Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 461 - Bab 470

2578 Bab

117. Bagian 14

Malam itu, bersama Miss Lynn, Bintang dibawa ke istana timur, itupun dibawahnya saat tengah malam agar keberadaan mereka tidak begitu diketahui oleh para prajurit. Miss Lynn menutupi sekujur tubuh Bintang dengan kain putih, juga wajah Bintangpun ditutupi oleh kain putih. Beginilah cara Miss Lynn setiap membawa laki-laki menuju ke Paviliun Putri Ceci. Prajurit penjaga Paviliun Putri Ceci bukannya tidak tau akan sifat liar Putri Ceci dan mereka juga tau kalau setiap Miss Lynn datang ke Paviliun Putri Ceci, pasti membawakan laki-laki untuk menemani dan melayani Putri Ceci. Seperti halnya saat ini, Miss Lynn masuk kedalam Paviliun Putri Ceci tanpa dipersulit. Para prajurit sudah terbiasa dengan hal itu.Begitu sudah melewati gerbang penjagaan, Bintang kemudian dibawa oleh Miss Lynn terus memasuki Paviliun semakin dalam. Terlihat beberapa dayang istana yang beberapa kali berselisih jalan dengan Miss Lynn tampak menatap sosok yang dibawa
Baca selengkapnya

117. Bagian 15

 “Aku sedang mencari Pangeran Khalil Sultan!” ucap Bintang seraya menangkap serangan kepalan Putri Ceci.Sesaat keduanya saling memandang satu sama lain.“Kakakku itu memang lebih sering berada diluar daripada di istana” ucap Putri Ceci lagi seraya menarik kembali tangannya dan kembali menyerang kearah Bintang. “Tapi sepertinya aku tau, dimana dia berada ?!” sambung Putri Ceci lagi.“Tolong beritahukan kepada saya, dimana pangeran berada putri” ucap Bintang lagi.“Ada urusan apa kau dengannya ?”“Saya ada sedikit urusan bisnis dengan pangeran” ucap Bintang lagi.“Aku bisa saja membantumu, tapi ada 2 syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu” ucap Putri Ceci lagi semakin gencar melancarkan serangannya.“Katakan!” jawab Bintang singkat.“Pertama, kalahkan aku terlebih dahulu!” ucap Putri Ceci lagi tersenyum.
Baca selengkapnya

118. Buronan Nomor Satu

Rembulan bersinar terang malam itu, sebuah bangunan tinggi menjulang tampak berada tepat dibawah sang rembulan yang saat itu sudah berada ditengah-tengah, sungguh megah dan sangat besar bangunan tersebut, letaknya juga agak terpencil dari keramaian. 1000 orang prajurit tampak berjaga-jaga disekitar bangunan menara tersebut.Dari kejauhan, tepatnya dari atas sebatang pohon tinggi, tampak seseorang dari kegelapan tengah memperhatikan keadaan bangunan tersebut dari kejauhan. Walaupun jaraknya cukup jauh, sepertinya hal itu bukan menjadi masalah bagi sosok tersebut. Sosok tersebut terlihat terus mengamati keadaan dari bangunan megah tinggi menjulang tersebut.“Mungkinkah Sheeva berada dipuncak menera tertinggi!” batin sosok tersebut lagi. Bila kita teliti lebih lanjut, ternyata sosok tersembunyi dibalik batang pohon tinggi itu adalah sosok Bintang.Setelah mendapatkan informasi dari Putri Ceci tentang Paviliun milik Pangeran Khalil Sultan, Binta
Baca selengkapnya

