Home / Fiksi Remaja / Rayhan Story / Chapter 81 - Chapter 84

All Chapters of Rayhan Story: Chapter 81 - Chapter 84

84 Chapters

Untuk kakak

  Rayhan berjalan mengendap endap menuju lantai bawah ia berjalan lewat tangga tentu saja. Takut kakak kakaknya terbangun jika ia turun dengan lift. Bersyukur lah ia memasang alarm dan bisa bangun sebelum yang lainnya bangun. Ia berjalan turun menuju dapur utama. Dapat ia lihat banyak maid yang sudah mulai bekerja. "Untung kakak buncit belum bangun"Gumamnya pelan.  Ia bersenandung ringan sambil tersenyum ke beberapa maid dan penjaga yang menyapa nya. " Tuan kecil ada apa ke dapur?? apa anda ingin sesuatu?? "Tanya salah seorang maid yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga Kavendra. Rayhan menggumam pelan. " Eung Rayhan mau masak buat gege Kak"Jawab nya singkat. Memang alasan Rayhan ingin bangun pagi karena ia ingin membuatkan gege nya bekal. Walaupun ia tak pernah di ijinkan oleh gege nya memasuki area dapur karena takut ia ceroboh dan terluka.
Read more

Menyadarkan

 Dafka berlari secepat mungkin menuju area kolam renang saat salah satu maid memberi tau nya jika kedua adiknya ada disana. Sumpah demi apapun perasaan nya sudah tak enak. Apalagi mengingat kondisi emosi Rafka yang sedang buruk. Dan pasti Rayhan lah yang akan jadi tempat pelampiasan nya. "RAYHAN!! " Mata nya membola melihat Rayhan berada di kolam renang dengan kondisi yang sudah mengenaskan.Wajahnya pucat dan seragamnya basah kuyup. Dengan segera ia menghampiri Rayhan. "Adekkk!!?? " Panik Dafka.  Dengan tergesa Dafka mencoba menarik tubuh lemah Rayhan agar naik ke atas. Cukup sulit mengingat ia tak pernah menggendong Rayhan selama ini.  "Di... ngin... hahh... " Rayhan merasa dada nya menyempit.  Nafasnya bahkan nyaris habis. Namun jantung seakan tak mau di ajak kerja sama. Ingin menarik nafas saja rasanya begitu menyakitkan. Sesak.
Read more

Akhir rasa sakit

 Rayhan membuka mata nya perlahan saat dirasa merasakan sesuatu yang menimpa perutnya hingga menimbulkan nyeri. Ia menoleh dan langsung tersenyum begitu melihat kakaknya yang tertidur sembari memeluknya. Mungkin kakaknya terbangun dan pergi ke kamarnya.Padahal ia sendiri lupa ia kembali ke kamar nya jam berapa. "Makasih ya kak masih mau di samping bocah nyebelin ini, maaf sering bikin kesel" Tangan Rayhan mengusap pipi kakaknya begitu lembut. Ia tersenyum sendu ingin menangis namun air matanya bahkan sudah tak mau keluar sama sekali. Rasanya terlalu menyesakkan untuk saat ini. "Bangun kak nanti keburu ikan nya yang di goreng idup lagi" Rayhan menepuk nepuk pipi dafka yang tampak terganggu.  "Kak ihh ayok" Rayhan mendengus kesal ia duduk lalu dengan sekuat tenaga langsung menarik kasar tangan Dafka. "Bangunnn!!! " Dafka terbangun paksa saat m
Read more

Pergi untuk selamanya

  "Maaf tapi..... " BUGGG.....  Tangan Sagara melayang begitu saja mengenai rahang kiri milik dokter Erlangga." Jangan bilang maaf!! bilang adek saya baik baik aja!!! "Teriak Sagara murka.  Dokter itu menunduk mengabaikan rasa sakit yang menjalar di pipi kirinya. "Maafkan kami tapi pasien dengan nama Rayhan Kavendra Clarence dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.07." Liquid bening yang sejak tadi di tahan oleh Daniel luruh seketika mendengar nya. Adiknya, adiknya tak mungkin benar benar meninggalkan nya kan? adiknya tadi berkata merindukan nya tapi kenapa? kenapa mereka harus bertemu saat sang adik sudah tak bernyawa lagi? Tidak!! pasti dokter keparat itu berbohong, adiknya itu kuat adiknya tak mungkin secepat ini meninggalkan nya kan? "JANGAN SAMPAI GUE BAKAR RUMAH SAKIT INI SIALAN!! BILANG KE GUE RAYHAN BAIK BAIK AJA!!
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status