Dafka masih sibuk menenangkan adiknya yang kini masih memeluk erat dirinya seolah tak mau dilepas walau sejenak. Ia tak habis pikir padahal ia sudah memperingatkan mereka, namun tetap saja mereka keras kepala dan suka sekali memaksakan kehendak nya. "Sst udah ya dek... " Dafka mengusap lembut surai lebat adiknya. "Hikss... Adek nggak... hikss suka.... di rumah... hikss" Isak Rayhan kencang suaranya bahkan sudah serak karena terlalu lama menangis. "Nanti biar kakak bujuk mereka juga ya sekarang kamu diem kalo kamu nangis nanti kamu bisa sakit terus mereka bakal ngurung kamu, kamu nggak mau kan?? " Bujuk Dafka. Tak ada cara lain ia hanya tak ingin adiknya kembali sakit karena terlalu sering menangis. Padahal kan baru pagi ini adiknya membaik. Rayhan yang mendengar nya menggeleng. "Enggak hikss.... enggak mau... " "Makanya diem ya" Dafka meng
Read more