118. Bagian 2

“Aku tidak menculik Putri Sheeva. Aku justru menyelamatkannya!” ucap Bintang tak kalah tegas.Wajah kedua panglima tampak berubah mendengar hal itu.“Putri Sheeva adalah calon istri pangeran!” ucap salah seorang panglima lagi.“Siapa bilang?! coba kalian dengar sendiri dari Putri Sheeva!” ucap Bintang lagi seraya menatap kearah Sheeva. Melihat anggukan kepala Bintang, Sheeva keluar dari balik punggung Bintang.“Aku tak mau menikah dengan Pangeran Khalil Sultan!” ucap Putri Sheeva tegas hingga mengejutkan kedua panglima dan semua prajurit yang ada ditempat itu. “Dia inilah calon suamiku.” sambung Sheeva lagi seraya memandang kearah Bintang dengan senyuman manisnya.“Tidak perlu banyak bicara. kita tangkap saja mereka!” ucap salah seorang panglima lagi.“Prajurit! tangkap lelaki ini tapi jangan lukai Putri Sheeva!” ucap salah seorang panglima lagi perintah.
Baca selengkapnya

118. Bagian 3

Sepertinya kedua panglima ini cukup cerdik, memadukan serangan silih berganti, keduanya kini terlihat mampu mendesak Bintang. Terkadang keduanya menyerang bersamaan dengan mengarahkan serangan kearah kepala dan kedua kaki Bintang. Hal ini membuat jurus kelana pemabuk tidak bisa dipergunakan secara maksimal.Bintang menyadari kalau kedua panglima yang menjadi lawannya tidak bisa dipandang remeh, terbukti sekarang kedua panglima berhasil mendesak Bintang, rupanya kedua panglima ini mengetahui kelemahan jurus kelana pemabuk yang Bintang pergunakan, hal ini dari hasil pengamatan keduanya, dan kini keduanya menyerang secara berpadu, serangan yang diarahkan kebagian kepala dan kedua kaki Bintang.Cringgg!!Pedang Bintang Angkasapun tercabut dari warangkanya, dan ;Trangg ! Trangg ! Trangg ! Trangg !Dengan Pedang Bintang Angkasanya kini Bintang bisa mengimbangi serangan kedua panglima tersebut.Trangg ! Trangg !
Baca selengkapnya

118. Bagian 4

ISTANA TIMUR kembali dibuat geger dengan peristiwa yang terjadi di Paviliun milik Pangeran Khalil Sultan, bukan saja Pangeran Khalil Sultan yang sangat geram dengan hal ini, tapi Sultan Timurpun sangat marah mengetahuinya, ini benar-benar merusak wibawa kerajaan timur. Bagaimana mungkin 1000 pasukannya ditambah 2 orang panglima andalannya, bisa dikalahkan oleh seorang laki-laki. Makanya secara mendadak Sultan Timur mengadakan rapat pertemuan dengan seluruh panglima, komandan dan para pejabat istananya.Sementara itu Pangeran Khalil Sultan sendiri terlihat lebih banyak diam karena dengan dibebaskannya Putri Sheeva, ini berarti Ryuki telah tewas ditangan pendekar itu. Inilah yang menjadi pemikiran Pangeran Khalil Sultan.“Ini benar-benar memalukan!” ucap Sultan Timur dengan keras membentak, seisi ruangan tersebut menjadi diam mendengar kemarahan Sultan Timur.“Bagaimana menurut pendapatmu penasehat?!” tanya Sultan Timur ke
Baca selengkapnya

118. Bagian 5

Walaupun hari masih siang, tapi cuaca mendung membuat keadaan yang tengah diguyur hujan lebat itu menjadi gelap.Sebuah nyala api terlihat didalam sebuah lumbung yang tadi menjadi tempat persinggahan Bintang dan Sheeva. Didalamnya memang tampak Bintang dan Sheeva yang duduk didekat api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka. Sementara Bintang tampak sibuk mempersiapkan makan untuk mereka. Sheeva hanya memperhatikan saja apa yang dilakukan oleh Bintang dengan tatapan penuh arti.Tak lama, harum daging bakar tercium dari dalam lumbung.“Ini Sheeva!” ucap Bintang memberikan daging bakar buatannya. Sheeva menerimanya tanpa senyum. Dan suasana dingin diantara keduanya begitu terasa, tak ada yang bicara selama keduanya menikmati daging bakar tersebut.Sesekali terlihat Sheeva melirik kearah Bintang yang terlihat tak perduli dengannya, tatapan Sheeva mengandung arti yang sangat dalam.Sementara diluar badai hujan terus terjadi. Udara terasa s
Baca selengkapnya

