.ih enggak kok. Kakak galakTlp. Rayhan mengernyit bingung apanya??kakak galak itu paling suka bicara
Read more

Hilang

20.Hilang Suasana di ruangan ini begitu mencekam dan ini semua karena aura hitam yang di keluarkan oleh pimpinan kantor ini. Siapa lagi kalau bukan Sagara. Bahkan mereka menunduk takut tak berani menatap mata tajam Sagara. Tampak sekali Sagara begitu marah.  Bahkan mereka semua masih tak tau kenapa mereka di kumpulan di ruangan ini. "Apa saya pernah mengajari kalian bertindak lancang pada keluarga Kavendra??" Tanyanya dingin. Mereka semua diam tak ada yang berani menjawab. "JAWAB!!"Bentak Sagara pada akhirnya. " Tidak"Jawab mereka pelan. "Bagus lalu apa maksud sikap kalian tadi?? " Tanya nya datar. Sekarang mereka paham maksud atasan mereka ini apalagi melihat sikap mereka pada adik atasan mereka tadi. "Kalian bertiga, kesini" Tunjuk Sagara pada tiga orang yang tadi pagi
Read more

Mode manja

 Rayhan tampak mendusel manja pada dada bidang kakak galak nya. Daniel sendiri tidak masalah ia malah senang jika anak nakal ini manja pada nya. Lengan nya sibuk menopang tubuh mungil itu di pangkuannya. "Prince kenapa?? " Tanya Daniel pelan. "Nggak papa kak prince cuma lagi lapar" jawab Rayhan pelan. Mata bulat itu kini mulai menerawang langit yang mulai menghitam. Angin juga mulai berhembus membuatnya sedikit kedinginan. Posisi mereka kini ada di sebuah taman kecil di sudut kota. Suasana nya juga sepi mungkin efek mendung. Daniel terkekeh pelan padahal anak itu baru makan 3 porsi mie ayam dan itu belum ada 2 jam pantas saja perut nya buncit. "Prince mau makan apa lagi?? "Tanya Daniel lembut. "Mau boba kak Boleh nggak??" Daniel mengangguk" Boleh tunggu sini atau mau ikut?? "tanyanya. "Sini aja kak."
Read more

Akhirnya pulang

 Siang ini Rayhan sudah di perbolehkan pulang lagipula anak itu juga sudah rewel ingin pulang sejak kemarin. Padahal baru 2 hari di rumah sakit. Sekarang ia sedang bergelung nyaman di kasurnya Rafka juga sibuk bersiap untuk sekolah sebenarnya ia tak ingin berangkat dulu mengingat adiknya itu masih sakit. Tapi ada beberapa pelajaran yang harus ia ikuti apalagi ia sudah hampir lulus. kakaknya juga harus menyelesaikan beberapa tugas dosen nya dan sudah berangkat lebih dulu tadi. Jadi dengan berat hati mereka harus meninggalkan Rayhan sendiri. "Adek beneran nggak papa sendirian?? " Tanya Rafka khawatir. Rayhan yang masih terbungkus selimut mengangguk imut"Huum gege nggak usah khawatir" Katanya pelan. Rafka mengangguk paham walau ada sedikit rasa tak enak dalam dirinya. Melihat keraguan gege nya Rayhan lalu bangkit mendudukkan dirinya lalu memeluk pinggang gege nya yang b
Read more

Ketahuan

  Rayhan masih terus menempel pada Daniel saat ini masuk takut karena menonton tadi. Daniel merutuki dirinya yang mengiyakan permintaan anak itu.  Kini anak itu sedang duduk di pangkuan Daniel tak peduli dengan tatapan orang orang di sekitar mereka. Tapi untung saja taman dekat mall ini tak terlalu ramai. Tangan Daniel mengusap rambut anak itu yang terlihat lepek akibat berkeringat. Rayhan tak peduli ia malah menyamankan dirinya. "Prince nggak mau minum hm?? " Tanya Daniel yang kini beralih mengusap pipi gembul Rayhan.  "Eung.... " Rayhan menggeleng tanda menolak. "Mau turun" Lanjutnya pelan. Daniel menurut tangannya membantu anak itu turun dan duduk di sampingnya. Rayhan juga sudah tampak tenang saat ini. "Mau apa hm?? " Tanya Daniel lembut matanya menatap Rayhan dengan lembut. Anak itu kini melihat ja
Read more

Main

 "Mau ikut ge!! " Teriak Rayhan kesal. Pagi ini kembali di awali dengan keributan dan pelaku utama nya tentu saja anak bungsu kavendra. Kondisi Rayhan sudah lebih baik dari kemarin apalagi setelah makan mie ayam kemarin. Bahkan anak itu sudah teriak teriak tidak jelas. Dafka yang mendengar nya hanya dapat menyumpal telinganya dengan earphones sambil memakan sarapannya dengan khidmat. Rafka yang malah sibuk menenangkan Rayhan yang kini menolak sarapan ingin ikut ke sekolah nya katanya. "Tapi nanti nggak ada yang jagain kamu dek nanti kakak banyak ulangan" Bujuk Rafka.Pusing menghadapi bocah kesayangan nya. Ingin meninggalkan nya di rumah takut anak itu kembali kabur. Jadi jalan satu satunya biar ikut kakaknya dulu saja. Dafka menoleh tak terima "Enak aja nanti gue ada kencan ya ntar kalo tuh bocah ikut dikira gue melihara tuyul lagi ihh ogah."  
Read more

Rindu

 Mata tajam itu masih terus menatap sang adik yang kini tertidur dengan lelap di kamarnya. Tangan besar nya tak berhenti mengusap surai gelap adiknya yang berbaring di sampingnya. Selama ini tak banyak yang ia harapkan dari adik manisnya. Ia tak pernah menuntut banyak hal pada adik nya. Adiknya tak harus pintar dan ranking satu. Baginya selama adiknya bahagia ia tak keberatan. Kebahagiaan adiknya itu segalanya baginya. Yang selalu ia tekan kan hanya adiknya harus jadi anak yang baik tak banyak membangkang apalagi melawan. Anak yang jujur. Ia bukan orang yang memiliki batas kesabaran yang besar. Ia akui ia mudah emosi tak berbeda dari abangnya. Tapi setidaknya ia bisa menahan amarahnya di depan bungsu nya. "Adek harus sehat terus ya gege nggak mau liat kamu sakit sayang" Kata rafka lembut. Cup. Satu kecupan lembut ia bubuhkan di kening adiknya mem
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status