118. Bagian 6

Sepasang muda mudi tampak berjalan menyusuri jalan setapak ditepian sebuah hutan. Melihat sosok keduanya, mereka adalah sepasang pendekar, sama-sama mengenakan pakaian pendekar dengan rambut ekor kuda, dua-duanya menggunakan pedang sebagai senjata mereka, dan pedang keduanyapun sama-sama tersampir dipunggung mereka. Wajah keduanya agak sulit untuk dikenali karena keduanya memakai caping bertirai.Langkah keduanya tampak berhenti dipersimpangan jalan. Dimana dipersimpangan itu tampak ramai oleh orang-orang yang berlalu lalang. Tapi perhatian keduanya tampak tertarik pada kerumunan orang yang tampak berkumpul disatu tempat. Untuk memenuhi rasa penasarannya, mereka berduapun segera ikut mendekat.Kerumunan ramai orang itu rupanya tengah melihat pengumuman sebuah kertas yang berisi informasi buronan. Sebuah wajah tampak terlukis dikertas itu dan sayembara penangkapan buronan itu bernilai sangat fantastis, yaitu 1.000 kepeng uang emas, ditambah tanah 10 H dan juga rumah dan
Baca selengkapnya

118. Bagian 7

Sebuah kamar yang cukup besar, dimana di dalamnya terdapat kamar mandi sendiri. Harum semerbak tercium disetiap sudut kamar tersebut. Diatas pembaringan tampak terbaring sepasang muda mudi yang sejak tadi hanya saling pandang dengan senyum mengembang diwajah. Yang satu adalah sosok lelaki muda tampan dan di sisinya terbaring gadis berwajah manis, cantik jelita. Matanya yang indah dan bening menatap sosok lelaki muda yang ada dihadapannya dengan penuh rasa cinta, sementara jemarinya yang halus membelai lembut tangan lelaki muda yang sedang memeluknya. Kulitnya terlalu putih, halus dan mulus. Mereka berdua adalah Bintang dan Sheeva yang sekarang telah resmi menjadi istri Bintang.Malam ini adalah malam pertama mereka sah untuk seranjang. Tidak ada lagi rasa takut atau khawatir dipergoki orang, tidak ada lagi rasa terburu-buru, dan juga tidak ada lagi rasa berdosa.Suasana yang romantis itu sungguh membangkitkan nafsu. Bintang peluk Sheeva, dikecup keningnya.Dari ke
Baca selengkapnya

118. Bagian 8

Keesokan malam!Tooottttttt!! Tooottttttt!! Tooottttttt!!Sebuah suara terdengar keras disepanjang pantai, rupanya berasal dari sebuah kapal yang berada ditepian pantai. Suara ini langsung mengejutkan semua prajurit yang ada ditempat itu, kapal-kapal prajurit yang bersiap siaga dilepas pantai langsung menyalakan lampu-lampu mereka hingga keadaan dipantai tersebut langsung terang benderang.Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Terjadi beberapa ledakan dari beberapa buah kapal prajurit yang langsung membuat prajurit-prajurit yang ada diatasnya melompat kedalam air.Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Keadaan benar-benar kacau, para prajurit yang berada dipantai langsung memandang kearah laut, dimana terlihat sebuah kapal yang tengah dikepung oleh belasan kapal prajurit. Diatasnya tampak berdiri sepasang muda mudi yang tak lain adalah Bintang dan Sheeva yang kepergok berusaha berlayar meninggalkan pantai. Bintang sudah menghancurkan bebe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4546474849
...
258
DMCA.com Protection Status